Dikenal Hewan Cerdas, Begini Cara Gurita Hadapi Suhu Lautan yang Berubah-ubah

ADVERTISEMENT

Dikenal Hewan Cerdas, Begini Cara Gurita Hadapi Suhu Lautan yang Berubah-ubah

Martha Grattia - detikEdu
Senin, 19 Jun 2023 06:30 WIB
Gurita Laut Pasifik. (Dok. Jakarta Aquarium)
Foto: (Dok. Jakarta Aquarium)/Gurita di Lautan
Jakarta -

Gurita dikenal sebagai salah satu hewan cerdas yang hidup di lautan. Selain kemampuan menipu dengan kamuflase, gurita juga memiliki kemampuan beradaptasi dengan suhu lautan yang naik turun. Kira-kira bagaimana caranya?

Diketahui, setiap musimnya gurita mampu mengatur ulang otak mereka untuk beradaptasi dengan suhu laut yang berbeda. Tapi, gurita tidak bisa begitu saja mengatur suhu tubuhnya secara internal.

Gurita rentan oleh suhu eksternal di dalam air yang mampu mengancam fungsi otak jika air terlalu dingin atau terlalu panas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemampuan Gurita 'Memperbaiki' RNA

Melansir laman Live Science, gurita 'memperbaiki' RNA-nya atau penghasil protein saraf yang berbeda sebagai respons terhadap suhu.

Hal ini dijelaskan oleh para peneliti Marine Biological Laboratory di Woods Hole, Massachusetts, yang menganalisa pesan RNA untuk instruksikan yang dikodekan DNA dan membawa informasi genetik yang ditranskripsikan ke dalam ribosom atau pembuatan protein.

ADVERTISEMENT

Untuk membuktikannya, para peneliti mengumpulkan 12 gurita dua titik California yang ditangkap secara liar dan membaginya menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama yaitu pengujian dengan tangko hangat dengan suhu 22 derajat celcius. Sedangkan kelompok kedua menggunakan tangki dingin bersuhu 13 derajat celcius.

Setelah beberapa minggu, para peneliti membandingkan transkrip RNA gurita di tangki hangat dengan yang di tangki dingin.

Peneliti mengira akan ada beberapa perubahan RNA di beberapa tempat. Namun hasilnya mengejutkan karena ternyata ada lebih dari 20.000 dari 60.000 perubahan yang mereka temukan dalam hitungan jam setelah gurita terpapar suhu baru.

"Keindahan pengeditan RNA , di satu sisi, mengubah informasi genetik dan itu cukup cair, dan di sisi lain, akan menjaga DNA tetap utuh. Bagus sekali bahwa Anda dapat mengedit RNA sesuai dengan kebutuhan lingkungan saat ini," ucap rekan penulis studi Eli Eisenberg, seorang peneliti genetika di Universitas Tel Aviv di Israel.

Perubahan RNA Memengaruhi Fungsi Protein

Penelitian lanjutan kemudian dilakukan bersama para peneliti University of Michigan and Texas Tech University untuk menentukan apakah perubahan RNA benar-benar memengaruhi struktur protein.

Para peneliti membandingkan dua protein dalam gurita yang sangat penting untuk fungsi sistem saraf yang berkaitan dengan membran sel, protein, dan synaptotagmin.

Peneliti menemukan bahwa perubahan suhu pada RNA diterjemahkan ke dalam perubahan struktural pada perubahan yang mempengaruhi fungsi protein. Inilah mungkin yang membuat gurita mampu beradaptasi lebih baik dengan air dingin atau hangat.

"Bisa dikatakan bahwa protein yang digunakan gurita di musim dingin tidak sama dengan protein yang digunakan gurita pada musim panas," ujar Eisenberg.

Spesies Lain dengan RNA

Tak hanya gurita, perubahan RNA juga terjadi pada banyak spesies, namun tidak berpengaruh pada mereka karena tidak memiliki tujuan. Contohnya manusia memiliki jutaan RNA, namun hanya 3% yang memengaruhi struktur protein.

Sedangkan pada gurita, RNA mempengaruhi sebagian besar protein saraf dan para ilmuwan mengetahui bahwa inilah yang membuatnya bisa menyesuaikan diri dengan cepat pada air hangat ataupun dingin. Fenomena ini juga mungkin terjadi di cumi-cumi.

Kini, para peneliti mulai mempelajari apakah RNA juga membantu gurita beradaptasi pada lingkungan baru, seperti area pH rendah (asam) atau rendah oksigen karena perubahan iklim.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads