Studi: Kupu-kupu Ingat Pengalaman saat Masih Berupa Ulat

ADVERTISEMENT

Studi: Kupu-kupu Ingat Pengalaman saat Masih Berupa Ulat

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 28 Jan 2023 16:00 WIB
kupu-kupu
Ilustrasi kupu-kupu Foto: Getty Images/iStockphoto/Simone Gandini
Jakarta -

Sebuah studi mengungkapkan ngengat dan kupu-kupu masih ingat saat mereka berbentuk ulat. Temuan ini juga menjelaskan bila seluruh organ terutama otak pada serangga akan terhubung kembali selama proses metamorfosis.

Seperti yang diketahui, metamorfosis adalah fenomena yang mengacu pada transformasi bentuk, struktur ataupun keduanya pada makhluk hidup.

Pada kupu-kupu proses metamorfosis mengubah bentuk ulat remaja ke tahap kupu-kupu dewasa dengan sepasang sayap yang cantik. Transformasi ini adalah salah satu yang paling luar biasa dan mampu memukau banyak ilmuwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu mengapa kupu-kupu bisa memiliki ingatan masa kecilnya ketika menjadi ulat? Begini penjelasannya selengkapnya dilansir melalui laman Science ABC, Jumat (27/1/2023).

Siklus Hidup Kupu-kupu

Siklus hidup kupu-kupu dimulai sejak menetas menjadi seekor ulat. Nantinya takdir ulat akan berubah menjadi kupu-kupu dengan organ yang mengesankan yakni sayap, antena, alat kelamin, dan kaki.

ADVERTISEMENT

Sebelum masuk menjadi kepompong, tugas ulat hanyalah makan. Saat makan, ia akan mencapai ukuran tertentu dan organ dalamnya seperti otot, usus dan lainnya berkembang. Tetapi, sayap belum ada pada masa ini.

Ketika ulat mencapai ukuran tertentu, konsentrasi hormon pada tumbuhnya akan sangat rendah. Nantinya, ulat akan berganti kulit dan melepaskannya untuk membuat cangkang yang keras.

Cangkang itu disebut sebagai kepompong. Sedangkan sayap, tumbuh mengikuti proses perkembangannya di dalam kepompong dan akan menjadi ciri khas kupu-kupu.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi di dalam kepompong?

Tumbuh Kembang Kupu-kupu di Dalam Kepompong

Para ilmuwan menyebutkan ketika ulat masuk ke dalam kepompong, tubuhnya akan direduksi menjadi bubur gemuk dan dibangun kembali menjadi kupu-kupu.

Berbagai enzim dipercaya mampu melakukan pemecahan jaringan seperti enzim caspase. Nantinya, enzim itu akan melarutkan jaringan ulat yang tidak diperlukan ketika tumbuh menjadi kupu-kupu.

Ukuran dan struktur usus ulat akan berkurangan drastis, karena kupu-kupu hanya perlu bertahan hidup sampai masa kawin. Sedangkan sel otot akan semakin menguat untuk mendukung gerak tubuh dari merangkak ke terbang.

Namun, pendapat itu banyak ditentang. Pendapat lain mengatakan alih-alih direkonstruksi, kupu-kupu hadir dari bagian ulat yang telah direnovasi.

Proses Computerized Tomography (CT) Imaging pernah dilakukan kepada kupu-kupu. Hasilnya, berbagai struktur utama yang dimiliki ulat tidaklah berubah, kecuali beberapa penyesuaian untuk membuat badan baru yang lebih efisien.

Berbagai bagian yang tak berubah misalnya saluran trakea yang digunakan untuk bernafas. Alih-alih menghilang trakea akan tumbuh menjadi besar untuk mengisi tubuh kupu-kupu dengan banyak oksigen.

Hal itu nantinya akan digunakan untuk terbang yang memerlukan banyak oksigen.

Berbeda dengan bagian tubuh, otak kupu-kupu adalah bagian yang paling rumit ketika diteliti. Terlebih otak terdiri dari banyak bagian yang berbeda, sehingga sulit untuk menentukan dengan pasti bagian mana yang mengalami modifikasi dalam kepompong.

Hingga akhirnya penelitian dilakukan dan ditemukan bila kupu-kupu dapat mengingat masa kecilnya ketika menjadi seekor ulat. Kok bisa?

Alasan Kupu-kupu Memiliki Ingatan Masa Kecil Ketika Jadi Ulat

1. Penelitian

Masih melansir dari sumber yang sama, para peneliti memberikan bukti retensi memori pada beberapa ulat. Salah satunya penelitian yang menggunakan objek Manduca sexta.

Manduca sexta dikenal sebagai ulat tanduk tembakau. Hewan ini dilatih untuk tidak menyukai dan menghindari aroma etil alkohol dengan cara menyetrumnya menggunakan sengatan listrik ringan setiap kali mereka menciumnya.

Selanjutnya, para peneliti menempatkan ulat itu di tabung berbentuk Y. Salah satu bagiannya diisi dengan asap etil alkohol dan satunya tidak.

Hasilnya 78% ulat merangkak menjauh dari bagian tabung yang berisi asap etil alkohol ke bagian yang memiliki udara segar. Proses itu akhirnya dihentikan ketika ulat memasuki fase kepompong.

Ketika sudah selesai proses metamorfosis mereka melakukan percobaan yang sama. Hasilnya, 77% kupu-kupu tetap menghindari bagian tabung yang berisi asap etil alkohol dan beralih ke bagian udara segar.

2. Hasil Penelitian

Studi ini membuktikan bahwa jaringan saraf yang bertanggung jawab atas pengecapan, penciuman, memori dan pembelajaran tetap utuh selama proses metamorfosis. Selain itu bagian otak kupu-kupu yakni corpora pedunculata atau tubuh jamur juga ada pada masa ulat.

Bagian itu bertanggung jawab 'mencicipi' atau menjadi antena yang akhirnya mempengaruhi proses pembelajaran dan pembentukan memori. Ketika berubah menjadi kupu-kupu bagian corpora pedunculata tak hanya bertanggung jawab untuk 'mencicipi' tetapi juga 'mencium'.

Karena corpora pedunculata adalah bagian yang penting dalam kelangsungan besar hidup kupu-kupu, mereka tak bisa dimodifikasi. Oleh karena itu, kupu-kupu dewasa tetap memiliki kenangan antara rangsangan kejut dan etil asetat.

Meski dapat mengingat, ingatan serangga sangatlah berbeda dengan ingatan manusia. Mereka tidak dapat mengingat pengalaman pribadi waktu mereka sebagai ulat.

Kupu-kupu bisa mengingat karena 'dibentuk' untuk ingat seperti berbagai hal yang membahayakan kesehatan mereka, contohnya sengatan listrik yang dilakukan selama penelitian.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads