Detikers tentunya sering mendengar istilah El Niño dan La Niña. Apakah kalian tahu pengertian keduanya?
La Niña adalah bagian dari fenomena iklim yang disebut dengan sistem El Niño Southern Oscillation (ENSO). El Niño dan La Niña ini kedua secara signifikan dapat mengubah pola cuaca di seluruh dunia, demikian dikutip dari laman BBC News.
Selama beberapa tahun terakhir dunia mengalami periode La Niña berturut-turut, yang kemudian menurunkan suhu dan membawa hujan lebat ke Kanada dan Australia. Ini terjadi saat angin yang bertiup di sepanjang Khatulistiwa di atas Samudra Pasifik - dari Amerika Selatan di timur menuju Asia di barat lebih kuat dari biasanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angin yang disebut dengan "trade winds" ini menumpuk air hangat di lepas pantai Asia dan menaikkan permukaan laut. Di timur, dekat Amerika, air dingin mengalir ke permukaan. Sedangkan El Niño terjadi saat angin pasat yang lebih lemah yang berarti air hangat, menyebar kembali ke Amerika, dan lebih sedikit air dingin yang naik ke permukaan.
Fenomena ini pertama kali diamati pada tahun 1600-an oleh nelayan Peru. Saat itu mereka memperhatikan bahwa air hangat tampaknya memuncak di dekat Amerika pada bulan Desember. Maka dari itu, mereka menjuluki peristiwa ini "El Niño de Navidad" yang berarti Anak Kristus dalam bahasa Spanyol.
Bagaimana El Niño dan La Niña Mengubah Cuaca?
Peristiwa El Niño dan La Niña tidak selalu sama, namun para ilmuwan mengamati beberapa efek khas yaitu:
1. Suhu
Saat El Niño suhu global meningkat sekitar 0,2C dan turun sekitar 0,2C selama La Niña. El Niño berarti melepaskan lebih banyak panas ke atmosfer, menciptakan udara yang lebih basah dan lebih hangat, karena air yang lebih hangat menyebar lebih jauh dan tetap lebih dekat ke permukaan.
Maka tahun terpanas dalam catatan sejarah, tahun 2016, adalah tahun El Nino. Antara tahun 2020 dan 2022, belahan bumi utara mengalami tiga episode La Nina berturut-turut. Meskipun La Niña tiga kali lipat, layanan pemantauan iklim UE mengatakan bahwa 2022 adalah tahun terhangat kelima yang pernah tercatat.
Prof Adam Scaife dari Met Office mengatakan bahwa suhu rata-rata global selama tiga tahun terakhir telah mendekati tingkat rekor, dan itu akan terus meninggi tanpa efek pendingin dari La Niña yang berkepanjangan.
Akibat perubahan iklim, kenaikan suhu 0,2C akan menambah sekitar 20% kenaikan suhu global yang ada. Met Office memperkirakan La Niña akan berakhir pada akhir tahun ini.
2. Perubahan Cuaca Hujan
Pada peristiwa El Niño, air yang lebih hangat mendorong aliran udara kuat aliran jet Pasifik lebih jauh ke selatan dan timur. Ini akan membawa cuaca yang lebih basah ke negara bagian AS bagian selatan dan Teluk Meksiko, sedangkan bagian utara AS dan Kanada tetap lebih kering.
Saat El Niño, biasanya Asia, Australia, serta Afrika Tengah dan Selatan akan mengalami kekeringan. Sedangkan dalam peristiwa La Niña yang terlihat sebaliknya, kekeringan di AS bagian selatan, dan hujan lebat di Kanada dan Asia.
Pada Oktober 2022 karena La Niña, Australia mengalami rekor curah hujan dan banjir.
3. Badai Tropis
La Niña juga menghasilkan lebih banyak badai di Atlantik yang mempengaruhi Florida dan negara bagian selatan AS lainnya, meskipun lebih sedikit badai tropis di Pasifik. Hal sebaliknya terjadi pada peristiwa El Niño.
Seberapa Sering El Niño dan La Niña Terjadi?
El Niño dan La Niña biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, dan biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan. Akan tetapi, mereka tidak selalu bergantian. Contohnya peristiwa La Niña lebih jarang terjadi dibandingkan episode El Niño.
Bagaimana El Niño dan La Niña Mempengaruhi Kehidupan?
Ada pengaruh terhadap sistem infrastruktur, pangan, dan energi di seluruh dunia karena peristiwa cuaca ekstrim yang disebabkan oleh El Niño dan La Niña. Contohnya menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yaitu terjadi kekeringan di Kanada dan Asia yang disebabkan oleh fase El Niño 2014-2016. Hal ini mengakibatkan gagal panen dan merusak ketahanan pangan lebih dari 60 juta orang.
Selama peristiwa El Niño, lebih sedikit air dingin yang naik ke permukaan Amerika yang membawa lebih sedikit nutrisi dari dasar lautan. Berarti, semakin sedikit makanan yang tersedia untuk spesies laut seperti cumi-cumi dan salmon, yang pada gilirannya mengurangi stok ikan untuk nelayan Amerika Selatan.
Apakah Perubahan Iklim Mempengaruhi El Niño dan La Niña?
Para ilmuwan PBB, IPCC, pada tahun 2021 mengatakan bahwa peristiwa ENSO yang terjadi sejak tahun 1950 lebih kuat daripada yang diamati antara tahun 1850 dan 1950. Namun, dikatakan bahwa dari bukti sejarah seperti cincin pohon, karang, dan catatan ini menunjukkan adanya variasi dalam frekuensi dan kekuatan sejak tahun 1400-an.
(nah/nah)