Menara Pisa Tidak Runtuh Meski Gempa Bumi, Ternyata Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Menara Pisa Tidak Runtuh Meski Gempa Bumi, Ternyata Ini Alasannya

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 14 Mar 2023 17:00 WIB
Pisa, Italy - August 17, 2014: The Leaning Tower of Pisa in the Square of Miracles (Piazza dei Miracoli).
Foto: Getty Images/PhotoFires/menara pisa
Jakarta -

Menara Pisa adalah salah satu bangunan legendaris dan ikon salah satu kota di Italia. Ciri khas dari bangunan ini adalah kemiringan yang seolah-olah akan roboh. Tapi bagaimana bisa bangunan tersebut masih kokoh meski sudah sering terjadi gempa?

Awalnya, Menara Pisa adalah tempat lonceng dan tidak dibangun dengan konstruksi miring seperti yang terlihat saat ini. Akan tetapi, pada abad ke-12 terjadi sebuah musibah yang membuat menara Pisa akhirnya menjadi miring.

Alasan Menara Pisa Tetap Kokoh Meski Miring

Melansir dari Live Science, para peneliti telah menyelidiki mengapa menara tersebut bertahan dengan baik selama gempa bumi meskipun kemiringannya yang berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gabriele Fiorentino, seorang peneliti dari Departemen Teknik Sipil di University of Bristol Inggris mengatakan karena adanya interupsi yang lama pada konstruksi menara memberi waktu pada struktur untuk menetap di tanah lunak, sehingga memperkuat strukturnya.

Selain itu, karena alas menara lebih tebal daripada bagian atasnya yang dilapisi kolom, sehingga pusat massanya lebih rendah ke tanah dan membuatnya lebih stabil.

ADVERTISEMENT

Selama hampir 10 tahun, Menara Pisa masih berdiri meski telah terjadi gempa bumi di kawasan tersebut sebanyak empat kali sejak tahun 1280.

Terkait hal tersebut, beberapa insinyur dan pakar seismologi menemukan alasan mengapa Menara Pisa tidak roboh. Menurut mereka kokohnya Menara Pisa berkaitan dengan fenomena yang disebut kedinamisan interaksi struktur tanah.

Menara Pisa tidak terpengaruh oleh getaran bumi karena kombinasi yang pas antara beban, ketinggian, dan derajat kemiringan menara yang dikombinasikan dengan faktor kelembutan tanah sehingga menyebabkan getaran struktur Menara Pisa mampu diredam dengan baik.

Upaya Mengurangi Kemiringan Menara Pisa

Adapun kemiringan dari Menara Pisa ini berangsur bertambah menjadi 5,5 derajat. Pemerintah pun mengambil tindakan untuk mencegah kemiringan menara yang dapat menyebabkan keruntuhan.

Upaya tersebut dilakukan dengan membubuhkan 600 ton (544 metrik ton) timah ke dasar sisi utara menara pada tahun 1993, dengan harapan dapat mengkompensasi sisi selatan yang tenggelam.

Akan tetapi, ini tidak menghentikan tingkat kemiringan, bahkan setelah mereka menambahkan tambahan 300 ton (272 metrik ton) ke sisi utara.

Lalu, langkah berikutnya yang dicoba untuk mengurangi kemiringan yaitu melakukan bor untuk menghilangkan tanah di bawah sisi utara pondasi menara secara non-invasif. Saat tanah dihilangkan, struktur pun perlahan mulai berputar ke utara.

"Ketika mereka melakukannya, mereka berkata bahwa mereka [memutar] mundur waktu menara selama 200 tahun," kata Fiorentino kepada Live Science.

Upaya ini menurunkan kemiringan menara sebesar 10%, menjadikannya miring 5 derajat. Meski begitu, perbaikan tersebut tidak dapat menjamin menara akan kokoh selamanya. Mereka tidak bisa memperkirakan berapa lama lagi menara itu akan berdiri.

"Dalam 300 tahun ke depan, itu bisa miring kembali ke kemiringan 5,5 derajat dari tahun 1990-an, bergeser lagi di atas tanah lunak. Namun sementara itu, menara itu aman karena beberapa alasan," jelas Fiorentino.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads