Tahukah detikers ada bahasa tak terucap namun digunakan untuk berkomunikasi? Bahasa tersebut adalah bahasa isyarat.
Bahasa ini banyak digunakan penyandang tunarungu atau mereka yang mengalami gangguan pendengaran untuk melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Memang, ada beberapa di antara mereka yang mampu membaca gerakan bibir. Namun tetap saja, bibir bisa salah dibaca. Dengan bahasa isyarat, memungkinkan mereka yang berbicara sedikit mengalami kebingungan atau kesalahan maksud.
Baca juga: Apa Itu Bahasa Isyarat? Cek Faktanya di Sini |
Jenis-jenis Bahasa Isyarat
Dikutip dari laman Wonderopolis, secara keseluruhan ada antara 138-300 jenis bahasa isyarat yang berbeda di seluruh dunia. Contohnya, di Amerika dikenal dengan bahasa Isyarat Pidgin dan paling umum digunakan. Sedangkan di Indonesia, bahasa Isyarat dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). SIBI dikenal memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dengan menggunakan satu tangan dan struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia. Sedangkan BISINDO dinilai lebih mudah dengan memiliki keunikan seperti bahasa daerah. Jenis bahasa ini menggunakan gerakan dua tangan dalam penyampaiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis lainnya ada bahasa isyarat Amerika, Inggris, dan Spanyol dengan penyampaian yang berbeda. Meski ada banyak jenisnya, satu kesamaan bahasa isyarat dan bahasa lisan adalah bahwa ekspresi wajah sangat penting digunakan. Langkah ini diperlukan agar mereka memberikan konteks dan membantu pendengar memahami pembicara dengan lebih baik.
Sosok Terkenal dengan Bahasa Isyarat
Banyak orang yang terkenal telah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Salah satu yang paling terkenal dalah Helen Keller. Hellen merupakan seorang penulis dan aktivis hak sosial yang diketahui tuli dan buta. Selain Hellen, ada Thomas Edison yang terkenal sebagai penemu lampu pijar dan Ludwig van Beethoven sang pianis terkenal. Keduanya diketahui memiliki gangguan pendengaran atau tuli.
Di Indonesia, sosok yang terkenal sebagai aktivis tuli adalah Surya Sahetapy yang juga anak dari artis Dewi Yull. Diketahui ia menamatkan studi S2 di Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat dengan 3 penghargaan sekaligus dengan beasiswa penuh. Sebagai aktivis teman tuli, ia pernah menjadi pembimbing bahasa isyarat untuk Presiden Jokowi.
Seperti bahasa asing lainnya, bahasa isyarat juga bagus untuk dipelajari oleh siapa saja. Diketahui kini beberapa orang tua memberikan pelajaran bahasa isyarat kepada anak mereka sejak masih bayi. Awalnya hal ini untuk memastikan mereka dapat mendengar atau tidak. Namun ketika masa pertumbuhan, pembelajaran ini akan membantu mereka dalam proses berkomunikasi sebelum mereka belajar bicara.
Seiring dengan perkembangannya dan menjadi dewasa, orang-orang ini akan lebih mampu berkomunikasi. Terlebih dengan mereka yang mengalami gangguan pendengaran.
(nwk/nwk)