Kadal Ini Bisa Semprotkan Darah dari Mata, Apa Fungsinya?

ADVERTISEMENT

Kadal Ini Bisa Semprotkan Darah dari Mata, Apa Fungsinya?

Zefanya Septiani - detikEdu
Selasa, 18 Apr 2023 18:00 WIB
Texas horned lizard (Phrynosoma cornutum) alias kadal bertanduk Texas.
Texas horned lizard (Phrynosoma cornutum) alias kadal bertanduk Texas bisa menyemprotkan darah dari mata. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Kadal bertanduk punya cara pertahanan diri yang unik untuk mengusir predator. Jika tanduknya dirasa tak mempan, kadal-kadal dari genus Phrynosoma bakal menyemprotkan darah.

Dituliskan dalam laman Science ABC, tak sembarang waktu kadal menyemprotkan darah. Begini penjelasannya.

Pertahanan Diri Kadal Bertanduk

Sesuai namanya, kadal bertanduk akan memanfaatkan tanduknya dulu untuk menusuk predator. Namun, cara ini dinilai tidak efektif saat menghadapi predator yang lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menggunakan tanduknya, kadal akan melakukan kamuflase dengan cara menyamarkan atau meratakan tubuhnya ke lingkungan sekitar. Upaya ini dilakukan agar mereka tidak terdeteksi oleh predator.

Taktik terakhir yang biasanya cukup berhasil untuk mengusir predator kadal bertanduk adalah menyemprotkan darah dari matanya. Penyemprotan darah kadal ini lazim disebut sebagai perdarahan otomatis.

ADVERTISEMENT

Pertahanan diri kadal bertanduk dengan perdarahan otomatis terutama akan terjadi saat bertemu elang dan ular. Namun, penelitian juga mendapati bahwa kadal juga bisa menyemprotkan darah sat bertemu famili anjing (canidae).

Tiga spesies Phrynosoma yang jago dalam pendarahan otomatis ialah Phrynosoma cornutum, phrynosoma coronatum dan phrynosoma solare. Ketiganya merupakan kadal berduri dan bertanduk.

Kendati demikian, ada juga beberapa spesies Phrynosoma yang tidak menyemprotkan darah saat berhadapan dengan canidae maupun manusia.

Asal dan Kandungan Darah

Kadal memiliki sinus okular yang terhubung langsung dengan pembuluh darah di rongga mata. Ancaman yang diberikan predator memberikan sinyal kepada sistem peredaran darah kepala.

Kemudian, peredaran darah akan dialihkan menuju sinus okular dan menyebabkan penumpukan tekanan. Akibatnya, otot okuli di dekat sinus tertekan dan melakukan kontraksi.

Otot yang berkontraksi tersebut menyebabkan sinus pecah. Alhasil, kadal akan menyemprotkan darahnya melalui mata. Semprotan darah ini dapat dilakukan berulang kali sampai predator agresif pun takut.

Menurut penelitian, darah yang dikeluarkan kadal bertanduk mengandung bahan kimia. Baunya busuk sehingga membuat predator enggan memakan kadal.

Kandungan tersebut diperkirakan sudah ada dalam komposisi darah yang beredar di tubuh kadal. Sayangnya, meskipun telah dilakukan penelitian, para ilmuwan masih belum mengetahui apa jenis bahan kimia yang terdapat dalam darah kadal tersebut.

Diperkirakan, bahan kimia tersebut berasal dari racun semut. Sebab, kadal mampu untuk memakan semut berbisa dan dapat menetralkan racunnya.

Kadal akan mengembalikan matanya seperti semula agar tidak terlihat merah setelah menyemprotkan darah. Caranya dengan menggunakan kelopak mata ketiga, yaitu selaput transparan yang melapisi mata (selaput nictitating). Selaput ini dapat dijumpai di semua kadal.

Setelah pendarahan, maka selaput tersebut akan menghilangkan darah dengan menyapunya dari bola mata dan mendorongnya ke sudut belakang. Jika ada kelebihan darah, maka akan dibuang atau dijatuhkan dari mata.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads