.webp)
Sebuah gunung berapi bawah laut ditemukan ditemukan di Kutub Utara. Gunung api bernama Borealis Mud Volcano diprediksi terbentuk setelah ledakan dahsyat di akhir zaman es.
Stefan Buenz, seorang profesor di The Arctic University of Norway sekaligus salah satu pemimpin ekspedisi Advancing Knowledge of Methane in the Arctic (AKMA) mengatakan bahwa ini adalah sebuah penemuan berharga.
"Saat menjelajahi laut dan menemukan ini (gunung berapi dibawah laut) seperti menemukan harta karun," kata Buenz, dikutip dari Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung berapi bawah laut ini merupakan salah satu dari dua yang ditemukan di perairan Norwegia. Gunung ini terletak berapa sekitar 8 mil atau 130 kilometer selatan Pulau Beruang Norwegia atau Bjornoya di Laut Barents.
Gunung Borealis Mud Volcano terletak 400 meter dibawah permukaan laut dan memiliki diameter sekitar 7 meter serta tinggi 2,5 meter. Selain itu, gunung ini memiliki lebar 300 meter dan kedalaman 25 meter.
Memuntahkan Gas Berlumpur
Para ilmuwan merekam gunung ini dari jarak jauh dan menemukannya terus memuntahkan cairan berlumpur. Gunung lumpur yang terbentuk adalah struktur geologis yang terbentuk oleh pembuangan cairan dan gas berlumpur, salah satunya metana.
Para peneliti menyimpulkan bahwa lumpur tersebut mengandung metana yang mungkin terbentuk setelah periode glasial akhir zaman es sekitar 18.000 tahun lalu.
Metana adalah gas rumah kaca yang kuat setelah mencapai atmosfer dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Para peneliti juga menemukan adanya kehidupan hewan pemakan kerak karbonat di sekitar gunung berapi. Mereka mengamati adanya anemon laut, spons, karang, bintang laut, laba-laba laut, dan beragam krustasea.
Terdapat Gunung Berapi Lain di Bawah Laut
Selain gunung borealis, peneliti memperkirakan mungkin ada sekitar ratusan atau ribuan gunung lumpur lainnya di bawah laut. Salah satunya yang terkenal adalah gunung Hakon Mosby yang terdapat di perairan Norwegia.
Menurut pusat geobiologi Universitas Bergen, gunung Hakon ditemukan 1.250 meter di bawah permukaan laut di dasar laut selatan Svalbard pada tahun 1995.
Dengan penemuan gunung-gunung berapi ini, peneliti tahu proses geologis yang terjadi di bawah kerak bumi. Tak hanya menyemburkan air, mineral, dan sebagainya. Ini juga memberi tahu tentang lingkungan dan kondisi sebelumnya di Bumi.
(faz/faz)
