Kalimat kompleks adalah kalimat majemuk yang unsur-unsurnya tidak sederajat. Salah satu unsurnya menjadi bagian dari yang lain atau bergantung pada yang lain. Kalimat kompleks juga disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat.
Dalam kalimat kompleks, unsur kalimat yang bergantung pada unsur kalimat lain itu disebut anak kalimat. Sedangkan, unsur yang tidak bergantung pada unsur yang lainnya disebut induk kalimat.
Melansir situs Badan Bahasa Sulawesi Utara, hubungan antarunsur kalimat kompleks ditandai dengan penghubung tidak setara. Contohnya seperti "meskipun", "walaupun", "supaya", "agar", "karena", "sebab", dengan penghubung intrakalimat atau konjungtor subordinatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Kalimat Kompleks
Beberapa ciri-ciri yang membedakan kalimat kompleks dengan kalimat lain yaitu:
- Kalimat terdiri dari subjek (S), predikat (P) dan lebih dari satu kalimat penjelas
- Pola yang digunakan biasanya S-P+S-P
- Terdiri atas dua klausa yang saling berkaitan dan menggunakan kata penghubung atau konjungsi
- Penggabungan kalimat berikutnya akan menghasilkan arti dan kalimat baru
- Menggunakan kata penghubung yang sifatnya kesetaraan
Jenis dan Contoh Kalimat Kompleks
1. Kalimat Kompleks Parataktik
Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat kompleks dengan menggunakan konjungsi setara, seperti "dan", "atau", "karena", dan "jika". Kalimat kompleks parataktik ini terdiri atas dua struktur yang mempunyai makna setara.
Kalimat kompleks konjungsi parataktik mempunyai kaidah penulisan seperti:
a. Klausa/kalimat, (atau, tetapi) klausa/kalimat.
b. Klausa/kalimat dan klausa/kalimat.
c. Klausa/kalimat,....,dan.....
Contoh Kalimat Kompleks Parataktik
1. Siswa harus giat belajar, atau akan gagal dalam ujian.
2. Polisi berada di pusat kota, kantor pos, dan sekitar Stasiun Gambir.
3. Besar atau kecil tidak jadi masalah, yang penting barangnya sampai.
2. Kalimat Kompleks Hipotaktik
Berbeda dengan kalimat kompleks parataktik, kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang memiliki dua klausa tapi maknanya tidak setara. Salah satu klausanya menduduki fungsi utama atau induk kalimat, sedangkan klausa lainnya sebagai anak kalimat.
Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini seperti "agar", "walaupun", "sehingga", "maka", "tanpa", "bahwa", "jika", "namun", "ketika", dan "apabila".
Contoh Kalimat Kompleks Hipotaktik
1. Apabila kamu mendengarkan nasihat orang tua maka kehidupanmu akan lancar.
2. Ketika guru menjelaskan siswa harus mendengarkan.
3. Banyak penebang ilegal yang tidak bertanggung jawab karena mereka hanya menginginkan keuntungan.
(nir/twu)