Seorang pria dari abad ke-1 ditemukan arkeolog di Hungaria baru-baru ini. Ia diduga sebagai dokter yang jalan jauh melewati perbatasan Kekaisaran Romawi untuk menyembuhkan pasien.
Perkiraan ini disampaikan arkeolog Universitas EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd (ELTE), Museum JΓ‘sz, dan Jaringan Riset EΓΆtvΓΆs LorΓ‘nd dalam laman resmi kampus, dikutip Jumat (5/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Romawi dari Abad ke-1 di Hungaria
![]() |
Menurut tim arkeolog, desain alat medis sang dokter sejauh ini hanya serupa dengan yang ditemukan di Pompeii, Italia. Kawasan Pompeii saat itu merupakan koloni Kekaisaran Romawi.
Berdasarkan penanggalan radiokarbon, sang dokter dan alat medisnya berasal dari abad-ke 1. Istimewanya, arkeolog menilai, alat-alat sang dokter tergolong bermutu tinggi untuk melakukan penyembuhan dan tindakan bedah.
Tim arkeolog menduga, sang dokter datang saat terjadi transisi antara populasi bangsa Sarmatia di periode suku kuno Celtic ke periode bangsa Romawi. Karena itu, perlengkapan sang dokter yang berkualitas tinggi dinilai mencolok di tengah peradaban saat itu.
Para arkeolog memperkirakan bahwa dokter dengan perlengkapan memadai tersebut kemungkinan dilatih di pusat pelatihan kerajaan. Ia juga diperkirakan datang ke JΓ‘szsΓ‘g, dekat area JΓ‘szberΓ©ny, Hungaria untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Sang dokter sendiri kemudian juga dikubur di kawasan itu.
Penggalian dan Penemuan Dokter Abad Pertama
![]() |
Penggalian arkeologi pada makam sang dokter dilakukan berkat bantuan mahasiswa.
Ialah yang pertama kali menemukan adanya kotak kayu berisi alat-alat medis dekat kaki dokter itu, seperti dijelaskan Dr Samu Levante, anggota tim penggalian dan asisten saintifik di ELTE Institute of Archaeology.
![]() |
Kotak tersebut rupanya menyimpan jarum, tang, pinset, pisau bedah kualitas tinggi untuk operasi, serta residu obat-obatan. Pisau bedah dari tembaga campuran tersebut juga dilengkapi dengan mata pisau baja yang dapat diganti.
Di dekat lutut sang dokter, terdapat batu alas giling. Berdasarkan bekas pemakaiannya, arkeolog menduga alas batu itu kemungkinan dipakai untuk mencampur herba dan obat-obatan.
(twu/nwy)