Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek atau Badan Bahasa baru-baru ini merilis Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia di 34 provinsi di Indonesia dan 35 negara, salah satunya di peta kemahiran berbahasa Indonesia di DKI Jakarta.
Laporan Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia: Penutur Bahasa Indonesia Tahun 2022 Provinsi DKI Jakarta yang dirilis Maret 2023 di antaranya merinci kemahiran berbahasa Indonesia penutur di Kota Jakarta Timur (Jaktim), Jakarta Pusat (Jakpus), Jakarta Selatan (Jaksel), Jakarta Barat (Jakbar), dan Jakarta Utara (Jakut).
Sebagai wilayah dengan penutur yang dikenal menyelipkan bahasa asing dalam berbagai percakapan sehari-hari, semahir apa anak Jaksel berbahasa Indonesia? Lalu, bagaimana dengan anak Jakpus, Jakbar, Jakut, dan Jaktim?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melihat kemahiran berbahasa Indonesia anak Jakut sampai Jaksel, penyusun laporan menganalisis hasil Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka yang digelar pada Agustus-Oktober 2022. Peserta ujian didominasi siswa SMP, SMA, hingga SMK.
Tingkat kemahiran berbahasa Indonesia ini terbagi atas delapan predikat berikut dari yang paling tinggi hingga paling rendah:
1. Istimewa
2. Sangat Unggul
3. Unggul
4. Madya
5. Semenjana (sedang)
6. Marginal
7. Terbatas
8. Tidak berpredikat
Simak hasilnya tingkat kemahiran anak Jakarta di di bawah ini:
Kemahiran Bahasa Indonesia Anak Jaktim 2022
Dari 6.929 warga Jaktim yang ikut UKBI Adaptif Merdeka hasil predikatnya:
- 0,10% Istimewa
- 6,36% Sangat Unggul
- 15,45% Unggul
- 34,71% Madya
- 25,34% Semenjana
- 13,83% Marginal
- 3,87% Terbatas
- 0,36% Tidak berpredikat
Kemahiran Bahasa Indonesia Anak Jaksel 2022
Dari 5.692 warga Jaksel yang ikut UKBI Adaptif Merdeka, berikut hasil predikatnya:
- 0,14% Istimewa
- 5,52% Sangat Unggul
- 12,77% Unggul
- 31,92% Madya
- 27,58% Semenjana
- 16,95% Marginal
- 4,74% Terbatas
- 0,37% Tidak berpredikat
Kemahiran Bahasa Indonesia Anak Jakpus 2022
Dengan total peserta uji 2.577 orang di Jaktim, berikut hasil predikatnya:
- 0,08% Istimewa
- 6,25% Sangat Unggul
- 13,81% Unggul
- 30,27% Madya
- 24,68% Semenjana
- 18,82% Marginal
- 5,78% Terbatas
- 0,31% Tidak berpredikat
Kemahiran Bahasa Indonesia Anak Jakut 2022
Dari hasil uji UKBI Adaptif Merdeka pada 2.869 warga Jakut, berikut predikatnya:
- 0,10% Istimewa
- 5,75% Sangat Unggul
- 10,91% Unggul
- 32,87% Madya
- 27,19% Semenjana
- 18,58% Marginal
- 4,04% Terbatas
- 0,56% Tidak berpredikat
Kemahiran Bahasa Indonesia Anak Jakbar 2022
Dari 4.043 warga Jakbar yang ikut UKBI Adaptif Merdeka, berikut hasil predikatnya:
- 0,05% Istimewa
- 5,71% Sangat Unggul
- 11,87% Unggul
- 33,17% Madya
- 26,05% Semenjana
- 17,96% Marginal
- 4,65% Terbatas
- 0,54% Tidak berpredikat
Analisis Kemahiran Berbahasa Anak Jaksel hingga Jakut 2022
Badan Bahasa mendapati perbedaan antarseksi cukup jauh di berbagai wilayah Jakarta, baik dalam kemahiran seksi Menulis, Mendengarkan, Membaca, Merespons Kaidah, dan Berbicara.
Anak Jaksel meraih rerata skor tertinggi di seksi Menulis (561,6) dalam kemahiran berbahasa Indonesia, terendah di seksi Mendengarkan (446,2). Rerata seksi lainnya yakni Berbicara (540,9), Membaca (520,8), dan Merespons Kaidah (484,2)
Mirip dengan anak Jaksel, anak Jakpus meraih rerata skor tertinggi di seksi Menulis (560,5) dalam kemahiran berbahasa Indonesia, terendah di seksi Mendengarkan (447,5). Rerata seksi lainnya yaitu Membaca (523,4), Berbicara (514,6), dan Merespons Kaidah (479,6).
Anak Jakbar meraih rerata skor tertinggi di seksi Menulis (548) dalam kemahiran berbahasa Indonesia, terendah di seksi Mendengarkan (443,5). Rerata seksi lainnya yaitu Berbicara (534), Membaca (514,7), dan Merespons Kaidah (478,1).
Beda halnya dengan anak Jakarta daerah lain, anak Jaktim meraih rerata skor tertinggi di seksi Menulis (536,9) dalam kemahiran berbahasa Indonesia, terendah di seksi Berbicara (454). Rerata seksi lainnya yaitu Membaca (533,2), Merespons Kaidah (494), dan Mendengarkan (464,6).
Dengan perbedaan lebih jauh, anak Jakut meraih rerata skor tertinggi di seksi Menulis (542,9), terendah di seksi Berbicara (352,5). Rerata seksi lainnya yakni Membaca (513), Merespons Kaidah (469,3), dan Mendengarkan (445,2).
Perlu digarisbawahi, ada sejumlah peserta yang hanya mengambil 3 seksi ujian saja. Sementara itu, sisanya mengerjakan 5 seksi penuh.
Nah, bagaimana kemahiran berbahasa Indonesia di daerahmu, detikers?
(twu/nwk)