Kota Terlarang (Zijin Cheng) adalah sebutan bagi kompleks istana kekaisaran China di pusat kota Beijing (Peking) yang berdiri sejak 1420. Apa yang terlarang di Kota Terlarang?
Nama Kota Terlarang muncul karena akses menjelajahinya terbatas untuk sebagian besar anggota kekaisaran saja. Pejabat pemerintah dan keluarga kekaisaran pun hanya dapat mengakses area tertentu, seperti dikutip dari laman Encyclopaedia Britannica.
Hanya kaisar yang bisa mengunjungi atau menggunakan bagian manapun dari kota ini sekehendaknya. Dikutip dari Google Arts & Culture, astronom China kuno menyebut tempat tinggal kaisar ini sebagai poros dunia terestrial, dengan bintang kutub (ziwei yuan) sebagai pusat langitnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan di Kota Terlarang
Dilarang Membuka Dekrit Rahasia
Kaisar setelah Yongzheng (1678-1735) mengikuti praktik merahasiakan penerus kekaisaran, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP). Nama penerus yang dipilih dari putra-putranya itu ditulis di dalam dekrit rahasia.
Dekrit penerus itu ditulis dalam 2 salinan. Satunya disimpan kaisar, lainnya disegel dalam kotak di belakang papan horizontal yang tergantung di atas singgasana.
Baru setelah kematian kaisar, menteri bupati membuka kedua salinan dekrit rahasia tersebut. Dari situ, pihaknya melakukan verifikasi bersama anggota istana lain tentang pangeran mana yang ditunjuk menggantikan tahta.
Rakyat Jelata Dilarang Mendekat
Orang biasa dilarang untuk mendekati kota kekaisaran ini tanpa izin khusus pada masa Dinasti Ming hingga 1644 dan Dinasti Qing (1644-1911). Jika melanggar, ia dapat kena hukuman mati. Sentralitas dan akses terbatas menjadikan kompleks istana seluas 163.000 km persegi ini disebut Kota Terlarang.
Laki-laki biasa yang bisa masuk ke Kota Terlarang umumnya harus menjadi kasim, yaitu pelayan kekaisaran yang sudah dikebiri. Mereka menjadi kasim karena paksaan keluarga, kemiskinan, ingin gaya hidup yang dirasa lebih baik, atau terkena hukuman.
Staf kekaisaran pun harus menunggu di luar Gerbang Meridian (Wumen) sekitar pukul 3 dini hari untuk masuk kerja di kompleks istana. Gerbang sayap kanan untuk menteri, sementara sayap kiri untuk keluarga kekaisaran. Gerbang lainnya untuk staf kecil, seperti dikutip dari China Culture.
Permaisuri pun hanya boleh melintasi gerbang pusat satu kali saat pernikahan, sementara Kaisar boleh masuk lewat gerbang pusat kapan saja.
Baru mulai 1 Maret 2004, pengelola museum mengizinkan pelajar gratis mengunjungi situs warisan dunia UNESCO ini setiap Selasa. Yang boleh berkunjung gratis ke Kota Terlarang adalah siswa SD sampai SMA, serta mahasiswa jurusan sejarah, arsitektur, dan seni, seperti dikutip dari laman Pemerintah China.
Dikutip dari laman The Palace Museum Kota Terlarang, kesenangan terbesar mengunjungi istana-istana kekaisaran tersebut adalah menikmati seni arsitektur penuh warna dan peninggalan langka yang ditampilkan untuk umum di sana.
Area istana sendiri seluas 720.000 meter persegi, direncanakan 10 tahun dan dibangun 4 tahun. Kota mini ini dikelilingi parit kota selebar 52 meter dan tembok setinggi 10 meter. Ada lebih dari 9.000 kamar di 980 bangunannya.
Kaisar Dilarang Lepas dari Tradisi Birokrasi
Kaisar China disebut sebagai perwakilan surgawi di Bumi, dengan takdir untuk memajukan kekaisaran yang besar, seperti dikutip dari South China Morning Post. Namun pada dasarnya, kaisar China merupakan bagian dari rantai besar birokrasi. Ia wajib ikut protokol ketat sesuai tradisi.
Sejak dini hari, kaisar China menghadiri pertemuan tentang masalah publik. Ia memutuskan hukuman dan eksekusi yang sesuai. Ia juga menerima aliran delegasi untuk membahas kebijakan dan menandatangani dekrit. Kegiatannya diawasi kasim dan pejabat yang terkadang punya kepentingan pribadi di balik tujuan kaisar atau pemerintahan.
Karena pengawasan ketat, kaisar lazim menjauh dari istana utama sesering mungkin. Salah satunya untuk menonton pertunjukan panggung, melukis, dan latihan kaligrafi.
Kaisar sarapan resmi pukul 7 di musim semi dan musim dingin, atau pukul 6 di musim panas dan musim gugur. Usai sarapan, ia membacakan catatan dari menteri dan pejabat lain. Jika tinggal di istana terpisah, kaisar tersebut bisa makan dengan pasangannya, bebas audiensi pagi hari, dan perilakunya lebih sederhana.
Audiensi kedua berlangsung siang hari. Tugas utama kaisar yaitu membaca dan menulis komentar atas catatan atau laporan pemerintah daerah. Lebih dari 100 catatan masuk dari seluruh area kekaisaran.
Makan siang pukul 1-3, kaisar istirahat sambil duduk di taman atau menulis puisi. Daging sapi dilarang di istana karena makan daging dari hewan beban dianggap dosa. Karena itu, sajian daging babi, kambing, bebek, ayam, atau ekor rusa lazim dihidangkan.
Setelahnya sampai pukul 7, ia kembali mengecek surat-surat masuk. Catatan-catatan tersebut dikirim kembali setelah ditandatangani dengan tinta merah kaisar. Pukul 8, kaisar makan malam ringan dan makan kudapan. Di waktu ini, dia bisa kembali ke kamar.
Sementara itu, kaisar-kaisar Dinasti Qing tidak punya tempat atau waktu makan tetap. Mereka makan dua kali sehari.
Dilarang Berpakaian Bebas
Kaisar-kaisar China kuno menerapkan aturan ketat berpakaian yang mencerminkan tradsi dan identitas etnis mereka. Siapapun yang menentang aturan berpakaian akan dihukum berat.
Kaisar-kaisar Dinasti Ming (1368-1644) melarang siapapun mengenakan pakaian khas Mongol dari dinasti sebelumnya. Pakaian era Ming longgar, tetapi lebih rumit dari etnis Han kuno. Ada kancing, kerah melingkar, dan hiasan depan dari emas, batu giok, dan mutiara.
Pria Dinasti Ming lazim memakai pakaian sutra. Pria dinasti ini adalah yang terakhir menggunakan rok.
Sementara itu, kaisar-kaisar Dinasti Qing (1644-1911) mengubah pakaian istana dan warganya untuk mencerminkan identitas Manchuria sehingga sempat mendapat perlawanan dari orang-orang Han.
Larangan Masa Kini
Kini, pengunjung dari dalam dan luar negeri boleh datang ke Kota Terlarang. Salah satu situs warisan dunia UNESCO yang banyak pengunjung ini menetapkan beberapa larangan, seperti dilarang memotret di area berlabel "No Photography".
Pengunjung juga tidak boleh foto area outdoor untuk kepentingan komersil. Pengambilan foto juga dilarang di dalam gedung yang berdekorasi interior asli, baik yang di jalur tengah maupun rute barat, dikutip dari laman The Palace Museum.
Larangan foto juga berlaku di sejumlah toko suvenir serta pameran karya pinjaman dari institusi lain. Pameran tetap dan pameran khusus memberlakukan larangan foto dengan flash dan tripod. Jika butuh foto tertentu, kontak Kantor Direktur Palace Museum.
(twu/nwk)