'Dunia yang Hilang' Berhasil Ditemukan Ilmuwan Australia, Berusia Miliaran Tahun

ADVERTISEMENT

'Dunia yang Hilang' Berhasil Ditemukan Ilmuwan Australia, Berusia Miliaran Tahun

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 09 Jun 2023 19:30 WIB
Ilmuwan berhasil mengungkap β€˜dunia yang hilang’ dari organisme purba.
Foto: Doc. Australian National University (ANU)
Jakarta -

Para ilmuwan dari The Australian National University (ANU) menemukan Biota Protosterol yang disebut sebagai 'dunia yang hilang' dari organisme purba. Makhluk mikroskopis ini ditemukan di bebatuan purba di Australia yang berusia miliaran tahun.

Peneliti menyebut organisme purba ini hidup di saluran air Bumi setidaknya 1,6 miliar tahun yang lalu. Penemuan ini diketahui dapat mengubah pemahaman tentang nenek moyang manusia yang paling awal.

Biota Protosterol sendiri adalah makhluk mikroskopis bagian dari keluarga organisme yang disebut eukariota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Eukariota memiliki struktur sel kompleks yang mencakup mitokondria, yang dikenal sebagai pembangkit tenaga sel, dan nukleus yang bertindak sebagai pusat kendali dan informasi. Biota Protosterol diyakini sebagai nenek moyang kita yang paling awal diketahui," tulis keterangan sebagaimana dikutip dari laman resmi Australian National University.

Bentuk modern eukariota yang menghuni Bumi saat ini termasuk jamur, tumbuhan, hewan, dan organisme bersel tunggal seperti amuba.

ADVERTISEMENT

Manusia dan semua makhluk berinti sel lainnya dapat melacak garis keturunan nenek moyang mereka kembali ke Leluhur Bersama Eukariotik Terakhir (Last Eukaryotic Common Ancestor/LECA). Menurut peneliti, LECA hidup lebih dari 1,2 miliar tahun yang lalu.

Membentuk Ekosistem Sebagian Besar Bumi

Peneliti menjelaskan, makhluk purba ini melimpah di ekosistem laut di seluruh dunia dan mungkin membentuk ekosistem untuk sebagian besar sejarah Bumi.

Menurut mereka, Biota Protosterol hidup setidaknya satu miliar tahun sebelum hewan atau tumbuhan muncul.

"Sisa-sisa molekuler Biota Protosterol yang terdeteksi pada batuan berusia 1,6 miliar tahun tampaknya merupakan sisa-sisa tertua dari garis keturunan kita sendiri - mereka hidup bahkan sebelum LECA. Makhluk purba ini melimpah di ekosistem laut di seluruh dunia dan mungkin membentuk ekosistem untuk sebagian besar sejarah Bumi," kata Dr Benjamin Nettersheim, lulusan PhD di ANU yang sekarang berbasis di Universitas Bremen Jerman.

"Bentuk eukariota modern begitu kuat dan dominan saat ini sehingga para peneliti mengira mereka seharusnya menaklukkan lautan purba di Bumi lebih dari satu miliar tahun yang lalu," imbuhnya.

Teka-teki Evolusi Awal Terbesar pada Manusia

Profesor Jochen Brocks dari ANU telah memeriksa bebatuan berusia 1,6 miliar tahun di Wilayah Utara Australia. Batuan tersebut mengandung struktur kimia purba yang mengisyaratkan keberadaan Biota Protosterol.

"Para ilmuwan telah lama mencari bukti fosil eukariota awal ini, tetapi sisa-sisa fisik mereka sangat langka. Lautan purba Bumi tampaknya sebagian besar merupakan kaldu bakteri," ujarnya.

Ia mengatakan, selama ini salah satu teka-teki terbesar dari evolusi awal yang coba dijawab oleh para ilmuwan adalah: "Mengapa nenek moyang eukariotik kita yang berkemampuan tinggi tidak mendominasi perairan purba di dunia? Di mana mereka bersembunyi?"

Profesor Brocks mencoba membalikkan teori tersebut melalui studinya. Dia ingin menunjukkan bahwa Biota Protosterol bersembunyi di depan mata dan sebenarnya berlimpah di lautan dan danau purba dunia selama ini.

"Para ilmuwan tidak tahu bagaimana cara mencarinya, sampai sekarang," ucapnya.

Menurut Profesor Brocks yang membuat penemuan ini bersama Dr Nettersheim, Biota Protosterol berkembang biak dari sekitar 1,6 miliar tahun lalu hingga sekitar 800 juta tahun lalu.

Akhir periode ini dalam garis waktu evolusi Bumi dikenal sebagai 'Transformasi Tonian', ketika organisme berinti yang lebih maju, seperti jamur dan alga, mulai berkembang. Namun kapan tepatnya Protosterol Biota punah tidak diketahui.

"Transformasi Tonian adalah salah satu titik balik ekologi yang paling mendalam dalam sejarah planet kita," jelas Profesor Brocks.

"Sama seperti dinosaurus harus punah agar nenek moyang mamalia kita bisa menjadi besar dan berlimpah, mungkin Biota Protosterol harus menghilang satu miliar tahun sebelumnya untuk memberi ruang bagi eukariota modern," paparnya lebih lanjut.

Adapun untuk membuat penemuan itu, para peneliti mempelajari molekul lemak fosil yang ditemukan di dalam batuan berusia 1,6 miliar tahun yang terbentuk di dasar lautan dekat tempat yang sekarang disebut Wilayah Utara Australia.

Molekul-molekul tersebut memiliki struktur kimia purba yang mengisyaratkan keberadaan makhluk kompleks awal yang berevolusi sebelum LECA dan telah punah.

"Tanpa molekul-molekul ini, kita tidak akan pernah tahu bahwa Biota Protosterol itu ada. Lautan awal sebagian besar tampak seperti dunia bakteri, tetapi penemuan baru kami menunjukkan bahwa ini mungkin bukan masalahnya," tutur Dr Nettersheim.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads