Pernahkah detikers melihat burung menerjang hujan lebat? Tampaknya hal itu bisa sangat jarang terjadi karena turunnya hujan mempengaruhi kebiasaan terbang sebagian besar burung.
Dikutip dari laman Wonderopolis disebutkan bila burung memang tetap bisa terbang di tengah hujan. Tapi, tidak terlalu baik dan hanya bisa dengan jarak yang pendek.
Mengapa hal itu bisa terjadi ya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan vs Burung
Hujan ternyata tidak membuat terbang burung di udara menjadi sulit. Namun, burung terpengaruh dengan penurunan tekanan udara yang datang dari hujan apalagi badai.
Ketika tekanan udara turun, kepadatan udara juga ikut berkurang. Sehingga ada lebih sedikit molekul yang hadir dan membuat burung lebih sulit untuk terbang.
Faktanya, terbang di daerah dengan tekanan udara yang rendah akan membutuhkan banyak energi. Itu sebabnya, burung lebih memilih bertengger di dahan pohon saat hujan hingga badai.
Namun, jika hujan berlangsung secara berkelanjutan burung harus tetap berani melawannya untuk mencari makanan.
Dengan demikian, mereka akan terbang jarak pendek di tengah hujan untuk mecari makanan.
Menariknya burung pada dasarnya memiliki bulu yang sangat tahan air. Untuk itu ketika terbang melintasi hujan, air akan mengalir dari bulunya.
Beberapa jenis burung bahkan dapat menghasilkan minyak yang dapat disebarkan di bulunya. Minyak menjadi tameng yang mampu melindungi diri burung dari hujan.
Walaupun begitu, beberapa yang lain lebih memilih untuk menjaga bulu mereka agar tetap kering dan pergi berlindung.
Bulu burung yang basah dapat menyebabkannya kedinginan, terutama bagi mereka yang berukuran kecil.
Burung kecil berisiko tinggi dalam mengalami hipotermia. Dengan demikian, hujan deras kadang membuat burung kecil bersembunyi di tempat yang dianggapnya hangat.
Mereka juga bisa terlihat berkumpul bersama untuk memperoleh kehangatan dan perlindungan dari hujan satu dan lainnya.
Burung Benci Hujan?
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010 menemukan bahwa kebanyakan burung tidak menyukai hujan karena dapat menyebabkan mereka stres.
Penelitian itu dilakukan dalam mempelajari burung yang hidup di hutan hujan Kosta Rika. Para peneliti mengambil sampel darah beberapa jenis burung.
Hasilnya ditemukan bahwa burung memiliki kadar hormon stress yang lebih tinggi ketika hari itu turun hujan.
Meski begitu, tak seluruh burung membenci hujan. Contohnya adalah bebek yang dikenal sering keluar kandang saat hujan dan bermain di berbagai genangan air.
Selain itu, burung laut merupakan penerbang yang sangat kuat dan tak takut dengan air. Beberapa dari mereka akan terbang dengan berbagai manuver guna menghindari badai dan topan.
Tak jarang mereka terbang menuju pusat badai. Taktik ini dianggap dapat membuat mereka terlempar ke darat dan menghadapi puing-puing yang beterbangan.
Hari hujan juga kerap digunakan burung untuk mandi. Bagi burung yang tinggal di daerah beriklim panas dan kering, hujan menjadi sarana untuk menyejukkan diri.
Jadi, bisa dipastikan burung tidak membenci hujan ataupun tak bisa terbang menembus hujan. Mereka bisa melakukannya, meski lebih memilih untuk diam dan menikmati hujan sebelum melanjutkan perjalanan.
(nah/nwk)