Pengertian Speleologi, Cabang Keilmuan yang Mempelajari Tentang Gua

ADVERTISEMENT

Pengertian Speleologi, Cabang Keilmuan yang Mempelajari Tentang Gua

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 09 Mar 2023 11:30 WIB
Liang Bua, Flores, NTT, gua tempat ditemukannya jejak kehidupan Homo floresiensis.
Foto: Rosino/Wikimedia Commons
Jakarta -

Bagi kalian yang merupakan bagian dari pecinta alam ataupun tertarik terhadap pengetahuan mengenai gua pasti sudah tidak asing ketika mendengar kata speleologi. Speleologi sendiri diketahui sebagai ilmu pengetahuan tentang gua.

Yuk, simak penjelasan selanjutnya mengenai speleologi yang dikutip dari Britannica, buku Ekologi Gua Wisata: Dampak Aktivitas Wisata terhadap Lingkungan dan Kehidupan Biota Gua serta Upaya Konservasinya karya Isma Dwi Kurniawan, dkk, e-journal UAJY, jurnal "Pusat Studi Speleologi di Kawasan Karst Pegunungan Sewu" karya Shabrina Tamimi, dkk, dan buku Pariwisata dan Ketahanan Nasional Indonesia karya Prof. Dr. Sc. H. M Ahman Sya, Drs, MPd, MSc, dkk.

Pengertian Speleologi

Menurut KBBI, speleologi merupakan pengkajian ilmu tentang gua atau yang juga memiliki arti penjelajahan gua. Selain itu, speleologi diketahui juga sebagai sebuah ilmu yang mempelajari mengenai lingkungan gua dan aspek ilmiah yang terkandung di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, cakupan akan speleologi biasanya hanya terkait pada fisik dari gua. Fisik ini dapat diklasifikasikan ke dalam jenis dan umur batuan, bentuk dan ukuran lorong, ada atau tidaknya sumber air dan bagaimana keadaan airnya.

Penjelajahan gua speleologi dan penjelajahan gua amatir memiliki perbedaan. Pada speleologi penjelajahan gua yang dilakukan memiliki dasar keilmuan. Sedangkan penjelajahan gua yang dilakukan secara amatir biasanya dilakukan sebagai hobi disebut dengan spelunking cave atau susur gua.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan ketentuan internasional, seluruh kegiatan speleologi pada gua alam bebas harus memiliki tujuan ilmiah dan konservasi. Sedangkan jika penelusuran gua dengan tujuan wisata maka hanya boleh dilakukan pada gua yang sudah dibuka untuk objek wisata.

Disiplin Ilmu Speleologi

Speleologi merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan semua aspek gua dan sistem gua. Fokus utama dalam disiplin ilmu ini adalah untuk melakukan eksplorasi dan deskripsi gua beserta fitur-fitur di dalamnya.

Disiplin ilmu ini juga akan mempelajari terkait larutan kimia batu kapur, laju pembentukan stalagmit dan stalaktit, pengaruh air tanah dan kondisi hidrologi secara umum, dan mode pengembangan gua.

Pada dasarnya ilmu ini merupakan penerapan pengetahuan dari geologi dan hidrologi yang dikaitkan dengan masalah sistem gua bawah tanah. Speleologi diketahui terdiri dari beberapa cabang ilmu sains seperti geologi, biologi, arkeologi, paleontologi, hidrologi, dll.

Speleologi mulai muncul pada abad ke-19 di Eropa dan telah memiliki tempat tersendiri pada bidang ilmu pengetahuan. Disiplin ilmu ini kemudian mulai berkembang pada daerah-daerah yang wilayahnya memiliki gua-gua yang digunakan sebagai objek penelitian.

Speleologi di Indonesia digolongkan sebagai suatu ilmu yang baru. Speleologi diketahui baru berkembang di Indonesia pada sekitar tahun 1980 yaitu satu abad setelah ditemukannya disiplin ilmu ini.

Meskipun hampir 20% total luas wilayah Indonesia merupakan kawasan karst, ternyata perkembangan ilmu ini tidak sepesat negara-negara dengan bentang alam karst lainnya. Di Indonesia sendiri, speleologi belum memiliki wadah khusus untuk mengakomodir fungsi-fungsi ilmiahnya.

Perkembangan disiplin ilmu ini dalam kancah internasional ternyata membawa perkembangan dalam kawasan karst. Kawasan karst yang berkembang secara sempurna memiliki banyak bentukan gua yang mengandung berbagai aspek ilmiah.

Kawasan Karst

Kawasan karst merupakan kawasan yang menjadi objek penelitian cabang ilmu speleologi. Karst sendiri diketahui sebagai kawasan yang tersusun atas batu gamping dengan kondisi yang terjal, terdapat cekungan, tonjolan bukit berbatu tak beraturan, memiliki sistem aliran bawah tanah dan bergua.

Menurut Ko dalam e-journal UAJY, kawasan karst terbentuk karena adanya proses pelarutan batuan oleh air hujan yang terdiri dari karbonat (batu gamping, dolomit) tetapi terdapat pula pada gipsum dan halit (NaCl dan KCl).

Pada umumnya kita dapat menjumpai gua-gua pada kawasan karst. Gua yang terletak pada kawasan ini merupakan ekosistem yang khas yang ada di Indonesia. Kawasan karst sendiri terletak hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Kawasan karst dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yang pertama ialah eksokarst. Ekskosart merupakan bentang alam lahan karst yang terlihat di permukaan bumi. Bentuk kawasan yang kedua ialah endokarst yang merupakan bagian dalam atau di bawah permukaan bumi dari kawasan karst.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads