Siapa yang tak mengenal Cleopatra? Ia disebut sebagai Ratu Mesir yang kecantikan, kecerdasan dan pemerintahannya mampu menaklukan dua pria Romawi paling berani yakni Julius Caesar dan Mark Anthony.
Dikutip dari Science ABC, Cleopatra VII Philopator adalah Ratu kerajaan Ptolemeus Mesir dari tahun 51-30 SM. Kehidupan dan kisah cintanya sangat menarik untuk diketahui hingga diadopsi dalam berbagai film.
Dibalik kehidupannya yang megah, proses kematian Cleopatra malah kerap menjadi perdebatan. Beberapa sumber menyebutkan sang ratu meninggal dunia karena digigit ular kobra peliharaannya. Benarkah demikian? Yuk simak faktanya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan Cleopatra dan Mark Anthony
Sebagai informasi hubungan Cleopatra dan Mark Anthony tak bisa lepas dari kehadiran Julius Caesar. Julius Caesar merupakan dikenal sebagai jenderal dan politisi yang berlian di Republik Romawi.
Selama pemerintahannya, ia sering mengendalikan kebijakan, keputusan sipil dan militer. Namun hal tersebut ternyata dilihat sebagai ancaman bagi Republik Romawi sehingga sekelompok Senator membunuhnya.
Setelah pembunuhan Caesar, perebutan kekuasaan muncul di Roma antara pembunuhnya dan pendukung Caesar termasuk Mark Anthony. Pendukung Julius Caesar dijuluki sebagai Triumvirat Kedua.
Kedua belah pihak meminta bantuan Mesir yang kala itu dipimpin oleh Cleopatra. Karena Cleopatra diberikan legiun Romawi sebagai perlindungan, ia memutuskan untuk membantu Mark Anthony.
Hal tersebut membuat Mark Anthony bersama pendukung menjadi pemenang dan mengambil alih kekuasaan. Karena hal tersebut, Mark Anthony mengundang Cleopatra ke Tarsus dan terpikat dengan kecantikannya.
Sejak saat itu, ia berjanji untuk melayani Cleopatra dan bersumpah untuk melindungi tahta dan melenyapkan saingannya.
Kematian Cleopatra
Perlindungan tersebut nyatanya tak selalu mujur, pada Pertempuran Actium Cleopatra. Untuk mengantisipasi masa depan yang kejam di tangan Romawi, Cleopatra memutuskan bunuh diri dan tak ingin menyerah kepada Oktavianus dan Romawi.
Ketika ia bertemu dengan Oktavianus yang termasuk dalam Triumvirat Kedua, Cleopatra meninggalkan sebuah catatan yang menegaskan keengganannya diperlakukan sebagai rampasan perang.
Karena berpikir Cleopatra telah bunuh diri dan memilih mati daripada kalah, Mark Anthony ikut menyusulnya dengan menusuk diri sendiri dengan pedang. Namun, saat itu ternyata Cleopatra masih hidup.
Ia dikabarkan mati karena disebabkan oleh ular kobra Mesir. Padahal ular kobra dikaitkan dengan Cleopatra dan keluarga kerajaan. Namun benarkah demikian?
Di Balik Kematian Cleopatra
Diketahui, ular kobra yang membunuh Cleopatra diselundupkan dalam sekeranjang buah ara. Tak sendiri, Cleopatra meninggal bersama dua pelayannya.
Namun, teori ini hampir dibantah banyak pihak. Salah satunya lantaran panjang ular kobra disebut mustahil untuk diselundupkan ke dalam keranjang.
Selanjutnya diketahui bila tidak ada ular yang ditemukan di dekat tubuh Cleopatra. Meski begitu, dokter diketahui tidak menyebutkan penyebab kematiannya.
Di sekujur tubuh Cleopatra ditemukan sebuah luka tusukan. Karena hal tersebut, Cleopatra disebut menyuntikkan racun melalui jarum untuk membunuh dirinya.
Selanjutnya, teori digigit ular ini dibantah dengan kemungkinan tiga orang mati karena satu gigitan ular. Hal itu disebut sangat rendah.
Ular biasanya hanya mampu memberikan bisa dalam keadaan terancam bahaya. Sebagian besar gigitan kobra disebut tidak berbisa atau "kering".
Dengan demikian teori yang paling mungkin mendukung kematian Cleopatra adalah meninggal karena ramuan racun dan yang bisa dipastikan adalah dia bunuh diri.
Meski penuh kontroversial tentang hidup dan kematiannya, Cleopatra adalah sosok yang memiliki daya pikat tak terbantahkan. Baik untuk kekuatan atau kecantikannya yang menangkap imajinasi dunia selama berabad-abad lamanya.
(nwk/nwk)