Pada umumnya, kloset modern memiliki tombol atau tuas untuk menyiram limbah agar turun ke saluran pembuangan.
Ketika kita melakukan apa yang biasa disebut dengan flush ini, ternyata ada hal yang terjadi pada kloset, lebih dari yang dapat kita lihat.
Semburan kloset berisikan gumpalan aerosol. Namun, dalam gumpalan aerosol tersebut rupanya terdapat banyak partikel yang dapat menularkan penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi dalam Semburan Kloset
Para ahli telah membuktikannya dengan menggunakan sinar laser hijau. Beberapa ilmuwan dari Universitas Colorado Boulder menunjukkan apa saja partikel yang ada dalam semburan toilet.
Ilmuwan memasang laser hijau di atas kloset tanpa penutup, lalu meredupkan lampu, dan menyiram kloset itu. Video pengamatan pun memperlihatkan ada banyak semburan partikel aerosol yang beterbangan di toilet.
Hal yang membahayakan adalah apa saja partikel yang terdapat dalam gumpalan aerosol tersebut. Ada air, urin, feses, juga patogen berbahaya yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti dijelaskan dalam Smithsonian Magazine.
Oleh sebab itu, partikel yang disemburkan ke udara ini berpotensi menyebarkan penyakit.
Kecepatan partikel aerosol tersebut adalah 2 meter per detik dan mampu mencapai 1,5 meter di atas toilet dalam 8 detik. Partikel tersebut berukuran 5 mikron dan menggantung di udara selama lebih dari semenit.
Saat menyembur, partikel aerosol akan bergerak ke atas dan ke belakang ke arah dinding belakang toilet. Kendati begitu, partikel aerosol pun bergerak acak ke langit-langit dan sepanjang dinding dalam ruangan.
Potensi Penyakit dari Semburan Kloset
Mengutip sebuah artikel bertajuk "Aerosol Generation in Public Restrooms" oleh Kesse H Schreck dkk, aerosol dalam semburan kloset dapat mentransmisikan berbagai penyakit menular, misalnya gastroenteritis yang disebabkan norovirus atau bahkan COVID-19.
Sayangnya juga, menutup kloset pada saat menyiramnya tidak dapat menghalangi aerosol keluar sepenuhnya. Partikel aerosol disebut masih bisa menyelinap dari sela-sela antara tutupan dan dudukan toilet.
Maka dari itulah, pada toilet yang tingkat penggunaannya tinggi seperti toilet umum, sebaiknya memiliki ventilasi yang baik. Ini bertujuan menghindari akumulasi aerosol dan mencegah penyakit melalui transmisi udara.
(nah/nwk)