Makanan acap kali dianggap memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi suasana hati ataupun kesehatan yang kita miliki.
Dituliskan pada laman BBC Science Focus, terdapat semakin banyak bukti bahwa makanan dapat membantu kita untuk merasa lebih baik.
Kimberly Wilson, seorang ahli gizi, psikolog, dan Governor of the Tavistock and Portman NHS Mental Health Trust memaparkan beberapa jenis makanan yang dapat membuat otak menjadi lebih bahagia dan sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar makanan dan alasan-alasan ilmiahnya:
Makanan yang Difermentasi
Diketahui makanan yang difermentasi dapat membantu meningkatkan keragaman mikroba yang bermanfaat bagi usus. Studi pada hewan menunjukkan bahwa mikroba dalam usus dapat mempengaruhi berbagai hal, mulai dari kecemasan hingga struktur otak.
Oleh sebab itu, mikrobiota usus yang beragam dapat meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan. Beberapa makanan fermentasi yang dapat kita nikmati, antara lain sauerkraut (kol fermentasi), kimchi, yogurt, tempe, acar fermentasi, kombucha, dan lain-lain.
Teh, Kopi dan Cokelat Hitam
Baik teh, kopi, atau cokelat hitam memiliki manfaat untuk membantu kita memiliki aliran darah yang lebih lancar. Pasalnya, jenis makanan ini mengandung polifenol sehingga dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
Polifenol dalam usus akan diubah menjadi asam fenolik yang memiliki efek perlindungan pada sel-sel otak. Teh sudah terbukti dapat mengurangi kecemasan dan dapat meningkatkan ingatan serta perhatian kita.
Kafein dalam kopi dapat meningkatkan kadar enzim di otak yang dapat melindungi kita dari demensia. Cokelat hitam terbukti dapat meningkatkan aliran darah ke otak serta dapat meningkatkan kinerja ingatan dan fungsi visual kita.
Sayuran Hijau
Konsumsi sayuran hijau diketahui dapat memberikan berbagai manfaat bagi kita, seperti penuaan otak yang lebih lambat, memiliki memori yang lebih baik, dan dapat mengurangi risiko demensia.
Hal itu disebabkan karena sayuran hijau memiliki kandungan berbagai nutrisi, seperti beta-karoten, folat, vitamin K, dan magnesium. Nutrisi-nutrisi tersebut diketahui memiliki keterlibatan dalam fungsi otak dan sistem saraf.
Sayuran hijau yang diketahui memiliki berbagai nutrisi tersebut, antara lain kol, bayam, kale, swiss chard, selada air, dan daun arugula.
Kacang-Kacangan Mentah Tanpa Garam
Kacang diketahui juga memiliki polifenol yang saat dicerna oleh usus akan menghasilkan asam fenolik yang dapat melindungi otak dengan mengurangi peradangan dan oksidasi. Selain itu, kacang dapat meningkatkan komunikasi antara sel-sel otak dan mempromosikan pembentukan sel otak baru.
Kandungan vitamin E yang kaya pada kacang juga secara konsisten berkaitan dengan fungsi memori yang lebih baik pada usia lanjut. Jenis kacang yang dapat kita konsumsi, antara lain almond, kenari, kacang Brazil, dan pistachio.
Buah Beri
Buah beri diketahui memiliki manfaat untuk meningkatkan produksi senyawa yang dapat mendukung kelangsungan hidup pada sel-sel otak. Hal itu memiliki dampak kognitif yang memberikan manfaat dalam peningkatan perhatian dan memori jangka pendek.
Buah beri yang dapat kita konsumsi, antara lain strawberry, blueberry, blackberry, raspberry, dan lain-lain.
Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian Utuh
Diketahui, makanan ini mengandung serat yang tinggi, ketika mikroba dalam usus mencerna serat akan menghasilkan sekelompok senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek atau short-chain fatty acids (SCFAs).
SCFAs itulah yang kemudian berfungsi untuk menjaga kerapatan usus supaya tetap sehat dan melindungi otak dari peradangan dan stres oksidatif. Sayangnya, saat ini banyak orang dewasa yang diketahui tidak mengkonsumsi cukup serat yang dibutuhkan.
Hal itu dibuktikan melalui data dari Survei Diet dan Nutrisi Nasional yang paling baru. Data tersebut mengungkapkan bahwa hanya 9 persen orang dewasa di Inggris dengan rentang usia 19 hingga 64 tahun yang mengkonsumsi cukup serat.
Makanan Laut dan Rumput Laut
Makanan laut dan rumput laut diketahui menawarkan berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk mendukung kapasitas antioksidan otak. Selain itu, makanan ini juga mengandung yodium yang penting bagi perkembangan otak bayi selama dalam kandungan.
Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, ikan teri, ikan herring, tuna, dan sarden biasanya akan memiliki kandungan lemak omega-3 yang tinggi. Lemak omega-3 memiliki manfaat bagi struktur dan fungsi otak yang sehat.
Terbukti, kandungan omega-3 pada ikan berlemak juga memberikan manfaat bagi mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan dan depresi. Lemak omega-3 dapat dikonsumsi melalui diet dengan mengonsumsi satu atau dua porsi ikan per-minggu, atau mengonsumsi suplemen DHA/EPA.
(pal/pal)