3 Fakta Unik Tanduk Rusa yang Bisa Rontok dan Tumbuh Kembali

ADVERTISEMENT

3 Fakta Unik Tanduk Rusa yang Bisa Rontok dan Tumbuh Kembali

Novia Aisyah - detikEdu
Sabtu, 04 Mar 2023 11:00 WIB
Pengkaran rusa di Lembah Paniisan Subang.
Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar
Jakarta -

Rusa sangat mudah dikenali karena memiliki bagian unik di kepalanya, yaitu tanduk bercabang. Bagian tubuh ini dalam bahasa Inggris disebut juga sebagai antler.

Tanduk rusa pada umumnya memiliki beberapa fungsi. Tanduk bercabang itu bisa digunakan sebagai pertahanan melawan predator, pertahanan wilayah perkawinan, bahkan menunjukkan status kesehatan ke pasangan yang potensial.

Pada sisi lain, tanduk rusa juga punya banyak keunikan yang mungkin belum detikers ketahui. Fitur tersebut rupanya memiliki siklusnya sendiri!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta Unik Tanduk Rusa

1. Muncul pada Musim Semi, Rontok pada Musim Dingin

Tanduk rusa atau antler adalah bagian tubuh yang berpasangan, bercabang, dan muncul di tengkorak atau kepala rusa. Bagian tubuh rusa ini muncul pada musim semi sebagai tunas tulang rawan yang tertutup bulu disebut beludru.

Pada musim kemarau, tanduk rusa tumbuh. Kemudian, pada musim gugur tulang rawan itu mengeras dan berubah menjadi tulang keras.

ADVERTISEMENT

Darah kemudian berhenti mengalir ke bagian beludru dan menyebabkannya layu, robek, dan rontok dari tanduk sehingga memperlihatkan tulang mati yang kering.

Selanjutnya, selama musim dingin atau awal musim semi, tanduk rusa akan jatuh dari tengkoraknya dan proses pertumbuhannya dimulai kembali.

2. Dimiliki oleh Jantan

Tanduk bercabang biasanya dimiliki jenis-jenis kerabat rusa seperti rusa berekor putih, moose, elk, dan sebagainya. Bagian tubuh itu biasa dimiliki oleh golongan jantan, sedangkan betina dewasa spesies-spesies ini tidak memilikinya.

Meski demikian, terdapat perbedaan bentuk-bentuk tanduk yang dimiliki berbagai jenis rusa. Dikutip dari University of Colorado Arts & Sciences Magazine, jenis rusa tertentu memiliki belahan tulang berukuran sama, lalu ada yang cabangnya lebih kecil, ada juga yang bentuknya seperti tangan terbuka.

3. Pertandingan Tanduk Antarjantan

Rusa ekor putih betina memilih pasangannya dengan menonton pertandingan antarjantan. Para betina akan menilai kesimetrisan dan ukuran tanduk.

Bagi para pejantan, kontes tahunan menumbuhkan tanduk tidak bisa dipalsukan karena membutuhkan sangat banyak energi untuk menumbuhkan beludru dan tulangnya.

Seekor rusa ekor putih jantan sehat paruh baya bisa menumbuhkan tanduk besar. Sebaliknya, pejantan yang sudah tua atau memiliki penyakit tidak memiliki energi untuk menumbuhkan tanduk. Oleh sebab itu, saat musim kawin, mereka bisa muncul dengan tanduk asimetris dan gagal menarik pasangan.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads