Belakangan, cuaca di Indonesia terasa begitu panas. Suhu yang tinggi di Indonesia juga bersamaan dengan gelombang panas atau heatwave di sejumlah negara Asia seperti Thailand, India, dan China.
Walaupun Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan Indonesia tidak mengalami kondisi tersebut. Namun, sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan Matahari tetap perlu kita waspadai.
Terdapat istilah yang dinamakan sebagai indeks UV, yaitu angka tanpa satuan yang menerangkan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Dengan mengetahuinya, maka kita bisa mengetahui tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat atau justru berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila mengetahui berbagai indeks UV, maka juga bisa lebih mudah memahami peta informasi indeks UV yang biasa dikeluarkan oleh BMKG melalui kanal mereka.
Macam-macam Indeks UV
Mengutip dari situs resmi BMKG, berikut ini jenis-jenis indeks UV:
1. Hijau
- Indeks UV: 0-2
- Kategori: low/risiko bahaya rendah
- Imbauan:
- Tingkat bahaya untuk orang banyak tergolong rendah
- Pakai kacamata hitam saat hari cerah
- Pakai tabir surya minimal dengan kandungan SPF 30+ jika memiliki kulit sensitif
- Permukaan yang cerah seperti air, pasir, dan salju akan meningkatkan paparan UV.
2. Kuning
- Indeks UV: 3-5
- Kategori: moderate/risiko bahaya sedang
- Imbauan:
- Tingkat bahayanya sedang untuk orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung
- Dianjurkan tetap di tempat teduh saat matahari sedang terik
- Pakai pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari, topi lebar, dan kacamata hitam saat di luar ruangan
- Pakai cairan tabir surya dengan SPF 30+ setiap 2 jam sekali bahkan meskipun cuaca berawan, setelah berenang, dan berkeringat
- Permukaan yang cerah seperti air, pasir, dan salju dapat meningkatkan paparan sinar UV
3. Oranye
- Indeks UV: 6-7
- Kategori: high/risiko bahaya tinggi
- Imbauan:
- Tingkat bahaya sinar UV tinggi untuk orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung dan diperlukan pelindung untuk menghindari kerusakan mata sekaligus kulit
- Dianjurkan mengurangi waktu paparan sinar matahari antara jam 10 sampai 4 sore
- Dianjurkan tetap berada di tempat teduh saat matahari sedang terik
- Mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan
- Memakai tabir surya dengan SPF 30+ setiap 2 jam bahkan saat cuaca berawan, setelah berenang, atau juga berkeringat
- Permukaan yang cerah seperti pasir, air, dan salju dapat meningkatkan paparan sinar UV.
4. Merah
- Indeks UV: 8-20
- Kategori: very high/risiko bahaya sangat tinggi
- Imbauan:
- Tingkat bahaya sinar UV tinggi bagi orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung dan membutuhkan adanya pencegahan ekstra karena kulit dan mata bisa rusak dan terbakar dengan cepat.
- Kurangi waktu paparan sinar matahari antara jam 10 pagi sampai 4 sore
- Tetap berada di tempat teduh pada waktu matahari terik di siang hari
- Pakai pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan
- Oleskan tabir surya dengan SPF 30+ setiap dua jam bahkan ketika cuaca berawan, berkeringat, dan setelah berenang
- Permukaan cerah seperti air, pasir, dan salju bisa meningkatkan paparan UV.
5. Ungu
- Indeks UV: lebih dari 11
- Kategori: extreme/risiko bahaya sangat ekstrem
- Imbauan:
- Tingkat bahaya ekstrem untuk orang yang terpapar matahari tanpa pelindung dan dibutuhkan segala bentuk tindakan pencegahan terhadap sinar matahari karena kulit dan mata bisa terbakar dan rusak dalam hitungan menit.
- Hindari paparan sinar matahari pukul 10 pagi sampai 4 sore
- Tetap berada di tempat teduh saat matahari terik di siang hari
- Pakai pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang dapat menghalangi dari sinar UV pada saat di luar ruangan
- Oleskan tabir surya dengan SPF 30+ setiap 2 jam meski cuaca berawan, berkeringat, dan setelah berenang
- Permukaan cerah seperti air, pasir, dan salju bisa meningkatkan paparan UV.
(nah/faz)