Sebuah makam berusia 5.400 tahun ditemukan di Spanyol selatan. Arkeolog memperkirakan makam tersebut sudah ada sejak zaman Megalitikum.
Arkeolog menemukannya di dekat sebuah gunung tunggal yang cukup menonjol di selatan Spanyol. Ini menunjukkan, puncak gunung tersebut adalah poros penting bagi masyarakat prasejarah di sana.
Miliki Desain yang Cerdas
Area tempat ditemukannya makam adalah sebuah pedesaan dekat Antequera, yaitu wilayah yang dikenal sebagai kawasan prasejarah yang memiliki banyak batuan besar atau megalitikum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam ini dirancang sedemikian rupa untuk bisa menyalurkan cahaya matahari musim panas ke dalam sebuah ruangan yang ada di dalam makamnya. Desain semacam ini mirip dengan makam megalitikum kontemporer yang dibangun lebih dari 1.600 kilometer di Newgrange, Irlandia.
Seorang arkeolog dari University of Seville, Leonardo GarcΓa SanjuΓ‘n mengatakan kepada Live Science, makam di Newgrange jauh lebih besar dan kompleks daripada makam yang mereka temukan di Spanyol. Kendati begitu, yang membuatnya sama-sama punya kemiripan, yakni menggunakan cahaya matahari pada waktu tertentu untuk membuat sebuah efek simbolik.
Artinya, kedua masyarakat di sana dahulu punya kepercayaan yang sama mengenai kehidupan setelah kematian.
Menurut penelitian GarcΓa SanjuΓ‘n dan kawan-kawannya, batuan dasar di situs tersebut miring menjauhi posisi matahari terbit pada titik balik matahari pertengahan musim panas. Maka, si pembangun memang sengaja membuat rongga untuk menerima cahaya.
"Mereka bekerja dengan cerdik membuat susunan batu yang diukir dan kemungkinan (juga) dicat," kata GarcΓa SanjuΓ‘n.
"Ini adalah benda-benda suci yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga matahari terbit di titik balik matahari (musim panas) akan langsung masuk ke bagian belakang ruangan." imbuhnya.
Studi yang dilakukan oleh GarcΓa SanjuΓ‘n dan rekannya merupakan penjabaran penggalian mereka yang dilakukan di samping gunung kapur bernama La PeΓ±a de los Enamorados atau The Rock of the Lovers. Gunung tersebut dinamai demikian karena terdapat legenda yang menceritakan adanya dua kekasih yang melompat dari sana.
GarcΓa SanjuΓ‘n dan tim menggali makam tersebut pada 2023 di bagian leher gunung. Mereka memperkirakan bahwa makam tersebut dibangun ratusan tahun setelah lukisan batu dibuat dan digunakan untuk penguburan selama lebih dari seribu tahun.
Para arkeolog juga menemukan beberapa sisa manusia di sana, termasuk potongan tembikar.
(nah/nah)