Pernahkah kamu menjumpai hewan berlendir dengan cangkang di punggung yang kalau berjalan sangat lambat. Hewan itu adalah siput yang sangat menyukai tempat basah dan lembap.
Dilansir dari laman Pop Science, diperkirakan 240.000 spesies siput di seluruh dunia, tidak peduli dari mana asalnya, mereka tetap bergerak lambat. Bahkan pernah diadakan kejuaraan balap siput dunia. Siput tercepat melaju dengan kecepatan sekitar 1 km/jam. Benar-benar lambat bukan?
Siput merupakan bagian dari kelompok hewan moluska seperti kerang, tiram, cumi-cumi, dan gurita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam spesies hewan moluska, siput dikategorikan sebagai sekelompok kecil hewan gastropoda. Ini karena siput tinggal di tempat yang beragam. Gastropoda yang berbeda telah berevolusi untuk mengonsumsi hampir semua jenis makanan.
Beberapa dari siput tersebut adalah detritivora, yang memakan tanaman yang mati atau membusuk. Selebihnya adalah karnivora atau pemakan bangkai dan memakan hewan lain.
Alasan Siput Lambat
Sejumlah pakar dari College of Agricultural Sciences, Penn State yang dipimpin Profesor John Tooker melakukan penelitian untuk mengungkap alasan siput berjalan lambat. Lambatnya siput dikaitkan dengan tiga faktor, yaitu bagaimana mereka bergerak, apa yang mereka makan, dan apa yang memakannya.
Pertama, siput bergerak menggunakan "kaki perut", kaki yang dimaksud berbeda dengan manusia karena ini merupakan kumpulan otot yang membentang di sepanjang bagian bawa tubuh mereka dan tertutup lendir yang lengket.
Saat berjalan, otot ini mengirimkan gelombang kecil dari ekor hewan ke kepalanya. Gelombang inilah yang menempatkan lendir di bagian bawah kaki menjadi cairan yang licin, memungkinkan siput ini meluncur di atas tanah atau memanjat tanaman.
Dari penjelasan tersebut, ini menjadi cara bergerak yang unik. Siput terpaksa bergerak perlahan karena kecepatan mereka dibatasi oleh jumlah kontraksi kaki dan jumlah lendir yang dapat mereka buat.
Siput pun tidak perlu terburu-buru untuk mencari makanan. Berbeda dengan cheetah yang memerlukan kecepatan untuk mendapatkan makanan karena mangsanya lari menghindar.
Sementara sumber makanan siput adalah tumbuhan atau bahan yang membusuk di mana tentu saja tidak bergerak. Karena itu siput dan bekicot tidak perlu kecepatan dan buru-buru mencari makan.
Cara Siput Menghindar dari Predator
Siput dan bekicot tidak perlu tergesa-gesa untuk menghindari musuh. Siput bisa menarik diri ke dalam cangkangnya untuk bersembunyi sampai musuh lewat. Selain itu, kebanyakan siput dan bekicot berwarna abu-abu atau coklat yang menyatu dengan lingkungan sehingga predator tidak memperhatikannya.
Siput dan bekicot ini memiliki lapisan pelindung tambahan. Mereka ditutupi dengan lendir lengket yang melumasi gerakannya. Namun, dengan lendir yang sangat lengket dapat mengotori mulut predator dan membuatnya sulit dikunyah.
Siput dan bekicot ternyata menjadi kontributor besar bagi kesehatan ekosistemnya. Mereka dapat mengontrol tanaman mana yang tumbuh di suatu daerah. Mereka akan memakan bahan yang telah membusuk dan membantu daur ulang nutrisi yang membantu tanaman yang sedang tumbuh.
Namun bagaimanapun, siput dan bekicot juga kerap menjadi makanan hewan lain.
(pal/pal)