3 Suar Matahari Terbesar yang Hantam Bumi, Sebabkan Gangguan Listrik-Aurora

ADVERTISEMENT

3 Suar Matahari Terbesar yang Hantam Bumi, Sebabkan Gangguan Listrik-Aurora

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 25 Mei 2023 18:30 WIB
Solar Dynamics Observatory milik NASA baru saja merekam solar flare atau suar Matahari, yaitu ledakan terbesar yang terjadi di bintang tersebut sejak tahun 2017. Kini dengan terjadinya solar flare itu, ada kemungkinan Matahari bakal sangat aktif kembali.
Foto: 20detik/ilustrasi ledakan Matahari
Jakarta -

Matahari adalah pusat tata surya yang memiliki peran untuk memberikan panas dan cahaya. Namun, Matahari juga bisa memberikan dampak langsung ke Bumi melalui ledakan elektromagnetik yang disebut suar Matahari.

Suar Matahari atau solar flares adalah sejumlah besar energi magnetik yang berukuran sangat besar bahkan bisa bisa ratusan kali lebih besar dari Bumi.

Dikutip dari World Atlas, suar Matahari terjadi ketika energi magnetik yang terkumpul dilepaskan dan melemparkan sejumlah materi yang besar ke luar angkasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun tidak berbahaya, tetapi suar Matahari yang menabrak Bumi dapat menyebabkan gangguan pada sistem listrik kita. Tercatat ada beberapa peristiwa suar Matahari yang berdampak di Bumi. Berikut ulasannya.


Peristiwa Carrington: Kemunculan Aurora hingga Menyebabkan Badai Geomagnetik

Pada 1 September 1859, terdapat suar Matahari terbesar yang menghantam Bumi. Saat itu, matahari mengalami lontaran massa korona (bagian terluar atmosfer matahari) yang menyebabkan badai matahari raksasa dan lemparan suar Matahari yang terbang ke arah Bumi.

ADVERTISEMENT

Fenomena yang dikenal sebagai peristiwa Carrington menyebabkan badai geomagnetik saat suar Matahari mencapai Bumi.

Ajaibnya, meskipun dengan jarak yang sangat jauh (150 juta kilometer), suar Matahari itu hanya membutuhkan waktu 17,5 jam untuk mencapai Bumi.

Peristiwa Carrington menyebabkan penampakan aurora (cahaya kutub) yang terjadi dimana-mana bahkan di sepanjang garis khatulistiwa. Meskipun, dulu belum begitu banyak menggunakan listrik, peristiwa ini menyebabkan telegraf di seluruh dunia rusak, bahkan ada yang meledak.

Terjadinya badai magnetik yang sangat kuat terbukti ketika beberapa telegraf dapat dioperasikan bahkan ketika sumber dayanya dimatikan. Pasalnya, energi yang dihasilkan oleh suar Matahari cukup besar untuk membawa sinyal.

Penggunaan listrik yang tidak begitu masif menyebabkan tidak begitu banyak gangguan yang disebabkan oleh tabrakan suar Matahari ini. Hingga saat ini, peristiwa Carrington dikenal sebagai suar Matahari terbesar yang pernah menghantam Bumi.

Suar Matahari Tahun 1921

Selain peristiwa Carrington, suar Matahari besar lainnya kembali menghantam Bumi pada Mei 1921. Dampak yang ditimbulkan sama, yaitu badai magnetik yang kuat serta munculnya aurora di berbagai daerah.

Saat itu, suar Matahari yang menabrak Bumi juga mengganggu jaringan listrik, bahkan beberapa daerah juga mengalami kebakaran sebagai akibatnya.

Efek yang ditimbulkan oleh suar Matahari paling terasa di New York, karena saat itu kota ini sudah memiliki sistem telegraf yang luas.

Suar Matahari Tahun 1989

Suar Matahari kembali menghantam Bumi pada tahun 1989. Namun, ini tidak sebesar suar Matahari pada tahun 1921 maupun peristiwa Carrington.

Tabrakan suar Matahari ini menyebabkan pemadaman listrik dan mengganggu jaringan energi khususnya di daerah Quebec dan Kanada.

Selain pemadaman listrik, penampakan aurora turut terlihat saat suar Matahari ini menghantam Bumi. Aurora tersebut terlihat di sejauh selatan Florida dan Texas.

Kendati tidak sebesar suar Matahari sebelumnya, tetapi gangguan yang disebabkan mengakibatkan pemerintah mengatur jaringan energi untuk memastikan perlindungan akan badai magnet di masa depan akibat dari tabrakan suar Matahari.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads