Apa Itu Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit? Ini Contohnya

ADVERTISEMENT

Apa Itu Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit? Ini Contohnya

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 16 Mar 2023 07:00 WIB
Close up Glassware with red liquid inside with test tubes and microscope in laboratory. Chemical pharmacy lab concept
Foto: iStockphoto/MR-MENG
Jakarta -

Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah pembagian larutan berdasarkan daya hantarnya. Yuk cek contohnya di bawah ini.

Dikutip dari buku Kimia Berbasis Kontekstual Untuk Kelas X Semester II SMA/MA oleh Khairani Islamiyah, dkk larutan pada dasarnya adalah campuran dari dua zat atau lebih. Berdasarkan daya hantar listriknya, sifat larutan dapat dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut dalam suatu larutan.

Zat yang dapat larut dalam air akhirnya dibedakan menjadi elektrolit atau zat yang dapat menghantarkan arus listrik dan non-elektrolit yang tak bisa menghantarkan arus listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit:

Sejarah Penemuan Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Penemuan larutan elektrolit dan non-elektrolit ternyata berhubungan dengan ilmuwan asal Swedia, Svante August Arrhenius (1859-1927). Kala itu ia tengah melakukan presentasi disertasi untuk gelar PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884.

Menurutnya, zat elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Hal itu dinamakan Ion.

ADVERTISEMENT

Ion yang bermuatan positif dinamakan sebagai kation sedangkan yang bermuatan negatif dinamakan anion. Sebuah peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya dinamakan dengan proses ionisasi.

Ion-ion zat elektrolit tersebut dikatakannya selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik.

Sedangkan zat non-elektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion tetapi dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak perbedaan larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berikut!

Larutan Elektrolit

Seperti yang disebutkan sebelumnya, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat membentuk ion-ion dalam pelarutannya sehingga dapat menghantarkan listrik. Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mengalami proses ionisasi sempurna, memiliki jumlah ion dalam larutan yang sangat banyak, serta menunjukkan daya hantar listrik yang kuat.

Contoh dari larutan elektrolit kuat adalah H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.

2. Larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mengalami sedikit ionisasi sehingga tidak sempurna, jumlah ion dalam larutan sedikit dan menunjukkan daya hantar listrik yang lemah.

Contoh dari larutan elektrolit lemah adalah larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.

Larutan Non-Elektrolit

Larutan Non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.

Ciri dari larutan ini ketika dilakukan percobaan adalah tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menghasilkan gas pada kedua elektrodenya.

Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula, alkohol dan senyawa-senyawa kovalen non polar lainnya.

Manfaat Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit dalam Kehidupan

Ada beberapa manfaat larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

Larutan Elektrolit:

- Larutan Elektrolit Oralit: Oralit merupakan larutan untuk merawat diare.
- Larutan Elektrolit Akumulator: Akumulator (accu, aki) merupakan sebuah alat yang bisa menyimpan energi untuk menstarter kendaraan.
- Larutan Elektrolit Garam Dapur: Garam dapur berfungsi untuk perangsang nafsu dan membantu untuk menambah selera makan.

Larutan Non-elektrolit

- Gula: Gula adalah sumber energi berupa karbohidrat sederhana.
- Urea: Urea adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, oksigen, hidrogen dan nitrogen dengan kadar yang tinggi. Kandungan ini adalah zat hara yang digunakan sebagai pupuk tanaman.
- Air Suling: Air suling atau air murni adalah air yang tidak terdapat larutan apapun di dalamnya.

Nah itulah penjelasan tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Jadi, semakin paham tentang hal ini kan detikers? Selamat belajar ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads