Bagaimana Kita Tahu Pendaratan di Bulan Tidak Dipalsukan?

ADVERTISEMENT

Bagaimana Kita Tahu Pendaratan di Bulan Tidak Dipalsukan?

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 24 Apr 2023 11:30 WIB
Hyundai Garap Mobil Penjelajah Bulan
Foto: Dok. Hyundai Motor Group
Jakarta -

Penerbangan luar angkasa merupakan suatu hal yang bisa dilakukan orang-orang tertentu saja. Tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut, sehingga banyak bermunculan konspirasi yang menyebut jika pendaratan astronot di Bulan itu merupakan sebuah kepalsuan.

Konspirasi tentang pendaratan yang dipalsukan ini sama halnya dengan perbincangan tentang adanya senjata pemusnah massal. Beberapa orang yang mendengarnya ada yang percaya dan ada juga yang tidak.

Alih-alih menerapkan sikap skeptis, beberapa orang yang awam malah mempercayainya. Sebagian juga ada yang terpaksa percaya akibat pengaruh politik atau urusan tertentu. Lalu, bagaimana kita tahu bahwa pendaratan di bulan itu benar dan tidak dipalsukan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir situs IFL Science, bukti yang dapat mematahkan konspirasi bahwa pendaratan di Bulan itu palsu bisa ditunjukkan oleh beberapa hal berikut ini:

1. Risiko berpura-pura

Misi penerbangan ke Bulan bukanlah hal yang main-main dan pastinya memakan biaya yang fantastis. Melansir CNN Indonesia, biaya yang dibutuhkan oleh NASA dalam sekali misi luar angkasa bisa mencapai US$30 miliar atau Rp430 triliun.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, sulit dikatakan jika misi ke Bulan sebatas kebohongan belaka. Jikalau merupakan sebuah kebohongan, maka akan menimbulkan banyak kerugian bagi organisasi yang melakukan ataupun negara.

Bahkan, pada saat Neil Armstrong terbang ke Bulan, Presiden Nixon kala itu sudah mempersiapkan pidato meninggalnya para astronot. Tentunya, kematian tersebut tidak jauh memalukan daripada NASA harus menanggung malu karena telah berbohong.

2. Terlalu banyak orang

Organisasi sekelas NASA sudah mendapat kepercayaan dari hampir seluruh warga dunia. Jika pendaratan di Bulan merupakan sebuah kepalsuan, namun masyarakat tidak bisa menutup mata dari kesuksesan misi Apollo.

Selain itu, pembuatan film yang menceritakan pendaratan Neil Armstrong di Bulan bukan perkara urusan antara dua orang saja melainkan melibatkan banyak orang. Sehingga, telah banyak orang yang mengetahui bagaimana rahasia tentang Bulan yang sesungguhnya.

3. Batuan Bulan yang dikembalikan

Pada misi Apollo, astronot berhasil membawa sebanyak 380 kilogram batuan dan debu dari permukaan Bulan. Keberadaan bebatuan tersebut sudah dijadikan penelitian oleh banyak ahli geologi hingga mereka bisa mempublikasikan hasilnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bebatuan tersebut terbentuk di lingkungan tanpa udara dan sebagian besar tanpa air, tidak seperti bebatuan yang ada di Bumi. Para ahli geologi pun banyak yang menyebut bahwa batu-batu tersebut sudah terpapar angin Matahari secara langsung.

4. Banyak yang memantau

Misi luar angkasa bukan sekadar ekspedisi ilmiah melainkan ada kepentingan nasional atau negara dalam hal politik. Setiap penerbangan luar angkasa yang dilakukan oleh Amerika Serikat pasti akan dipantau oleh Uni Soviet karena kedua negara tersebut terkenal sangat bersaing sengit dalam hal misi luar angkasa.

Jika penerbangan salah satu negara hanya sebuah kebohongan, maka negara lain akan mengungkap jika penerbangan tersebut tidak terjadi. Teleskop radio mereka melacak setiap misi dan akan memiliki banyak kesempatan untuk mendeteksi jika sinyal datang dari mana saja selain bulan.

5. Benda-benda yang tertinggal

Tiga misi Apollo di permukaan laser yang dipantulkan mengukur jarak Bumi dan Bulan dengan presisi yang luar biasa. Sisa dari misi tersebut dipotret oleh robot pengorbit bulan NASA dan terlihat beberapa benda yang tertinggal di lokasi pendaratan.

Bukti pun semakin dipercaya ketika SELENE Jepang pada tahun 2008 berhasil mendeteksi adanya kawah ledakan yang ditinggalkan Apollo 15 di Bulan.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads