Ada Lubang 192 Meter Berisi Hutan di China, Ilmuwan: Dasarnya seperti Dunia Lain

ADVERTISEMENT

Ada Lubang 192 Meter Berisi Hutan di China, Ilmuwan: Dasarnya seperti Dunia Lain

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 09 Mar 2023 13:00 WIB
Lubang raksasa di China
Foto: Song Wen/Xinhua
Jakarta -

Wilayah Guangxi, China dikenal dengan formasi karstnya. Di sana, para ilmuwan China menemukan sebuah lubang sedalam 192 meter yang berisi pohon-pohon purba.

Temuan hutan purba ini tepatnya di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, dekat Desa Ping'e, Kabupaten Leye. Daerah Guangxi yang dikenal banyak formasi karstnya itu mempunyai banyak lubang runtuhan, pilar batu, sampai jembatan alami yang sudah dicatatkan dalam situs warisan dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Penelusuran lubang raksasa sedalam 192 meter atau 630 kaki ini dilakukan tim speleolog atau ilmuwan gua dan spelunkers atau orang yang hobi mengeksplorasi gua. Mereka menyelami gua tersebut pada 6 Mei 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemukan Pohon 40 Meter

Para ahli dan penjelajah gua itu menemukan ada tiga pintu masuk gua di jurang dan pohon dengan tinggi 40 meter atau 131 kaki. Pohon purba ini merentangkan cabangnya ke arah sinar matahari dan menyaring pintu masuk lubang raksasa ini.

Direktur Eksekutif National Cave and Karst Research Institute (NKCRI) di Amerika serikat sekaligus pakar gua internasional, George Veni mengungkap penemuan ini tidak mengherankan. Pasalnya, China Selatan adalah rumah untuk topografi karst, suatu lanskap yang memungkinkan lubang reruntuhan luar biasa dan gua-gua dunia lain.

ADVERTISEMENT

Meski Veni tidak terlibat dalam penjelajah gua ini, organisasi yang dulunya adalah Institute of Karst Geology of the China Geological Survey merupakan bagian dari Institute NCKRI.

Proses Terbentuknya Lubang Raksasa

Veni menerangkan sebagaimana dikutip dari Live Science, lanskap karst terbentuk utamanya oleh pembubaran bantuan dasar. Air hujan yang sedikit asam mengambil karbon dioksida saat mengalir melalui tanah dan menjadi lebih asam.

Air hujan tersebut kemudian menetes dan mengalir melalui retakan di batuan dasar dan perlahan membuatnya semakin lebar dan akhirnya menjadi terowongan dan lubang besar.

Seiring berjalannya waktu, apabila ruang gua menjadi cukup besar, maka langit-langitnya akan runtuh secara bertahap dan membuka lubang besar.

Veni menambahkan, perbedaan lokal dalam hal geologi, iklim, maupun faktor lainnya menyebabkan tampilan karst di permukaan bisa sangat berbeda.

Dasar Lubang Seperti Dunia Lain

Insinyur senior di Institut Geologi Karst, Zhang Yuanhai menyebutkan, bagian dalam lubang reruntuhan ini mempunyai panjang 306 meter atau 1.004 kaki dan lebar 150 meter atau 492 kaki.

Lubang reruntuhan ini dalam bahasa Mandarin disebut tiankeng atau lubang surgawi.

"Dasar lubang runtuhan itu memang tampak seperti dunia lain," kata Zhang.

Pemimpin tim ekspedisi gua, Chen Licin menyampaikan kepada kantor berita Xinhua bahwa semak lebat di dasar lubang pembuangan, memiliki tinggi sebahu seseorang.

Lixin berkomentar, dia tidak kaget jika ada spesies yang benar-benar baru dari sana. "Saya tidak terkejut mengetahui bahwa ada spesies yang ditemukan di gua-gua ini yang belum pernah dilaporkan atau dideskripsikan oleh sains sampai sekarang," ujarnya.

Penemuan gua ini menjadi penting sebab jumlah lubang runtuhan di Leye County menjadi 30. Para peneliti yang sama sebelumnya sudah menemukan lusinan lubang runtuhan di Provinsi Shaanxi, China barat laut dan sekelompok lubang runtuhan yang saling terhubung di Guangxi, China.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads