Kita kerap mendengar istilah denyut nadi saat ke dokter atau saat diperiksa denyut nadinya. Kendati demikian, apa itu denyut nadi?
Denyut nadi merupakan bentuk dari kemampuan jantung. Jantung memompa darah dari ventrikel kiri menuju sirkulasi tubuh, yakni dari aorta ke seluruh tubuh. Sementara itu ventrikel kanan memompa darah menuju paru-paru. Sebuah kontraksi dari ventrikel dan aliran darah ini menciptakan gelombang tekanan yang bergerak cepat menuju arteri yang disebut dengan denyut nadi.
Tahukah kamu pengecekan denyut nadi kerap dilakukan sebelum pemeriksaan kesehatan. Lalu berapakah denyut nadi normal? dan bagaimana cara menghitung denyut nadi untuk mengetahui apakah denyut nadi normal atau tidak? Yuk simak penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denyut Nadi Normal Berdasarkan Usia
Berikut adalah perkiraan denyut nadi normal pada manusia berdasarkan umur dalam satuan bpm (denyut per menit):
- Bayi baru lahir (100 - 160 bpm)
- Bayi umur 0 - 5 bulan (90-150 bpm)
- Bayi umur 6 - 12 bulan (80-140 bpm)
- Balita umur 1 - 3 tahun (80 - 130 bpm)
- Balita umur 3 - 4 tahun (80 - 120 bpm)
- Anak umur 6 - 10 tahun (70 - 110 bpm)
- Anak umur 11 - 14 tahun (60 - 105 bpm)
- Remaja umur 15 tahun ke atas (60 - 110 bpm)
Perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki denyut nadi yang berbeda, dan denyut nadi akan turun seiring bertambahnya usia. Mengutip dari laman Siloam Hospital, kecepatan denyut nadi dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu aktivitas tertentu, efek samping obat, emosi, ukuran tubuh, tingkat kebugaran hingga suhu udara.
Seperti ketika anda sedang berolahraga, tubuh memerlukan lebih banyak suplai oksigen dan jantung akan bekerja lebih keras untuk mencukupinya. Hal ini juga menyebabkan denyut nadi meningkat
Mengutip dari arsip detikEdu, denyut nadi yang berada di bawah kondisi normal disebut dengan bradikardi, sedangkan denyut nadi di atas normal disebut dengan takikardi.
Cara Menghitung Denyut Nadi
Menghitung denyut nadi biasa dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan dalam keadaan istirahat, berbaring atau duduk. Menghitung detak jantung ini untuk mengetahui berapa jumlah denyut nadi dalam hitungan satu menit, apakah denyut nadi normal atau tidak.
Mengutip dari Modul Praktikum Keperawatan Dasar II oleh Istichomah, terdapat beberapa titik yang dapat membantu anda menghitung denyut nadi dengan meraba titik-titik tersebut, yaitu:
- Arteri radialis atau pada pergelangan tangan
- Arteri brachialis atau pada siku bagian dalam
- Arteri karotis atau pada leher
- Arteri temporalis atau pada pelipis
- Arteri femoralis atau pada lipatan selangkangan
- Arteri dorsalis atau pada kaki
- Arteri frontalis atau pada ubun-ubun bayi.
Untuk menghitung denyut nadi, kalian dapat meletakkan dua atau tiga jari (umumnya jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas titik arteri selama setengah menit, setelah itu hasilnya dikalikan dua.
Tips Menjaga Denyut Nadi Tetap Normal
Dengan menjaga jantung tetap sehat dapat membuat denyut nadi tetap normal, lho. Berikut beberapa tips atau cara yang dapat detikers lakukan untuk menjaga denyut nadi tetap normal:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Mengapa menjaga berat badan dapat mempertahankan detak jantung agar tetap normal? Ini karena dengan berat tubuh yang semakin berat maka saat mengalirkan darah, tubuh akan membawa lebih banyak beban, apalagi jika kita tidak memiliki massa otot.
2. Olahraga yang Rutin
Kurang aktivitas fisik dan pola hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi denyut nadi menjadi terlalu cepat.
3. Tidak Mudah Stres
Menjaga dan mengelola stres dapat membantu denyut nadi lebih terkontrol. Ini terjadi karena perasaan cemas juga dapat memicu peningkatan denyut nadi.
Nah itu dia jumlah denyut nadi normal hingga tips menjaga denyut nadi tetap normal. Semoga menambah wawasan detikers ya!
(nah/nah)