Bagi manusia, berjalan di atas air merupakan aktivitas yang nyaris mustahil. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi hewan karena terdapat lebih dari 1.200 spesies hewan telah berevolusi dengan kemampuan untuk berjalan di atas air.
Beberapa hewan kecil seperti serangga dan laba-laba, serta hewan yang lebih besar, seperti reptil, burung, dan mamalia juga telah mengembangkan bakat untuk berjalan di atas air.
Dituliskan pada sebuah artikel tahun 2006 di jurnal Annual Review of Fluid, terdapat beberapa teknik khusus yang digunakan oleh hewan untuk berjalan di atas air. Namun, biasanya teknik tersebut dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu glider dan pemukul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meluncur di Atas Air
Dikutip dari laman Live Science, hewan kecil yang berjalan di atas air, seperti serangga air, dan laba-laba, yaitu laba-laba pemancing akan meluncur atau berlari melintasi permukaan air. Makhluk-makhluk tersebut biasanya disebut sebagai glider.
Baca juga: Bisakah Kura-kura Hidup tanpa Cangkangnya? |
Ukuran hewan-hewan ini yang cukup kecil, menyebabkan bobot mereka dapat ditopang hampir sepenuhnya oleh tegangan permukaan air atau gaya yang relatif lemah yang menyatukan molekul air.
Ternyata, cara hewan untuk meluncur di atas air menyerupai cara kita melompat di atas trampolin, ungkap John Bush, ahli matematika di Massachusetts Institute of Technology, yang mengkhususkan diri dalam dinamika fluida.
Saat serangga atau laba-laba kecil berjalan di air, mereka akan menekan permukaan air dengan kaki mereka yang menekuk untuk merubah bentuk permukaan, tetapi tidak dapat menembusnya. Setelahnya, permukaan akan memantul kembali dan mendorong glider air ke depan.
Tegangan permukaan air menyebabkan gerakan yang dilakukan oleh hewan kecil ini menjadi mungkin. Diketahui, molekul air saling melekat pada molekul air lain di sekitarnya ke segala arah.
Namun, permukaan danau tidak memiliki molekul air, sehingga molekul di bawahnya cenderung lebih kuat menempel dengan molekul di sebelahnya sehingga membentuk lapisan seperti film di atas permukaan, seperti yang diungkapkan oleh Bush.
Tidak hanya teknik berjalan di atas air, hewan-hewan ini juga memiliki lapisan rambut yang padat secara mikroskopis pada kaki mereka yang dapat dilapisi dengan lilin anti air, atau rambut tersebut dapat menahan bantalan udara di sekitar kaki mereka.
Tanpa penyesuaian ini, air akan menyerap kaki mereka sehingga dapat membuat mereka tenggelam.
Memukul Air
Sementara itu, hewan dengan tubuh yang lebih besar akan berjalan di permukaan air dengan cara memukulnya. Pasalnya, gaya tegangan permukaan terlalu lemah untuk menopang berat tubuh yang lebih besar.
Kadal basilisk, burung air termasuk Western Grebe, dan beberapa lumba-lumba penari harus memukul permukaan air dengan cukup kuat dan cepat untuk mencegah tubuh mereka agar tidak tenggelam.
Diketahui, kadal basilisk dapat berlari di atas air dengan kecepatan lebih dari 1,5 meter per detik dengan memukul air menggunakan kaki belakangnya.
Gerakan ke bawahnya mendorong air menjauh dari kakinya dan menciptakan kantong udara kecil di sekitar kakinya, yang digunakan sebagai tumpuan.
Namun, spesies kadal ini harus menggerakkan kaki dengan cukup kuat. Ini bisa membuat kantong udara dapat menutup kakinya dengan rapat sehingga membuatnya tidak tenggelam.
Kadal yang lebih kecil dapat dengan lebih mudah menghasilkan gaya yang diperlukan untuk mengangkat tubuhnya dari air. Sementara, yang lebih besar harus memulai dengan berlari di darat untuk mencapai momentum yang dibutuhkan untuk menopang berat badan mereka dan tetap mengapung.
Untuk diketahui, hewan-hewan yang berjalan di atas air biasanya akan menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan manfaat bagi dirinya dan biasanya dilakukan untuk jarak pendek.
Misalnya, kadal basilisk akan jalan di air untuk menghindari predator di darat. Sementara, laba-laba pemancing akan berjalan di atas air untuk mencari makan. Uniknya, Western Grebe akan berjalan di atas air sebagai bagian dari ritual kawin yang rumit.
Kendati demikian, serangga air menjadi salah satu dari sedikit spesies yang akan menghabiskan hampir seluruh siklus hidup mereka di permukaan air.
(pal/pal)