Hari dengan suhu terpanas di Bumi pecah pada Senin, 3 Juli 2023 lalu. Rekor kemudian kembali pecah sehari setelahnya di mana pada 4 Juli 2023, suhu rata-rata global mencatatkan rekor terpanas.
Rekor global ini merupakan indikasi lain tentang seberapa cepat dunia memanas, karena kedatangan fenomena iklim alami El NiΓ±o, yang memiliki efek pemanasan, berlapis di atas pemanasan global yang dipicu oleh perubahan iklim.
"Ini bukan rekor untuk dirayakan dan tidak akan menjadi rekor untuk waktu yang lama, dengan musim panas di belahan bumi utara sebagian besar masih akan datang dan El NiΓ±o sedang berkembang," kata Friederike Otto, dosen senior ilmu iklim di Institut Perubahan Iklim dan Lingkungan Grantham di Inggris, dikutip dari laman CNN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu Rata-rata Global Tertinggi
Data dari Institut Perubahan Iklim Universitas Maine, AS, menunjukkan suhu rata-rata global pada hari Selasa mencapai 17,18 derajat celsius (62,92 derajat fahrenheit). Ini adalah suhu terpanas yang pernah tercatat pada hari apa pun selama 125 ribu tahun.
Rekor suhu terpanas sendiri pertama dipecahkan pada 3 Juli 2023 ketika suhu rata-rata global mencapai 17,01 derajat celcius (62,62 derajat fahrenheit). Suhu ini lebih tinggi dari rekor hari terpanas sebelumnya 16,92 derajat celcius pada 24 Juli 2022 dan 14 Agustus 2016, sebagaimana dikutip dari Forbes.
Ilmuwan iklim Paulo Ceppi mengatakan sistem pemodelan yang tepat yang digunakan untuk memperkirakan suhu hari Selasa (3/6) lalu itu baru digunakan sejak 1979.
Tapi para ilmuwan menjelaskan mereka selama ini dapat memperkirakan suhu rata-rata puluhan ribu tahun yang lalu dengan menggunakan catatan suhu global berbasis instrumen, cincin pohon dan inti es.
Banyaknya Gelombang Panas Ekstrem pada 2023
Sepanjang tahun 2023 sendiri, rekor panas telah dipecahkan di seluruh dunia, dengan konsekuensi yang cukup ekstrem di berbagai negara.
Di AS misalnya, wilayah Texas dan bagian Selatan mengalami terik dalam gelombang panas ekstrem pada akhir Juni, dengan suhu tiga digit-fahrenheit dan kelembapan ekstrem.
Kemudian temperatur yang melonjak di Meksiko juga telah menewaskan sedikitnya 112 orang sejak Maret 2023 lalu. Di India, gelombang panas yang membakar juga menewaskan sedikitnya 44 orang di seluruh negara bagian Bihar.
Sementara di Inggris, menurut layanan cuaca nasionalnya, Inggris mencatat bulan Juni sebagai bulan terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1884. Suhu rata-rata untuk bulan Juni di Inggris adalah 15,8 derajat celcius (60,4 fahrenheit), memecahkan rekor sebelumnya sebesar 0,9 derajat celcius.
"Bersamaan dengan variabilitas alami, latar belakang pemanasan atmosfer bumi karena perubahan iklim yang disebabkan manusia telah mendorong kemungkinan mencapai rekor suhu tinggi," kata Paul Davies, kepala ahli meteorologi dan kepala ahli meteorologi Met Office.
(faz/nah)