Hari Raya Nyepi adalah hari spesial bagi umat Hindu terutama yang ada di Bali. Pasalnya, ada banyak perayaan dan tradisi yang dijalankan selama proses nyepi.
Biasanya umat Hindu melakukan proses Nyepi yang dimulai pukul 6 pagi hingga 24 jam kemudian. Mereka melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari:
- Amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Amati karya (tidak bekerja)
- Amati lelungan (tidak bepergian)
- Amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Keunikan Perayaan Hari Nyepi
Perayaan Nyepi di setiap daerah di Bali bisa jadi berbeda-beda. Namun secara umum, terdapat upacara melasti, tawur kesanga, hingga ngembak geni. Berikut penjelasannya dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
1. Upacara Melasti
Upacara ini menjadi ritual yang mengawali perayaan Nyepi di Bali. Upacara Melasti bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi. Biasanya ritual Melasti dilakukan di pura yang berada di dekat laut.
2. Tawur Kesanga
Rangkaian perayaan Nyepi di Bali selanjutnya adalahTawur Kesanga atau Mecaru. Tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.
Tawur Kesanga identik dengan pawai festival ogoh-ogoh. Sebab, bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia.
Oleh karena itu, di akhir perayaan, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
3. Upacara Ngembak Geni
Pada rangkaian acara perayaan Nyepi di Bali juga ada Ngembak Geni. Acara ini biasanya dilakukan setelah proses nyepi.
Pada ritual ini, masyarakat Bali akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan dharma shanti. Penutup rangkaian Nyepi ini menjadi pertanda untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.
Para pemuda juga akan melakukan omed-omedan usai tradisi Ngembak Geni. Festival saling mencium ini dilakukan untuk mempererat keakraban antar umat Hindu.
Manfaat Hari Nyepi bagi Bumi
Tidak hanya soal perayaan yang unik, faktanya perayaan nyepi selama 24 jam di Bali juga mampu memberi manfaat bagi Bumi kita, yakni:
1. Hemat Satu Juta Liter Bahan Bakar
Karena bepergian tidak diperbolehkan selama Nyepi, maka semua masyarakat Bali tidak menggunakan kendaraan dalam kurun waktu 24 jam. Selama jangka waktu tersebut diperkirakan ada satu juta liter bahan bakar yang berhasil dihemat.
2. Menginspirasi World Silent Day
Perayaan Nyepi di Bali telah menginspirasi kampanye World Silent Day. Aksi berdiam diri pada Hari Raya Nyepi membuat PBB menetapkan setiap 21 Maret sebagai World Silent Day.
3. Mengurangi Global Warming
Selama perayaan Nyepi di Bali, tercatat berhasil menghemat listrik hingga 60% dibandingkan hari-hari biasa. Ini bisa menghemat energi dan mengurangi pemanasan global.
Tidak hanya baik untuk keseimbangan lingkungan, ritual Nyepi juga membuat Bali jadi lokasi yang tepat bagi wisatawan untuk melakukan refleksi diri.
(faz/nwk)