Praktik mumifikasi lazim dilakukan orang Mesir kuno, termasuk untuk hewan. Peneliti Daniel O'Flynn dkk berhasil mengungkap isi salah satu peti mati kuno ini tanpa membukanya.
Peti mati panjang itu berbentuk persegi panjang, dengan hiasan patung belut berleher kobra dan berkepala manusia. Sosok yang dimaksud merepresentasikan dewa Mesir kuno, Atum, yang bermahkota ganda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi peti itu berupa mumi kadal yang dibalut kain linen. Saat ini, belum diketahui tujuannya. Umumnya, sisa jasad hewan di masa Mesir kuno diyakini sebagai inkarnasi fisik dewa, persembahan nazar, atau bagian dari ritual, seperti ditulis O'Flynn dkk dalam jurnal Scientific Reports, dipublikasi pertengahan Maret 2023 lalu.
Isi Peti Mati Hewan
![]() |
Para ilmuwan di British Museum London mempelajari artefak Mesir kuno itu menggunakan tomografi neutron. Teknik ini mengumpulkan informasi terkait struktur dalam sebuah objek dengan cara mencari tahun bagaimana sinar neutron menembusnya, seperti dikutip dari IFL Science.
Ada 6 peti mati kuno yang diteliti dalam studi terbaru tersebut. Tiga di antaranya berasal dari tahun 500-300 sebelum Masehi (SM). Peti mati bertakhtakan patung kadal dan belut ini ditemukan di kota kuno Mesir Naukratis.
Dua peti mati lagi dihias dengan patung kadal, diperkirakan berasal dari tahun 664-332 SM. Keduanya ditemukan di kota kuno Tell el-Yehudiyeh.
Sementara itu, peti mati yang berpatung campuran sosok belut-kobra-dewa Atum berasal dari sekitar 650-250 SM. Namun, asal-usulnya belum diketahui.
Peti Mati Kadal
Tiga peti mati hewan ini berisikan tulang belulang, tiga lagi kosong. Salah satunya masih memiliki tengkorak yang terpasang dari spesies kadal dinding (Mesalina) endemik Afrika Utara. Dua peti lainnya berisi tulang-belulang yang sudah dipatahkan, diduga juga dari kadal.
"Sisa jasad hewan, diyakini sebagai inkarnasi fisik dewa, persembahan nazar, atau bagian dari pertunjukan ritual, telah ditemukan di dalam banyak kompleks keagamaan, sebagian besar berasal dari milenium pertama SM.
Jasad tersebut kadang ditempatkan di dalam patung hewan atau di dalam peti yang menampilkan patung hewan di atasnya," lapor O'Flynn dkk.
"Peti semacam itu disebut dalam literatur Mesir kuno sebagai 'peti mati hewan' atau 'kotak nazar', meskipun tidak selalu jelas apakah kotak tersebut berisi jasad hewan, atau kotak itu sendiri menjadi objek nazar ketimbang jadi alat ritual," sambungnya.
Orang Mesir kuno dipercaya menilai hewan punya posisi penting di aspek budaya dan spiritual.
Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa hewan Mesir kuno difungsikan sebagai persembahan pada dewa, atau perwujudan dewa itu sendiri, dan mungkin juga jadi sembahan langsung.
Saat ini, mumi hewan yang ditemukan di bekas peradaban Mesir kuno antara lain mumi anjing, kucing, babon, singa, kuda, kambing, ular, burung, dan buaya.
(twu/faz)