Sejarah dan Fakta-fakta Jubah Penobatan yang Dikenakan Raja Charles III

ADVERTISEMENT

Sejarah dan Fakta-fakta Jubah Penobatan yang Dikenakan Raja Charles III

Cicin Yulianti - detikEdu
Sabtu, 06 Mei 2023 17:00 WIB
Jubah penobatan Pangeran Charles
Foto: dok. Getty Images
Jakarta -

Raja Charles III akan menggunakan kembali jubah bersejarah pada penobatannya yang digelar di Westminster Abbey pada Sabtu (6/5/2023). Supertunica atau jubah ini menjadi sorotan karena dipakai secara turun-temurun setiap penobatan raja Inggris.

Dalam penobatan Raja Charles III, jubah emas ini tidak mengalami perubahan detail. Bukaan pada bagian depan yang berhiaskan bordiran dengan motif klasik hingga sabuk masih memiliki motif yang sama yakni bunga mawar, bunga artichoke, dan bunga shamrock.

Di samping fakta bahwa jubah tersebut terbuat dari emas, ternyata jubah ini telah berusia ratusan tahun. Mulai dari jubah, mahkota hingga tongkat kerajaan tersebut, ternyata telah ada sejak tahun 1821. Jubah yang digunakan Raja Charles III pertama kali dipakai oleh sang kakek, Raja George VI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir situs Royal UK, berikut sejarah dan fakta-fakta di balik jubah yang akan dikenakan Raja Charles III saat penobatan. Ketahui yuk!

Sejarah dan Fakta-Fakta Jubah Emas (Supertunica)

Jubah penobatan Pangeran CharlesJubah penobatan Pangeran Charles Foto: dok. Getty Images

Jubah yang akan dikenakan Raja Charles III telah digunakan oleh Raja George IV pada tahun 1821. Kemudian digunakan kembali secara berturut-turut oleh Raja George V pada tahun 1911, Raja George VI pada tahun 1937 dan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953.

ADVERTISEMENT

Jubah ini berbentuk mantel emas berlengan penuh dan panjang ke bawah. Jubah dibuat oleh penjahit John Meyer pada tahun 1821 dan Royal Goldsmiths pada saat penobatan Raja George IV.

Pada setiap sisi bagian depan jubah ini menampilkan pita bordir dengan benang spiral, yang berbentuk batang berdaun dibuat menggunakan teknik emas. Sulaman tersebut dibuat pada tahun 1911 oleh Ladies Work Society.

Walaupun dibuat pada abad ke-20, jubah tidak banyak berubah sejak penobatan di abad pertengahan. Bisa dikatakan sebagai jubah tertua yang digunakan dalam acara penobatan.

Penggunaan kembali jubah bersejarah ini merupakan tradisi bagi pemegang takhta baru setiap acara penobatan, termasuk yang harus dilakukan Raja Charles III. Namun, untuk sabuk pedang dan sarung tangan biasanya menggunakan yang baru.

Selain memakai jubah emas, Raja Charles III akan menggunakan mantel kekaisaran yang terbuat dari kain emas, emas, perak dan benang sutra, Kain emas ditenun dengan motif mawar, onak, shamrock, mahkota, dan elang.

Raja Charles III pun akan menggunakan sabuk pedang yang terbuat dari kain emas dan disulam dan dilapisi dengan sutra merah tua, dengan gesper emas yang dicap lambang nasional (mawar, onak dan shamrock). Sabuk tersebut akan dipakaikan di sekitar Supertunica.

Sabuk pedang dibuat oleh Wilkinson & Son, pembuat jubah dan dipersembahkan oleh Worshipful Company of Girdlers pada tahun 1937. Girdlers menjadi perusahaan yang dipercaya pihak kerajaan setiap kali penobatan.

Tidak hanya jubah emas yang akan membawa kesan mewah dari Raja Charles III, beliau pun akan memegang tongkat kerajaan selama proses penobatan. Untuk memegangnya, raja akan memakai sarung tangan penobatan yang dibuat sejak Penobatan kakeknya, Raja George VI.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads