Dalam kehidupan sehari-hari, lampu adalah salah satu penemuan paling penting. Benda ini merupakan salah satu inovasi teknologi yang membawa perubahan revolusioner dalam cara manusia hidup dan bekerja. Tetapi tahukah kamu, siapa penemu lampu?
Umumnya, orang akan menjawab dengan sosok Thomas Alva Edison. Thomas Alva Edison adalah ilmuwan asal Amerika Serikat yang didapuk sebagai penemu bola lampu.
Baca juga: Berapa Angka Terbesar di Dunia? |
Namun benarkah demikian? ini penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Penemuan Bola Lampu
Bola lampu sebetulnya tidak diciptakan oleh satu orang. Sumber penerangan sekarang ini merupakan hasil dari penemuan-penemuan sebelumnya.
Penemuan bola lampu bermula pada tahun 1800. Hampir setengah abad sebelum Thomas Alva Edison lahir.
1. Alessandro Volta
Waktu itu, seorang penemu Italia bernama Alessandro Volta menemukan bahwa aliran listrik bisa dihantarkan lewat seng, tembaga, air garam, dan kardus dengan menggunakan kawat tembaga.
Melalui aliran listrik inilah, banyak penemu saling berlomba untuk menemukan cara lainnya agar dapat melihat dalam kegelapan. Mereka meneliti cara agar aliran listrik dapat stabil dan mampu diakses untuk rumah tangga.
2. Humphry Davy
Kemudian pada 1809, seorang penemu dari Inggris bernama Humphry Davy menemukan cara untuk mengalirkan aliran listrik pada platinum berbentuk busur yang membuatnya bisa bersinar terang. Nah, inilah benda elektrik pertama yang digunakan sebagai penerangan.
3. Michael Faraday
Berlanjut pada 1831, Michael Faraday, murid Humphry Davy mengembangkan lampu miliknya dengan menggunakan generator sehingga skalanya jadi besar.
Saat itu lampu Davy menggunakan dua buah karbon yang saling berdekatan untuk mengalirkan listrik, sehingga menghasilkan sinar terang. Namun, lampu milik Davy dinilai terlalu terang, cepat terbakar, boros biaya, dan tidak cocok untuk rumah tangga.
Faraday mengembangkan lampu Davy untuk dapat digunakan di beberapa tempat saja, seperti mercusuar dan persimpangan jalan.
4. Frederick de Moleyns
Lalu tahun 1840, Frederick de Moleyns juga ikut berusaha menemukan lampu. Ilmuwan asal Inggris itu adalah orang pertama yang mendapat paten untuk lampu pijar.
Ia memanaskan karbon bubuk menggunakan dua buah kawat platina sekaligus menambahkan bola kaca untuk membuat lampu lebih bersinar. Namun, kawatnya cepat meleleh, sehingga tidak mampu diakses masyarakat secara umum karena cukup mahal.
5. Joseph Swan
Para penemu masih berusaha mencari cara bagaimana agar kawat tidak cepat hangus saat menghantarkan listrik dengan bahan yang mudah dibeli masyarakat. Hingga pada tahun 1960, Joseph Swan, mulai mengembangkan penerangan elektrik.
Peneliti asal Inggris itu menggunakan desain lampu berbentuk bola yang kedap untuk mengurangi oksidasi, sehingga memperlambat pembakaran. Agar lebih terjangkau, Swan menggunakan kawat kertas karbon pada bola lampu kacanya.
Namun, ruang hampa yang dia buat masih punya banyak kekurangan. Seperti pencegahan oksidasi yang belum efektif memperlama pembakaran. Hasilnya, lampu Swan hanya bertahan beberapa menit saja ketika dipatenkan pada 1878.
6. Thomas Alva Edison
Menyaksikan kekurangan lampu Swan, Thomas Alva Edison mulai berusaha memperbaikinya. Pada tahun 1879, Edison dan timnya melakukan 6.000 percobaan menggunakan berbagai bahan untuk kawat bola lampu supaya tidak mudah terbakar.
Ia menggunakan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat berukuran tipis yang dinilai cukup efisien untuk mengurangi pembakaran. Edison juga memperbaiki ruang kedap udara yang didesain Swan.
Akhirnya, untuk pertama kalinya bola lampu dapat menyala selama 600 jam. Bola lampu milik Edison inilah yang menjadi awal mula bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kita nikmati hingga sekarang ini.
Jika bukan Thomas Alva Edison pencipta lampu bohlam, mengapa namanya yang paling terkenal? Menurut Ensiklopedia Britannica, ilmuwan ini yang berhasil menemukan lampu yang dapat dijangkau oleh masyarakat umum.
(nir/pal)