Keren! Gurita Mampu Analisis dan Meniru Video Tutorial

ADVERTISEMENT

Keren! Gurita Mampu Analisis dan Meniru Video Tutorial

Zefanya Septiani - detikEdu
Jumat, 14 Apr 2023 08:00 WIB
Destinasi menyelam terbaik
Gurita raksasa Foto: CNN
Jakarta -

Gurita acap kali dianggap sebagai hewan yang memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Kecerdasan milik gurita sendiri merupakan kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki oleh semua hewan.

Kecerdasan yang dimiliki oleh gurita kali ini dibahas bersama Laure Bonnaud-Ponticelli yang merupakan profesor di Museum National d'Histoire Naturelle (MNHN) sekaligus seorang ahli biologi dan peneliti di Le laboratoire de Biologie des organismes et des écosystèmes aquatiques (BOREA).

Dikutip dari laman Sciences Sorbonne University, Laure mengungkapkan tidak yakin terkait penggunaan kata "cerdas" cocok digunakan pada gurita sebab kata tersebut memiliki konsep yang sangat antroposentris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lebih memilih untuk mengatakan gurita memiliki kapasitas kognitif, perilaku dan pembelajaran yang baik," ujar Laure. Hal tersebut tercerminkan karena gurita mampu menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, belajar dari lingkungan serta mereproduksi tindakan.

Kecerdasan yang dimiliki oleh gurita sering kali dikaitkan dengan pernyataan terkait sembilan otak yang dipunyai. Namun, gurita memiliki struktur otak yang lebih kompleks karena ia memiliki pusat otak yang besar dan terletak di antara kedua mata.

ADVERTISEMENT

Selain pusat otaknya, gurita juga memiliki ganglion di dasar masing-masing dari delapan lengan mereka. Hal tersebut berfungsi sebagai pusat saraf mini yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer.

Penjelasan tersebut juga terbukti karena terdapat bentuk kontrol paralel dari ganglion terhadap gerakan dan fungsi lengan mereka. Fungsi tersebut merupakan fungsi yang independen yang berarti fungsinya tidak tergantung pada kontrol pusat.

Laure juga menambahkan bahwa otak gurita bukan merupakan massa yang sederhana. Pasalnya, di dalam otak milik gurita kita dapat membedakan lobus yang mampu untuk mengelola fungsi tertentu.

Diketahui bagian atas dari lobus tersebut berfungsi untuk menganalisis lingkungan. Sedangkan bagian bawahnya berfungsi untuk motorik, penggerak dan segala sesuatu yang terkait dengan kromatofor.

Sel-sel pigmen pada gurita terletak di permukaan kulit serta dapat ditemukan pada semua hewan. Uniknya, cephalopoda (kelas dari gurita, cumi-cumi dan sotong) akan menggunakannya sebagai organ neuromuskular yang terintegrasi serta diatur secara langsung oleh sistem saraf.

Hal tersebut menyebabkan gurita dan kawanan sejenisnya mampu untuk menyesuaikan warna kulit serta bentuknya menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi karenanya gurita dikenal sebagai hewan yang pandai dalam melakukan kamuflase.

Gurita dengan Daya Analisis yang Luar Biasa

Gurita diketahui melakukan pembelajaran yang tidak hanya dilakukan secara fisik tetapi ia juga melakukan pembelajaran secara visual. Ia mampu untuk mengamati spesies mereka yang sejenis dan akan menirukannya.

Ternyata perilaku tersebut tidak hanya dimiliki oleh gurita dan juga terjadi pada cumi-cumi. Diketahui cumi-cumi kecil di akuarium mampu untuk mereproduksi perilaku dari teman mereka dengan sangat cepat.

Diketahui gurita juga memiliki kesadaran tubuh yang sangat tajam terhadap lingkungannya. Hal tersebut disebabkan oleh morfologi tubuhnya yang lembut sehingga ia dapat dengan mudah untuk merobek dirinya sendiri.

Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh gurita adalah ia mampu untuk menilai jarak dengan sangat akurat. Terbukti ketika ia ditunjukkan sebuah jalan melalui lubang-lubang lingkaran dengan ukuran diameter yang berbeda.

Jika dihadapkan pada situasi tersebut ia akan mengevaluasi setiap lubangnya dengan menggunakan lengan. Setelahnya ia hanya akan melewati lubang yang memiliki diameternya lebih besar dari jarak antara kedua matanya.

Ternyata gurita juga dapat belajar melalui tutorial. Sebuah eksperimen dilakukan dengan cara menempatkan gurita terhadap masalah tertentu, yaitu membuka sebuah kotak berisi kepiting yang tutupnya dilalui oleh sebuah tabung.

Satu-satunya cara untuk membukanya adalah dengan menghilangkan tabung sehingga kotak dapat terbuka. Kemudian, gurita mencari solusi selama berjam-jam tetapi setelah ia tidak bisa memecahkan masalah tersebut ia menjadi kehilangan minat.

Setelahnya tim peneliti menunjukkan sebuah video yang menampilkan tangan manusia mengeluarkan tabung dan berhasil mengakses kepiting di dalam kotak. Video tersebut kemudian ditunjukkan secara berulang.

Gurita selanjutnya menganalisis video tersebut selama kurang lebih 30 menit dan berhasil untuk mengeluarkan tabung tersebut. Oleh sebab itu, dapat kita ketahui bahwa gurita memiliki kemampuan analisis yang luar biasa.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads