7 Warisan Budaya Kerajaan Islam di Indonesia, Ada Tarian hingga Makanan

ADVERTISEMENT

7 Warisan Budaya Kerajaan Islam di Indonesia, Ada Tarian hingga Makanan

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 18 Apr 2023 13:00 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo gelar perayaan Grebeg Sekaten 2019. Warga pun antusias berebut gunungan yang berisi makanan di kirab tersebut.
Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha/Sekaten Yogyakarta
Jakarta -

Banyaknya penganut agama Islam di Indonesia merupakan salah satu bentuk pengaruh dari perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia pada masanya. Bukti pengaruh kerajaan Islam yang kuat tersebut dapat dilihat dari beberapa warisan budaya yang masih ada hingga saat ini.

Warisan kerajaan-kerajaan Islam tersebut menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan keragaman budaya. Apa saja contoh dari warisan budaya kerajaan Islam di Indonesia tersebut? berikut daftarnya dikutip dari laman Direktorat Jenderal SMP Kemdikbud.

7 Warisan Budaya Kerajaan Islam di Indonesia:

1. Tarian Serimpi

Tarian Serimpi adalah peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung. Pada saat itu, tarian Serimpi merupakan tarian sakral yang hanya dipentaskan di lingkungan keraton untuk upacara kenegaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tarian Serimpi digunakan untuk setiap peringatan kenaikan tahta raja. Akan tetapi, seiring berkembangnya waktu, tarian Serimpi ini sudah dinikmati oleh semua kalangan termasuk rakyat biasa. Biasanya tarian ini ditampilkan pada acara penyambutan tamu.

2. Hiasan Kepala Tangkulok

Hiasan kepala Tengkuluk diperkirakan adalah peninggalan kebudayaan masa Kesultanan Aceh. Bentuk dari hiasan kepala Tangkulok ini berupa lidah yang dipakai oleh penari Seudati serta terinspirasi dari bentuk elegan ekor burung balam.

ADVERTISEMENT

Bahan dari hiasan kepala ini adalah dari selembar kain yang dilipat tanpa sambungan. Pada masa lalu, Tangkulok dijahit dengan tangan tanpa menggunakan pola. Untuk mengikat bagian ujungnya, cukup dengan menggunakan jahitan tangan.

3. Upacara Sekaten

Upacara Sekaten ini berasal dari Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Biasanya, ritual Sekaten dilakukan dalam rangka memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hingga saat ini, upacara Sekaten masih dilakukan oleh Kesultanan Yogyakarta, Kesultanan Kasepuhan, Kasunanan Surakarta, dan Kanoman Cirebon.

4. Alat Musik Kulintang Pring

Alat musik yang satu ini berasal dari Lampung dan mulai berkembang sejak masa Kerajaan Sekala Brak. Kulintang pring ini terdiri dari tujuh bilah bambu yang disusun mulai dari yang terpanjang hingga terpendek.

Bunyi yang dihasilkan dari alat musik ini memiliki perbedaan antara bilah bambu yang terpanjang dan terpendek. Bilah bambu terpanjang menghasilkan nada paling rendah sedangkan bilah bambu terpendek menghasilkan nada paling tinggi.

5. Tenun Songket Siak

Jenis kain tenun Songket Siak adalah warisan kebudayaan dari Kerajaan Siak yang dikenalkan oleh Wan Siti Binti Wan Karim yang merupakan pengrajin wanita asal Kerajaan Terengganu di Malaysia. Saat dahulu, kain tenun ini diperuntukkan bagi kalangan bangsawan seperti sultan atau orang-orang istana.

Motif tenun Songket Siak yang rumit dan kainnya yang halus melambangkan pangkat dan kedudukan tinggi bagi yang memakainya. Dengan begitu, kain ini menjadi punya nilai sejarah yang agung dan filosofi yang tinggi dalam mencerminkan kedudukan seseorang.

6. Senjata Rencong

Senjata Rencong eksis pada masa Kerajaan Aceh Darussalam di mana hampir setiap rakyat Aceh pada saat itu membawa senjata Rencong di pinggang mereka dalam menunjukkan keberanian dan keperkasaan.

Senjata rencong ini terdiri dari lima jenis antara lain Rencong Meucugek, Rencong Pudoi, Rencong Hulu Puntong, Rencong Meukure, dan Rencong Meupucok. Rencong pun merupakan simbol dalam menunjukkan strata masyarakat pada masanya.

7. Makanan Nasi Ndoreng

Warisan budaya juga bisa berupa makanan salah satunya Nasi Ndoreng yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Demak Bintoro. Masakan yang satu ini hingga sekarang masih populer dan banyak dijual oleh pedagang kaki lima maupun restoran.

Penampilan Nasi Ndoreng ini mirip dengan pecel namun cara memasak dan penyajiannya berbeda. Nasi Ndoreng ini dibungkus dalam pincuk yang terbuat dari daun pisang atau daun jati yang dibuat seperti mangkuk.

Bagaimana detikers, sekarang sudah tahu kan apa saja warisan budaya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Semoga menjadi wawasan baru ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads