Kalian pasti mengetahui bahwa air laut akan terasa asin. Namun, tahukah kalian jika air laut pada Samudra Atlantik airnya lebih asin jika dibandingkan dengan Samudra Pasifik. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Yuk, simak penjelasan yang mengutip dari jurnal 'Size Matters: Another Reason Why the Atlantic Is Saltier than the Pacific'.
Perbedaan Kedua Samudra
Melalui sistem iklim saat ini dapat diketahui perairan yang dalam akan terbentuk di Samudra Atlantik namun tidak terbentuk di Samudra Pasifik.
Hal tersebut menyebabkan sirkulasi overturning meridional (MOC) yang membawa panas ke utara di seluruh Pasifik.
Pembentukan air dalam di Samudra Pasifik dicegah oleh air permukaan yang segar dan ringan. Air tersebut diketahui jauh lebih segar daripada air permukaan yang terdapat pada garis lintang yang sebanding di Atlantik.
Hal tersebut disebabkan karena komponen salinitas (kadar garam yang terlarut dalam air) yang mendominasi komponen suhu.
Akibatnya, air permukaan di Pasifik Utara akan lebih dingin dan segar sedangkan air permukaan di Atlantik Utara akan lebih hangat dan asin.
Kemudian, diketahui juga Pasifik Utara memiliki curah hujan yang lebih tinggi karena adanya blokade orografis yang lebih efektif terhadap udara lembab di area ini.
Pengangkutan uap air ke utara oleh monsun Asia di sektor Pasifik berkontribusi terhadap curah hujan yang lebih tinggi di utara cekungan dan menekan penurunan lokal.
Jejak presipitasi air yang menguap dari cekungan Atlantik yang sempit meluas ke cekungan Pasifik yang lebih luas sementara sebagian besar air yang menguap dari Pasifik mengendap di area yang sama.
Alasan Air di Samudra Atlantik Lebih Asin
Sebagian besar wilayah Atlantik terkena udara kering yang berasal dari benua yang juga dapat meningkatkan penguapan di atas Atlantik.
Beberapa perbedaan geografis antara dua cekungan samudra diperkirakan mendukung pembentukan perairan dalam di Atlantik.
Hal tersebut terlihat karena Atlantik membentang lebih ke utara jika dibandingkan dengan Pasifik dan lebih terhubung dengan Arktik, di mana air dingin yang padat terbentuk selama musim dingin.
Air tersebut kemudian bercampur dengan aliran yang keluar dari Laut Mediterania sehingga dapat meningkatkan salinitas cabang MOC ke utara namun pentingnya proses ini telah dipertanyakan.
Lebar Pasifik yang lebih besar, sirkulasi yang digerakkan oleh angin yang lebih kuat dan kontras suhu timur-barat dapat menghasilkan perpindahan panas ke arah kutub yang lebih besar oleh pilin di Pasifik yang relatif terhadap Atlantik sehingga menghilangkan kebutuhan akan perpindahan panas yang dimediasi oleh MOC.
Posisi Afrika Selatan yang lebih rendah lintangnya dibandingkan dengan ujung Amerika Selatan adalah konfigurasi yang mendukung pengangkutan air dengan konsentrasi garam tinggi dari sektor Indo-Pasifik ke Atlantik.
Cabang permukaan dari MOC mengangkut air dengan konsentrasi garam yang lebih tinggi dari subtropis ke lintang yang lebih tinggi.
Hal tersebut mempengaruhi lebih meningkatnya konsentrasi garam di Atlantik Utara dibandingkan dengan Pasifik Utara. Proses ini disebut sebagai umpan balik adveksi.
Terdapat beberapa penjelasan mengapa air permukaan di Atlantik lebih asin yang digantungkan pada sirkulasi terbalik meridional Atlantik (AMOC). Hal tersebut dengan sendirinya dimungkinkan oleh peningkatan salinitas di Atlantik Utara.
Adveksi garam dan panas memiliki peranan untuk mempertahankan AMOC dan salinitas serta suhu yang lebih tinggi di wilayah di mana terjadi pembentukan perairan dalam.
Temperatur yang lebih tinggi dapat menurunkan kerapatan permukaan dan dengan demikian akan cenderung mengurangi overturning, yaitu umpan balik negatif.
Sedangkan salinitas yang lebih tinggi akan meningkatkan kerapatan permukaan dan dengan demikian secara langsung meningkatkan overturning.
Sementara suhu yang lebih tinggi akan cenderung menurunkan overturning. Pada prinsipnya, umpan balik adveksi garam dapat bertindak untuk menghasilkan overturning yang dalam di Pasifik (sirkulasi overturning meridional Pasifik (PMOC) daripada di Atlantik.
Jadi bisa disimpulkan secara sederhana, bahwa air laut di Samudra Atlantik lebih asin dari air di Samudra Pasifik karena berkaitan dengan salinitas yang terpusat di perairan Samudra Atlantik.
Meski begitu, kadar asin di perairan Atlantik juga berbeda-beda. Bagian tengah kurang asin, sementara bagian Atlantik Selatan lebih asin.
Simak Video "Video: KMP Gerbang Samudra 2 Kandas di Selat Bali, 269 Penumpang Selamat"
(faz/faz)