Setiap dari kita pasti memiliki sel yang merupakan salah satu unit penyusun makhluk hidup. Salah satu jenis sel ialah sel prokariotik yang memiliki struktur sel yang masih sangat sederhana.
Dituliskan dalam buku 'Biologi Jl.1 Ed. 5', kata prokariotik diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu prokaryote. Kata pro memiliki arti sebelum, dan kata karyon memiliki arti kernel, yang dalam pembahasan ini disebut nukleus.
Oleh sebab itu, dapat kita ketahui sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti. Materi genetik (DNA) miliknya hanya terkonsentrasi pada nukleoid, tetapi tidak memiliki membran yang memisahkan bagian inti dengan struktur lainnya dari sel ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah detikers, yuk kita simak pembahasan selanjutnya terkait sel prokariotik yang dapat menambah wawasan kalian.
Baca juga: Kisah Rencana Rahasia Pengeboman Bulan |
Contoh Sel Prokariotik
Diketahui melalui buku 'Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya' terdapat beberapa makhluk hidup yang secara taksonomi tergolong memiliki kelompok sel prokariotik, antara lain ialah golongan Archaebacteria dan Eubacteria.
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang memiliki sifat, mampu beradaptasi suhu yang tinggi, yaitu mencapai 100 derajat celcius. Bakteri ini juga mampu hidup dalam lingkungan yang memiliki kadar salinitas ataupun asam yang tinggi.
Organisme dengan sel prokariotik biasanya akan bersifat anaerob dan aerob. Hal itu diwakili oleh kelompok Eubacteria. Biasanya kelompok memiliki ciri, sebagai berikut:
- Lingkungan yang tidak bergantung pada ketersediaan oksigen
- Memiliki peptidoglikan sebagai bahan penyusun dinding sel
- Memiliki pigmen bakterioklorofil untuk fotosintetik
- Dapat menghasilkan ATP secara lebih efisien karena adanya DNA yang melalui mekanisme sistem transport elektron.
Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik
Struktur dan fungsi sel prokariotik yang dituliskan dalam buku 'Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Penerapannya' milik Aminatus Sa'diyah, dkk adalah:
Membran
Sel prokariotik memiliki dua lapis membran yang memiliki fungsi sebagai pelindung dan pembungkus sel, serta melakukan kontrol akan keluar masuknya zat dari luar ke dalam sel, yaitu:
Membran sel atau membran plasma
Membran sel adalah struktur pelindung pertama yang berfungsi sebagai pemisah antara bagian luar sel (ekstraseluler) dan bagian dalam sel (intraseluler). Bagian ini terbentuk atas lipoprotein atau gabungan antara lipid dan protein.
Dinding sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung strukrutal yang memberikan perlindungan terhadap infeksi dan stres mekanik dan memberikan bentuk tetap pada sel. Bahan dasar penyusun dinding sel ialah kombinasi antara protein, karbohidrat (peptidoglikan), dan lipid.
Sitoplasma
Sitoplasma akan menghasilkan enzim yang dapat digunakan untuk bahan dasar proses metabolisme sel, membantu proses pencernaan makanan secara ekstraseluler sehingga memproduksi energi sel.
Bagian ini terdiri atas cairan jernih atau sitosol yang memiliki kandungan protein terlarut, elektrolit, glukosa, sedikit fospolipid, kolesterol dan asam lemak teresterifikasi, organel kecil partikel dan mineral, serta enzim.
Kapsul
Bagian terluar dari sel prokariotik yang berfungsi sebagai pelindung bagian intraseluler sel dari serangan patogen atau kondisi lingkungan. Biasanya tersusun atas polimer berupa polisakarida atau polipeptida atau keduanya.
Nukleus (Inti Sel)
Pada sel prokariotik, bagian ini berfungsi untuk regenerasi sel mekanisme pembelahan dan pertumbuhan, serta mengontrol reaksi-reaksi kimia. Diketahui, nukleus memiliki kromosom yang membawa informasi genetik dalam bentuk DNA atau gen.
Struktur nukleus terdiri atas membran nukleus, nukleoplasma, dan nukleolus.
Ribosom
Ribosom ialah organel kecil dan padat, tidak memiliki membran namun berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sel prokariotik memiliki tiga jenis ribosom, sementara sel eukariotik memiliki empat jenis ribosom.
Mesosom
Mesosom terletak pada dinding sel. Fungsi bagian ini untuk menghasilkan energi melalui proses respirasi sel yang akan digunakan untuk aktivitas dalam sel. Mesosom memiliki membran yang dilengkapi dengan enzim-enzim pernapasan untuk menghasilkan energi melalui reaksi-reaksi oksidasi.
Flagellum
Berupa filament yang memanjang ke arah luar sel dan berfungsi sebagai alat pergerakan sel.
Pili Atau Fimbria (Bulu Rambut)
Merupakan alat pelekat sel bakteri pada permukaan substrat dan digunakan untuk melakukan transfer materi genetik. Biasanya memiliki struktur yang menyerupai rambut pada permukaan sel dan tersusun sebagian besar atas protein 11.
Perbedaannya Dengan Sel Eukariotik
Masih dalam buku 'Biologi Jl.1 Ed. 5', perbedaan mendasar yang dimiliki oleh sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada strukturnya. Pasalnya, sel prokariotik tidak memiliki nukleus seperti yang dimiliki oleh sel eukariotik.
Diketahui, sel eukariotik memiliki nukleus yang dibungkus oleh selubung nukleus, serta memiliki sitoplasma yang membatasi daerah di antara nukleus dan membran sel.
Sitoplasma yang dimiliki oleh sel eukariotik terdiri atas medium semi cair, yaitu sitosol yang terletak di organel-organel yang dilengkapi dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi. Sayangnya, sebagian besar organel tersebut tidak dimiliki oleh sel prokariotik.
Perbedaan struktur juga dijelaskan dalam laman milik Kemdikbud, dimana dijelaskan bahwa sel prokariotik tidak memiliki membran inti dan sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan badan golgi.
Sementara, sel eukariotik memiliki membran inti dan sistem endomembran (organel bermembran). Sel eukariotik dapat kita jumpai pada sel hewan dan tumbuhan.
(pal/pal)