7 Quotes tentang Kebahagiaan dari Filsuf Terhebat Sepanjang Sejarah

ADVERTISEMENT

7 Quotes tentang Kebahagiaan dari Filsuf Terhebat Sepanjang Sejarah

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 11 Mar 2023 14:00 WIB
Setiap gambar selalu memiliki makna tersendiri, entah soal kebahagiaan atau kesedihan. Seperti deretan gambar berikut ini, apakah kalian tahun maksudnya?
Foto: (Bored Panda)/Ilustrasi kebahagiaan
Jakarta -

Ada banyak persepsi bagi setiap orang dalam memandang kebahagiaan. Sebagian menganggap kebahagiaan adalah hal penting yang harus didapatkan, sebagian lagi mempercayai bahwa kebahagiaan adalah soal bagaimana kita memberi makna.

Dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia, pemikir hebat dari kalangan filsuf telah mengungkapkan pandangannya tentang kebahagiaan. Mulai dari Kierkegaard, Socrates, Thoreau, hingga Buddha Gautama.

Melansir situs Business Insider, berikut ini beberapa kutipan filsuf terhebat mengenai kebahagiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Quotes Tentang Kebahagiaan:

1. Buddha Gautama - Hidup Sekitar 500 SM

"Tidak ada jalan menuju kebahagiaan: kebahagiaan adalah jalannya."

Ajaran Buddha tentang kebahagiaan memberi penekanan besar kepada orang yang melewati berbagai jalan demi menemukan kebahagiaan. Pada akhirnya, kebahagiaan tidak akan menjadi tujuan akhir. Untuk Sang Buddha, semua orang bisa mendapatkan kebahagiaan di sepanjang jalan.

ADVERTISEMENT

2. Socrates - Hidup pada Tahun 450 SM

"Rahasia kebahagiaan tidak ditemukan ketika kita mencari sesuatu lebih banyak, tetapi dalam mengembangkan kemampuan untuk menikmati yang lebih sedikit."

Bagi Socrates, salah satu pemikir kuno terhebat, kebahagiaan tidak datang dari penghargaan di luar diri. Kebahagiaan datang dari dalam diri. Misal dengan mengurangi keinginan kita, sehingga kita bisa belajar menghargai kesenangan yang lebih sederhana.

3. Plato - Hidup pada Abad ke-4 SM

"Orang yang membuat segala sesuatu untuk kebahagiaan bergantung pada dirinya sendiri dan bukan pada orang lain, dia telah membuat rencana terbaik untuk hidup bahagia."

Sebagai murid Socrates, Plato mendefinisikan kebahagiaan mirip seperti gurunya. Kebahagiaan versi Plato adalah bentuk pertumbuhan pribadi.

Misalnya tentang kepuasan dari pencapaian, membaca lebih banyak buku daripada tahun lalu, dan bukan tentang untuk apa pencapaian itu didapatkan.

4. Aristoteles - Hidup di Yunani Kuno Sekitar 300 SM

"Kebahagiaan bergantung pada diri kita sendiri."

Aristoteles adalah murid Plato. Maka dari itu, gagasan tentang kebahagiaan juga telah memadat menjadi sesuatu yang kita pelihara sendiri.

Dengan kata lain, kebahagiaan bukan hadiah yang diberikan orang atau sebuah benda kepada kita. Kebahagiaan adalah sesuatu yang diciptakan dari dalam dan memiliki tanggung jawab untuk melindungi.

5. Konfusius, hidup di Cina sekitar 500 SM

"Semakin banyak orang merenungkan pikiran yang baik, semakin baik dunianya dan dunia pada umumnya."

Sedikit berbeda dengan filsuf lainnya, pendekatan Konfusius tentang kebahagiaan berhubungan dengan pemikiran yang positif.

6. Seneca - Lahir di Hispania pada Tahun 4 SM

"Berkat terbesar umat manusia ada di dalam diri kita dan dalam jangkauan kita. Orang bijak puas dengan takdirnya, apa pun itu, tanpa mengharapkan apa yang tidak dia miliki."

Seneca dikenal dengan filsuf stoic yang secara umum fokus dengan kemampuan manusia yang seharusnya tidak lepas dari hukum alam. Secara singkat, pusat kebahagiaan kontrolnya ada di dalam setiap diri manusia.

7. Lao Tzu - Hidup Sekitar 600 SM di Tiongkok

"Jika Anda depresi, Anda hidup di masa lalu. Jika Anda cemas, Anda hidup di masa depan. Jika Anda damai, Anda hidup di masa sekarang."

Beberapa penelitian menunjukkan orang melaporkan kebahagiaan terbesar adalah mereka yang terlibat dalam hal-hal yang membutuhkan perhatian penuh dan berlangsung pada kondisi saat ini. Seperti percakapan yang baik, tugas kreatif, dan lainnya.




(faz/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads