Tak hanya Bumi, luar angkasa juta ternyata dipenuhi oleh sampah. Dikutip dari Science ABC, sampah tersebut terdeteksi sejak dimulainya era antariksa pada tahun 1950.
Lebih dari 13.630 satelit telah ditempatkan di luar angkasa. Namun, hanya sekitar 6.700 satelit yang kini tetap beroperasi dan sisanya dibiarkan berterbangan di sekitar Bumi.
Tak hanya satelit mati, luar angkasa juga dipenuhi oleh puing-puing dari semua roket yang telah diluncurkan selama bertahun-tahun. Jaringan Pengawasan Luar Angkasa Amerika Serikat melacak kini lebih dari 23.000 keping sampah terdapat di luar angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sampah luar angkasa tidak dapat dilacak di orbit di sekitar Bumi. Hal ini sangat membahayakan bagi satelit lain yang berfungsi dan astronaut yang akan bertugas.
Semakin banyak objek yang bertabrakan karena sampah luar angkasa, orbit Bumi bisa sulit untuk dinavigasi. Lalu, adakah cara untuk mengatasi hal tersebut?
Bisakah Sampah Luar Angkasa Dikurangi?
Nyatanya, sampah luar angkasa memang sulit untuk dibersihkan tak seperti yang terlihat di depan mata. Dengan begitu, cara yang lebih baik dalam menguranginya adalah meminimalkan apa yang dibawa ketika melakukan misi di luar angkasa.
Seperti, agar pesawat ruang angkasa tak mati di akhir misi mereka, operator harus memastikan adanya bahan bakar yang cukup dan bisa kembali ke atmosfer Bumi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kini semua organisasi diharuskan untuk menghapus satelit dari orbit dalam waktu 25 tahun setelah misinya berakhir. Langkah ini bisa secara drastis mengurangi sampah luar angkasa dan kemungkinan tabrakan yang terjadi.
Diketahui ada dua orbit tempat satelit bergerak, Low Earth Orbit (LEO) dan Geostationary Earth Orbit (GEO). LEO merupakan garis orbit padat yang dekat dengan Bumi tempat ribuan satelit bergerak.
Sedangkan GEO memiliki ketinggian yang lebih tinggi di atas Bumi. Pada tempat ini satelit akan tetap diam pada satu orbit.
Di akhir masa pakainya, GEO akan dipindahkan ke 'orbit kuburan' yang bertempat di ketinggian diatas jalur orbit fungsionalnya. Tempat inilah banyak satelit mati dibiarkan melayang.
Berbeda dengan GEO, LEO ditarik kembali ke atmosfer Bumi dengan beberapa metode. Beberapa misi telah dikerahkan oleh berbagai negara untuk mende-orbit agar sampah di luar angkasa bisa ditanggulangi, begini caranya:
6 Cara Mengurangi Sampah Luar Angkasa
1. Daur ulang sampah luar angkasa
Orbit kuburan adalah tempat pembuangan satelit yang dapat berpotensi merusak satelit yang berfungsi karena sisa bahan bakarnya. Untuk itu diperlukan langkah daur ulang luar angkasa.
Hal ini bisa dilakukan dengan memperbaiki, menggunakan kembali, dan mendaur ulang satelit di sebuah fasilitas di luar angkasa. Berbagai satelit mati ini bisa digunakan untuk membangun pesawat ruang angkasa atau pos misi di masa depan loh!
2. Laser raksasa
Laser raksasa dengan tembakan tinggi dapat digunakan untuk menembak jet plasma ke puing-puing luar angkasa dari Bumi. Langkah ini bisa membuat sampah luar angkasa kembali ditarik ke Bumi, terbakar di atmosfer dan jatuh ke laut.
3. Balon luar angkasa raksasa
Sistem Gossamer Orbit Lowering Device (GOLD) adalah sebuah metode menggunakan balon ultra tipis yang ringan namun raksasa. Ketika diterbangkan, balon itu akan melekat pada puing-puing besar sehingga meningkatkan hambatan udara dari objek tersebut dan kembali ke atmosfer Bumi.
4. Awan debu Tungsten
Langkah ini mencoba mengirim berton-ton debu tungsten ke luar angkasa sehingga membentuk awan di sekitar sampah luar angkasa. Nantinya, sampah akan menempel, menjadi berat dan jatuh kembali ke Bumi.
5. Space Pods
Sebuah organisasi Rusia berencana membangun pod khusus dengan inti tenaga nuklir yang sanggup membawa 600 satelit kembali ke Bumi. Nantinya mereka akan terbakar atau jatuh ke laut.
6. Kendaraan listrik luar angkasa
Electrodynamic Debris Eliminator (EDDE) adalah kendaraan listrik luar angkasa dengan 200 jaring raksasa yang ringan dan mampu mengambil sampah luar angkasa.
6 cara di atas memang masih dikerjakan dan memungkinkan era eksplorasi luar angkasa akan dimulai.
(pal/pal)