.webp)
Studi menemukan, kemenangan tidak terduga bisa membuat manusia mengambil risiko yang lebih tinggi. Hal ini diteliti oleh ilmuwan dari Universitas Tsukuba dalam Jurnal yang diterbitkan Science Advances baru-baru ini.
Saat manusia dihadapkan pengambilan keputusan dengan hasil yang tidak pasti, salah satu strateginya adalah menghitung nilai ekspektasi dari setiap pilihan dan mengalikan setiap jumlah hasil dengan probabilitasnya. Kemudian memilih opsi dengan nilai ekspektasi tertinggi.
Meskipun strategi ini akan memaksimalkan hasil yang diharapkan, ini bukanlah kecenderungan yang dilakukan orang-orang. Secara khusus, manusia tampaknya dipengaruhi secara tidak rasional oleh hasil keputusan mereka di masa lalu ketika membuat pilihan selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti dari Universitas Tsukuba telah mengembangkan dan memvalidasi sebuah model bernama Teori Prospek Dinamis. Integrasi dari model paling populer dalam ekonomi perilaku untuk menggambarkan pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian, Teori Prospek, dengan model pembelajaran yang mapan dari ilmu saraf, Penguatan Teori Belajar.
Model ini diyakini lebih akurat menggambarkan keputusan yang dibuat manusia saat menghadapi risiko daripada teori prospek atau teori pembelajaran penguatan saja.
Hasil Penelitian
Secara khusus, para peneliti meminta 70 orang untuk berulang kali memilih antara dua lotre di mana mereka dapat memperoleh hadiah dengan kemungkinan tertentu. Lotre bervariasi dalam ukuran hadiah, kemungkinan menerimanya, dan jumlah risiko yang terlibat.
Hasil menunjukkan bahwa segera setelah mendapatkan hasil yang lebih besar dari nilai yang diharapkan, peserta berperilaku seolah-olah kemungkinan menang di undian berikutnya meningkat.
Penulis senior studi Asisten Profesor Hiroshi Yamada mengatakan, "Perilaku ini mengejutkan karena probabilitas menang dijelaskan dengan jelas kepada para peserta dan probabilitas ini juga sepenuhnya independen dari hasil sebelumnya."
Menggunakan model Teori Prospek Dinamis, para peneliti dapat menentukan bahwa perubahan perilaku didorong oleh perubahan persepsi probabilitas.
Tak Cuma Manusia, Monyet Juga Sama
Dalam percobaan serupa dengan monyet, yang otaknya sangat mirip dengan manusia, juga membuahkan hasil yang sama. Peneliti berkomentar bahwa kesamaan perilaku manusia dan monyet sangat luar biasa dalam penelitian ini.
(nir/nwk)
