Bulan merupakan satelit yang dimiliki Bumi dan menjadi bagian langit yang indah pada malam hari. Namun, ternyata pernah ada pihak yang membuat rencana rahasia untuk melakukan pengeboman Bulan lho. Bagaimana bisa?
Mengutip History, rencana rahasia pengeboman Bulan ini dinamakan Project A119. Rencana tersebut memiliki target pengeboman Bulan yang nantinya akan membuat awan jamur yang tampak di langit bumi yang mirip dengan peledakan bom atom Nagasaki di Jepang, pada tahun 1945 lalu.
Rencana pengeboman tersebut dipicu oleh peluncuran satelit bola pantai Sputnik ke luar angkasa oleh Uni Soviet pada tahun 1957. Perang dingin yang terjadi antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, menjadikan AS ingin melampaui Uni Soviet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, AS ingin mendominasi kekuasaan internasional dengan cara pembuatan Project A119 tersebut. Tujuan dari project tersebut adalah meledakkan bom termonuklir di terminator yang merupakan garis antara sisi terang dan gelap Bulan.
Penampakan Awan Jamur
Ilmuwan asal Institute for Nuclear Studies University of Chicago, Leonard Reiffel, ledakan akan terlihat paling baik di sisi gelap Bulan. Saat bom meledak di bagian pinggir Bulan tersebut, maka awan jamur akan teriluminasi oleh Matahari.
"Jelas bahwa tujuan utama peledakan ini adalah agenda humas dan memperlihatkan kekuatan AS. Angkatan Udara AS ingin ada awan jamur super besar yang bisa terlihat dari Bumi," terang Reiffel, dikutip dari Guardian.
Reifel pada tahun 1949 mengelola Armour Research Foundation (ARF) Chicago kemudian tahun 1962 bertugas mempelajari efek ledakan nuklir terhadap lingkungan secara global.
Pada tahun 1958, Angkatan Udara AS meminta ARF agar menginvestigasi bagaimana penampakkan dari ledakan nuklir di Bulan dari Bumi serta bagaimana dampak yang akan terjadi.
Beberapa Ilmuwan yang Terlibat
Dikarenakan tim ARF terbatas dalam melakukan investigasi, akhirnya Reiffel mengajak Gerald Kuiper, seorang ahli fisika planet dan Carl Sagan, ilmuwan televisi populer.
Dalam investigasi tersebut, Sagan bertugas di bidang Matematika untuk membuat model perluasan awan debu yang akan muncul di ledakan nuklir beserta perhitungannya.
Menurut Kurator International Spy Museum Vince Houghton, beberapa ilmuwan yang tergabung tersebut memiliki rasa takut. Akan tetapi, mereka memiliki rasa patriotisme yang melampaui batas dikarenakan beberapa dari ilmuwan tersebut adalah pengungsi Perang Dunia II.
Dampak Pengeboman Bulan
Menurut Houghton, kemungkinan pengeboman tidak menghasilkan awan berbentuk nuklir bisa terjadi. Hal tersebut dikarenakan Bulan tidak memiliki atmosfer seperti bumi. Dengan begitu, debu beserta puing bisa jadi membentuk semburan besar lalu kembali ke bawah membentuk awan jamur.
Penampakkan yang terjadi mungkin berupa kilatan yang akan terlihat di Bumi. Oleh karena itu, menurutnya hal tersebut tidak cocok untuk dijadikan agenda humas AS kepada dunia.
Dampak dari pengeboman Bulan jika terjadi adalah akan adanya pencemaran bahan radioaktif di Bulan sehingga menyebabkan misi pendaratan di Bulan akan terganggu nantinya. Selain itu, menurutnya bisa saja publik malah menganggap agenda ini adalah bentuk perusakkan Bulan bukan pertunjukkan keahlian sains AS.
(pal/pal)