10 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia, Ada di Kota Mana Saja?

ADVERTISEMENT

10 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia, Ada di Kota Mana Saja?

Zefanya Septiani - detikEdu
Selasa, 16 Mei 2023 09:00 WIB
Benteng Van Der Wijck
Foto: (Resa Noor Fauziah/d'Traveler)
Jakarta -

Penjajahan Belanda yang berlangsung lama di Indonesia menyebabkan Belanda banyak meninggalkan situs-situs bersejarah. Termasuk salah satunya benteng.

Benteng menjadi peninggalan Belanda dengan arsitektur yang menarik karena fungsinya di masa lalu. Ada yang berfungsi sebagai pertahanan, batas wilayah, hingga menara pengawasan.

Berikut beberapa peninggalan benteng Belanda di Indonesia, dikutip dari laman masing-masing Pemkot dan juga Kemdikbud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


10 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia:


1. Benteng Vredeburg - Yogyakarta

Benteng Vredeburg mulai dibangun pada tahun 1760 dan selesai pada tahun 1787. Awalnya, benteng kompeni ini diberi nama benteng Rustenburgh dengan makna 'tempat istirahat'. Kemudian diubah menjadi benteng Vredeburg dengan makna 'perdamaian' oleh Daendels.

Saat ini, benteng yang terletak di pusat kota Yogyakarta, tepatnya di antara jalan Malioboro hingga titik nol kilometer menjadi destinasi yang menyimpan banyak cerita bersejarah terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia baik melawan Belanda maupun Jepang.

ADVERTISEMENT

2. Benteng Pendem Fort Willem 1 - Semarang

Benteng pendem atau yang lebih dikenal sebagai benteng Fort Willem 1 terletak di daerah Ambarawa. Ajaibnya, hingga saat ini benteng Fort Willem 1 masih difungsikan sebagai penjara atau Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa, seperti yang dituliskan pada laman Kemenparekraf.

Oleh sebab itu, hanya sisi benteng bagian utara saja yang dapat dikunjungi. Benteng yang mulai ditempati pada tahun 1844, tidak mengalami banyak perubahan akan bentuk bangunannya hingga saat ini.

3. Benteng Pendem Van den Bosch - Ngawi

Diketahui melalui laman DPUPR Ngawi, benteng Van Den Bosch yang terletak di Kabupaten Ngawi mulai dibangun saat Perang Diponegoro pada 1825-1830. Saat ini, benteng Van Den Bosch telah direvitalisasi dan ditemukan sejumlah fakta unik.

Dituturkan oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar pada tahun 2022, benteng ini memiliki 510 buah lubang pintu dan jendela yang jumlahnya melebihi milik Lawang Sewu.

Kedepannya, benteng ini diharapkan dapat menjadi destinasi wisata edukasi, sejarah dan landmark kawasan heritage Kabupaten Ngawi.

4. Benteng Van der Wijck - Kebumen

Benteng yang dibangun pada masa perang Pangeran Diponegoro ini terletak di Gombong, Kabupaten Kebumen. Seluruh bangunan benteng Van der Wijck atapnya terbuat dari batu bata.

Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, benteng ini digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Namun, sejak tahun 2000 benteng Van der Wijck telah dikembangkan sebagai destinasi wisata dengan berbagai fasilitas.

5. Benteng Fort de Kock - Bukittinggi

Benteng yang mulai dibangun pada tahun 1830, terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat. Meskipun awalnya benteng ini digunakan sebagai tempat pertahanan, tetapi saat ini benteng Fort de Kock digunakan sebagai objek wisata, yaitu kebun binatang.

Benteng Fort de Kock, dibangun di atas bukit dengan ketinggian 958 Mdpl. Sayangnya, saat ini fisik bangunan dari benteng ini sudah tidak ada dan yang tersisa hanya bangunan bak air.

Peninggalan yang masih erat kaitannya dengan benteng ini adalah delapan meriam besi yang ditemukan di sekitar area bekas benteng.

6. Benteng Barus - Tapanuli Tengah

Situs benteng Barus, terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan bentuk persegi yang dilengkapi oleh bastion di sudut utara dan selatan. Sayangnya, saat ini kondisi bentang Barus tidak begitu baik.

Terdapat beberapa bagian dinding benteng yang retak serta terdapat beberapa material benteng telah lepas. Bahkan terdapat semak belukar yang tumbuh dalam benteng dan akar pohon yang merusak dindingnya.

7. Benteng Amsterdam - Maluku Tengah

Benteng ini terletak di Hila, kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang berjarak 42 km dari pusat Kota Ambon. Situs ini mulai dibangun pada tahun 1512 dan baru diselesaikan pada tahun 1649-1656 serta dinamai benteng Amsterdam.

Meski awalnya digunakan sebagai loji perdagangan oleh VOC, situs ini kemudian beralih fungsi sebagai kubu pertahanan di bawah pemerintahan Belanda.

Pada tahun 1900, bangsa Belanda meninggalkan benteng ini dalam keadaan rusak dan dibenahi pada tahun 1991 hingga 1994.

8. Benteng Martello - Kep. Seribu

Diketahui melalui laman Direktori Pariwisata, benteng Martello terletak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta yang dibangun pada tahun 1850. Pada awalnya, benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan dan menara pengawasan.

Sayangnya, benteng yang terbuat dari batu bata, hanya berfungsi hingga tahun 1878 dan selanjutnya hanya digunakan sebagai gudang mesiu. Pada, 1908 benteng Martello sudah tidak digunakan kembali.


9. Benteng Fort Rotterdam - Makassar

Dilansir dari laman detikSulsel, benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Makassar yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X.

Pada saat dibangunnya benteng ini memiliki bentuk segi empat menyerupai benteng Portugis lainnya.

Sayangnya, bangunan benteng ini hancur sebagian akibat penyerangan Belanda terhadap Kesultanan Gowa.

Setelahnya, Gubernur Jendral Speelman merombak benteng ini dengan gaya arsitektur Belanda serta menamainya menjadi Fort Rotterdam. Bentuk bangunan benteng ini jika dilihat dari ketinggian akan menyerupai seekor penyu.

10. Benteng Belgica - Maluku Tengah

Diketahui melalui laman Kemdikbud, Benteng Belgica terletak di Banda Neira, Maluku Tengah yang dibangun dengan ketinggian 30 Mdpl pada tahun 1611 oleh VOC. Awalnya, benteng ini dimanfaatkan untuk menghadapi perlawanan masyarakat yang menolak monopoli VOC.

Berbentuk segi lima dengan dua lapis dan menara besar pada setiap sisinya menambah keindahan milik benteng Belgica. Pada tahun 2015, benteng Belgica baru secara resmi terdaftar sebagai salah satu cagar budaya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads