Siswa, takutkah kamu dengan pelajaran matematika? Matematika seringkali dilihat sebagai pelajaran yang menakutkan dan sulit. Namun, selama 50 tahun, ilmuwan telah menemukan solusi untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan nilai pelajaran ini.
Sebuah studi dari Educational Studies mengatakan, musik memiliki dampak positif pada siswa saat belajar matematika. Dengan musik, matematika akan terasa lebih menyenangkan, mengajak siswa terlibat, dan mengurangi kecemasan. Selain itu, musik dapat meningkatkan motivasi belajar matematika.
Teknik untuk menggabungkan musik ke dalam pelajaran matematika berkisar dari bertepuk tangan hingga potongan dengan ritme yang berbeda saat mempelajari angka dan pecahan. Guru juga bisa menggunakan matematika untuk merancang alat musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih baik dalam musik juga lebih baik dalam matematika. Tetapi, apakah mengajar musik kepada anak-anak benar-benar meningkatkan kemampuan matematika mereka sekaligus mengurangi kecemasan?
Metode Penelitian
Peneliti Turki Dr. AyΓ§a Akin, dari Departemen Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Antalya Belek, Turki, mengumpulkan penelitian tentang topik ini yang diterbitkan antara tahun 1975 dan 2022.
Dia kemudian menggabungkan hasil dari 55 studi dari seluruh dunia, yang melibatkan hampir 78.000 anak dari taman kanak-kanak hingga mahasiswa, untuk mendapatkan jawaban.
Tiga jenis intervensi musik termasuk meta-analisis: intervensi musik standar (pelajaran musik khas di mana anak-anak bernyanyi), intervensi musik instrumental (pelajaran di mana anak-anak belajar bagaimana memainkan alat musik, baik secara individu atau sebagai bagian dari band), dan intervensi terintegrasi matematika-musik (di mana musik diintegrasikan ke dalam pelajaran matematika).
Siswa mengikuti tes matematika sebelum dan sesudah mengikuti intervensi dengan musik. Perubahan nilai mereka dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti intervensi.
Bagaimana Hasilnya?
Penggunaan musik, baik dalam pelajaran terpisah atau sebagai bagian dari kelas matematika, ternyata berkaitan dengan dengan peningkatan nilai matematika dari waktu ke waktu.
Pelajaran terintegrasi memiliki efek terbesar, dengan sekitar 73% siswa yang memiliki pelajaran terintegrasi memiliki kemampuan matematika yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak memiliki jenis intervensi musik apa pun.
Kemudian sekitar 69% siswa yang belajar memainkan alat musik dan 58% siswa yang mendapat pelajaran musik biasa memiliki peningkatan yang lebih baik dibanding siswa tanpa intervensi musik.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa musik lebih membantu dalam belajar aritmetika daripada jenis matematika lainnya. Siswa yang lebih muda juga menjadi lebih mudah memahami konsep matematika dasar.
"Mendorong guru matematika dan musik untuk merencanakan pelajaran bersama dapat membantu meredakan kecemasan siswa tentang matematika, sekaligus meningkatkan prestasi," ujarnya dalam Science Daily.
Matematika dan Musik Dinilai Mirip
Dr. Akin menunjukkan matematika dan musik memiliki banyak kesamaan, seperti penggunaan simbol simetri. Kedua mata pelajaran tersebut juga membutuhkan pemikiran abstrak dan penalaran kuantitatif.
Ia menilai aritmetika cocok untuk diajarkan melalui musik karena konsep inti, seperti pecahan dan rasio, juga merupakan dasar musik. Misalnya, not musik dengan panjang berbeda dapat direpresentasikan sebagai pecahan dan dijumlahkan untuk membuat beberapa bar musik.
Selain itu, jika penggabungan matematika dan musik bisa lebih menyenangkan daripada pelajaran matematika tradisional, kecemasan yang dirasakan siswa terhadap matematika dapat berkurang.
Baca juga: Berapa Angka Terbesar di Dunia? |
Meski demikian, analisis terbatas pada data yang ditemukan saja. Hal ini belum menilai kaitannya dengan faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, status sosial-ekonomi dan lama instruksi musik pada hasil.
Dr Akin menyimpulkan bahwa sementara instruksi musik secara keseluruhan memiliki efek kecil hingga sedang pada prestasi matematika. Namun integrasi musik dan matematika memiliki dampak yang besar.
(nir/pal)