Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Lengkap dengan Contohnya

ADVERTISEMENT

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Lengkap dengan Contohnya

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Minggu, 09 Apr 2023 07:46 WIB
Membaca novel.
Foto: Clay Banks/Unsplash
-

Novel adalah bentuk karya prosa fiksi panjang yang mengandung rangkaian cerita tentang kehidupan, yang juga menonjolkan karakter dari setiap pelaku di dalamnya. Novel mempunyai unsur pembangun yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang penjelasan berbagai unsur intrinsik novel dan juga unsur ekstrinsiknya, lengkap dengan contoh. Baca sampai selesai ya detikers!

Unsur Intrinsik Novel

Pengertian unsur intrinsik adalah unsur dari dalam yang membangun sebuah karya sastra. Unsur intrinsik dalam novel adalah tema, penokohan, alur, sudut pandang, latar, serta amanat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari e-modul Bahasa Indonesia Kemdikbud Kelas XII yang disusun Yenni Apriliani, unsur intrinsik novel (isi novel) adalah unsur pembangun novel yang berasal dari dalam karya novel itu sendiri.

Berikut merupakan penjelasan lengkap dari unsur-unsur intrinsik dalam novel:

ADVERTISEMENT

1. Tema

Tema adalah gagasan umum atau dasar cerita dari suatu novel. Tema sebagai unsur intrinsik novel disebut juga dengan ide utama.

Tema akan membuat pengarang mengembangkan cerita. Dalam suatu novel umumnya akan terdapat tema pokok dan sub-tema.

2. Alur (Plot)

Alur merupakan hubungan antarperistiwa yang terjadi dalam novel yang sifatnya sebab-akibat atau berurutan (kronologis). Dalam hal ini, suatu peristiwa akan disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Secara umum, alur dalam novel terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

Alur Maju (Progresif)

Yaitu urutan kejadian dalam cerita novel yang bergerak secara urut dari awal hingga akhir (jalan ceritanya rapi). Biasanya alur maju terdapat pada novel autobiografi dan biografi.

Alur Mundur (Regresif)

Kejadian dalam cerita yang diceritakan secara terbalik atau dari yang sudah berlalu (lampau). Makanya cerita tidak diawali dengan pengantar.

Alur Campuran

Merupakan perpaduan antara alur maju dan mundur maupun secara acak. Contoh novel dengan alur campuran adalah novel misteri atau novel fantasi.

3. Penokohan

Penokohan termasuk unsur intrinsik novel yang menjadi salah satu bagian penting dalam isi novel. Penokohan adalah pengarang untuk menampilkan karakter atau sifat para tokoh dalam cerita.

Umumnya, watak tokoh terdiri menjadi tiga yakni protagonis (tokoh baik), antagonis (buruk/suka menimbulkan konflik), dan tritagonis (tokoh penengah antara protagonis dan antagonis.

Dalam menggambarkan karakter tokohnya, pengarang akan menampilkannya dengan cara yang berbeda-beda. Adapun beberapa cara pengarang dalam menggambarkan karakter tokoh novel adalah sebagai berikut.

  • Melalui bentuk lahiriah, seperti keadaan fisik, tingkah laku, hingga berpakaian.
  • Dijelaskan melalui keadaan atau lingkungan sekitar.
  • Melalui reaksi dari tokoh atas suatu kejadian atau hal-hal tertentu.
  • Jalan pikiran tokoh

4. Latar (Setting)

Latar memiliki pengertian sebagai tempat, waktu, serta lingkungan sosial budaya, serta suasana tempat yang diceritakan dalam isi novel. Adanya latar akan menciptakan suasana tertentu dalam cerita.

5. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang adalah unsur novel yang menjabarkan cara pengarang dalam menempatkan atau memperlakukan dirinya dalam sebuah novel yang ditulisnya.

Adapun yang termasuk sudut pandang pengarang dalam novel, antara lain:

Sudut Pandang Orang Pertama

Jika sebagai orang pertama pelaku utama, maka sudut pandangnya menggunakan sebutan aku, saya, dan kami.

Sudut Pandang Orang Ketiga

Apabila sebagai orang ketiga maka ditandai dengan penggunaan kata dia, nama orang, dan sapaan.

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan gaya pemilihan bahasa yang digunakan pengarang dalam novel, untuk menciptakan suasana atau nada untuk mengajak. Gaya bahasa bentuknya bisa berupa pemakaian majas, pemilihan kata maupun kalimat.

Di sini, gaya bahasa dalam novel diartikan sebagai ciri khas pemilihan bahasa yang digunakan penulis, sehingga setiap penulis akan memiliki baya bahasa yang berbeda.

7. Amanat

Unsur intrinsik karya fiksi berikutnya adalah amanat. Amanat adalah pesan atau nilai moral yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembacanya.

Dalam menyampaikan pesan, penulis biasanya mengungkapkan secara tersirat maupun tersurat.

  • Tersirat (Langsung): Pengarang menyampaikannya secara langsung, sehingga pembaca bisa langsung mengetahui amanat yang terkandung dalam novel.
  • Tersurat (Tidak Langsung): Pengarang menyampaikan amanat dengan tidak langsung, sehingga pembaca perlu membaca dan memahami isi cerita dari awal hingga akhir.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur ekstrinsik novel adalah nilai-nilai yang terkandung dari sebuah novel yang berasal dari luar (tidak berhubungan langsung dalam membangun karya).

Disebutkan Ahmad Aibli, dkk dalam e-book bertajuk Bahasa Indonesia 3, yang termasuk unsur-unsur ekstrinsik dalam novel yaitu sebagai berikut.

1. Latar Belakang Pengarang

Meliputi kondisi tentang kejiwaan atau psikologis pengarang saat menuliskan novel. Hal ini bisa dipengaruhi oleh masalah pribadi yang sedang dihadapi, kekecewaan, maupun berdasarkan keinginannya.

2. Latar Belakang Masyarakat

Hal yang termasuk dalam latar belakang masyarakat mencakup ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial dan ekonomi si penulis.

3. Nilai-nilai yang Terkandung

Unsur ekstrinsik novel lainnya yaitu nilai yang terkandung. Mulai darai nilai budaya, nilai moral, nilai sosial, hingga nilai agama.

Contoh Unsur Intrinsik Novel

Supaya lebih paham untuk mengetahui mana saja yang termasuk unsur ekstrinsik novel, mari kita analisis dari contoh kutipan novel berjudul Azab dan Sengsara Novel karya Merari Siregar berikut ini yang dikutip dari e-modul Bahasa Indonesia Kemdikbud Paket C Setara SMA/MA Kelas XII oleh Sugiyono, dkk.

Azab dan Sengsara

Aminudin merasa kecewa ketika ia mengetahui bahwa gadis itu bukanlah Mariamin. Supaya ayahnya tidak malu dan kecewa, Aminudin pun menerima gadis tersebut menjadi istrinya. Aminudin sontak berkirim surat kepada Mariamin, untuk menjelaskan duduk perkaranya.

Sebelum suratnya selesai dibaca, Mariamin pun bahkan sudah pingsan. Lalu, ia jatuh sakit. Sontak ayah Aminudin merasa bersalah, sehingga meminta maaf kepada Mariamin dan ibunya. Ia pun berjanji akan tetap bersahabat dengan keluarga Sutan Baringin.

Satu tahun Aminudin menikah, Mariamin juga terpaksa menikah dengan seorang kerani atau juru tulis bernama Kasibun dari Padangsidempuan. Setelah menikah, hidupnya pun sangat menyedihkan. Pasalnya, tabiat suami Mariamin sangat kasar, tukang menyiksa, dan dihinggapi penyakit kotor. Akhirnya, Mariamin memutuskan untuk bercerai dengan Kasibun dan pulang ke kampungnya. Akibat terlalu banyak menanggung derita, ia pun kemudian meninggal dunia.

Berdasarkan kutipan isi novel di atas, kita bisa dapatkan unsur intrinsiknya sebagai berikut.

1. Tema: Kawin paksa

2. Latar: Padang Sidempuan

3. Alur: Alur maju (progresif), karena diceritakan dengan komplikasi dari masalah atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (kronologis).

3. Penokohan

Penokohan dari penggalan isi novel di atas, meliputi:

  • Aminudin: karakter yang memiliki sifat penurut serta taat pada orang tuanya
  • Ayah Aminudin: memiliki karakter yang disegani bawahannya karena dia seorang bangsawan
  • Mariamin: baik hati, perhatian, pasrah, dan penurut
  • Kasibun: seorang yang suka menyiksa, kasar, keras

5. Sudut pandang: menggunakan sudut pandang orang ketiga karena diceritakan dengan menyebutkan nama tokohnya.

6. Amanat: Dari kutipan di atas, amanat yang bisa diambil adalah untuk memperoleh kebahagiaan atau sesuatu yang kita inginkan, walaupun ditimpa banyak ujian kita perlu untuk bersabar.

Contoh Unsur Ekstrinsik Novel

Simak contoh uraian unsur ekstrinsik dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata di bawah ini.

1. Latar Belakang Tempat Tinggal

Novel laskar pelangi diadaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh penulisnya secara langsung. Tempatnya berada di kampung Gantung, Belitung Timur, Sumatera Selatan.

2. Latar Belakang Sosial dan Budaya

Novel laskar pelangi banyak mengandung unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat di Belitung. Latar belakang sosial budayanya bisa dilihat dari perbedaan status antara kelompok buruh tambang dan kelompok pengusaha dalam.

Interaksi kedua kelompok tersebut memang ada serta saling ketergantungan. Dalam hal ini, kelompok buruh tambang membutuhkan uang, sedangkan kelompok pengusaha membutuhkan tenaga para buruh tambang dalam menjalankan usahanya.

3. Latar Belakang Agama (Religi)

Latar belakang agama si pengarang dari novel Laskar Pelangi terlihat dari nuansa Islam.

4. Latar Belakang Ekonomi

Menjadi masyarakat Belitung membuat pengarang mengabdikan hidupnya terhadap perusahaan perusahaan timah.

Latar belakang ekonomi dalam novel Laskar pelangi diambil dari masyarakat Belitung yang kebanyakan memiliki ekonomi yang rendah padahal sumber daya alamnya tinggi.

5. Latar Belakang Pendidikan

Pengarang juga turut menyajikan dan menyelipkan ragam ilmu pengetahuan dalam ceritanya, seperti biologi, kimia, fisika, dan astronomi, biologi).

Itu tadi penjelasan tentang apa saja unsur intrinsik novel dan juga unsur ekstrinsiknya disertai dengan beberapa contoh. Semoga bahasan ini bisa menambah pemahaman detikers ya.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads