Siapa kerap mencium aroma setelah hujan? Bagi beberapa orang, hujan memiliki aroma yang enak dan khas. Bahkan, berbagai pembuat parfum, sabun, dan pengharum ruangan juga mencoba menciptakan aroma seperti hujan.
Mengapa hujan memiliki aroma yang memikat? Menurut sejumlah ilmuwan, bau hujan terasa enak karena petrichor, adanya flora setempat, dan dipengaruhi ozon, seperti dikutip dari laman Live Science.
Baca juga: Kenapa Air Hujan Bisa Bikin Pusing? |
Sementara itu, beberapa ilmuwan lain percaya bahwa kesukaan sejumlah orang pada aroma hujan diwarisi dari nenek moyang yang mengandalkan hujan untuk bertahan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Hujan Punya Aroma Enak?
1. Terbentuk Petrichor
Petrichor adalah nama minyak yang dilepaskan dari Bumi ke udara sebelum hujan turun, seperti dijelaskan Howard Poynton, Research Group Leader-Materials Characterisation di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), badan riset saintifik Pemerintah Australia dalam laman The Conversation.
Kata petrichor berasal dari kata Yunani kuno petra (batu) dan ikhor (darah halus dewa), yang disimpulkan sebagai esens ringan dari batu.
Kata petrichor diperkenalkan Isabel (Joy) Bear dan Richard Thomas dalam penelitiannya tentang bau hujan, Nature of Argillaceous Odor. Penelitian ini terbit di jurnal Nature tanggal 7 Maret 1964.
Ilmuwan Divisi Kimia Mineral CSIRO di Melbourne ini menemukan, dari penyulingan uap pada batu yang telah terkena kondisi hangat dan kering di tempat terbuka, ada minyak kekuningan yang terperangkap di bebatuan dan tanah.
Minyak petrichor tersebut dapat dilepaskan oleh kelembapan. Inilah yang menyebabkan aroma hujan yang enak dan ringan.
Munculnya aroma hujan ini juga dipengaruhi bakteri penghuni tanah, actinomycates, seperti dikutip dari Live Science. Senyawa aromatik yang dirilis bakteri ini turut membuat aroma hujan yang enak ketika hujan turun ke tanah.
2. Tumbuhan Setempat
Aroma hujan yang enak juga dapat muncul karena tumbuhan sekitar. Sebab, beberapa tanaman mengeluarkan minyak selama musim kemarau.
Minyak dari tumbuhan tersebut dilepaskan ke udara saat hujan turun. Minyak yang menguap ini, termasuk asam stearat dan asam palmitat, menghasilkan aroma tumbuhan yang menenangkan dalam aroma hujan.
3. Ozon
Selama hujan badai, petir memisahkan molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer di udara, serta bisa bergabung kembali menjadi oksida nitrat.
Zat tersebut juga berinteraksi dengan kimia lain di atmosfer untuk membentuk ozon, yang baunya tajam dan mirip klorin. Bau inilah yang juga diasosiasikan dengan aroma hujan.
(twu/twu)