Manusia telah menjelajahi permukaan Mars selama lebih dari 50 tahun. Menurut United Nations Office for Outer Space Affairs, negara di dunia telah mengirimkan 18 objek buatan manusia ke Mars dalam 14 misi terpisah. Selama misi ini, umat manusia telah meninggalkan banyak puing di permukaan Mars.
Ensiklopedia Britannica mengatakan, puing-puing atau sampah ke Mars berasal dari tiga sumber utama: perangkat keras yang dibuang, pesawat ruang angkasa yang tidak aktif, dan pesawat ruang angkasa yang jatuh.
Data terakhir pada 2022 menunjukkan, ada sekitar 15.694 pon atau 7.119 kilogram puing-puing manusia atau sampah antariksa di Mars. Jumlah yang tidak sedikit, bukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Sampah Antariksa Penting?
Saat ini, para ilmuwan khawatir akan risiko yang ditimbulkan dari sampah. Tim meneliti semua puing yang mereka temukan dan memeriksa potensi tercemarnya sampel yang dikumpulkan penjelajah.
Alasan lain mengapa sampah antariksa penting ialah alasan historis. Pesawat ruang angkasa dan puing-puingnya adalah tonggak awal untuk eksplorasi planet.
Usaha Daur Ulang Sampah Antariksa
Sampah plastik adalah masalah baik di Bumi maupun di luar angkasa. Di pesawat ruang angkasa dan satelit, plastik digunakan di bagian-bagian seperti bantalan, isolator, magnetometer, elemen lensa optik, dan katup.
Maka dari itu, Tim dari The National Renewable Energy Laboratory menawarkan solusi dengan mendaur ulang sampah-sampah ini. Mereka berencana mengubah plastik Polietilena tereftalat atau PET yang dibuang menjadi bahan yang berguna saat mengapung di atas stasiun di luar angkasa.
Proyek ini merupakan upaya kolaboratif antara Departemen Energi AS dan para ahli dari Harvard, MIT, dan Seed Health.
Seluruh proses mendaur ulang PET di luar angkasa dimulai dengan enzim PETase memecah plastik menjadi blok penyusunnya, asam tereftalat. Asam tersebut kemudian diumpankan ke bakteri, yang mengubahnya menjadi senyawa lain yang berfungsi sebagai prekursor pembuatan nilon.
Melansir dari The Star, eksperimen akan berjalan tanpa pengawasan manusia. Membiarkan bakteri secara perlahan melakukan tugasnya mengurai plastik.
NASA juga secara aktif bereksperimen dengan manajemen ruang angkasa dengan proyek Orbital Syngas/Commodity Augmentation Reactor (OSCAR). Sistem akan memaparkan bahan yang dibuang ke suhu tinggi dan mengubahnya menjadi bahan yang dapat digunakan.
(nir/nwk)