Untuk mengikuti ujian sidang akhir, mahasiswa biasanya diharuskan memenuhi syarat pendaftaran terlebih dahulu. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah menjadikan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai salah satu syarat ujian sidang skripsi.
UKBI sendiri merupakan sebuah tes dalam menguji kemahiran Bahasa Indonesia seseorang layaknya TOEFL atau IELTS. Peserta yang sudah bisa menyelesaikan tes UKBI nantinya akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat UKBI itulah bisa digunakan sebagai syarat ujian sidang skripsi di perguruan tinggi.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Aminudin Aziz menyebut bahwa ada dua karakter dari perguruan tinggi yang memakai UKBI dalam model pembelajarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama adalah perguruan tinggi yang mewajibkan hasil UKBI sebagai syarat ujian.
"Perguruan tinggi yang menggunakan UKBI ini ada dua karakter, pertama ada yang betul-betul mensyaratkan UKBI ini sebagai syarat ikut ujian," ujar Aminudin dalam acara Diseminasi Kemahiran Berbahasa Indonesia di Hotel Harris Vertu, Jl Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023).
Kedua adalah perguruan tinggi yang memodifikasi model pembelajarannya.
"Yang kedua ada yang memodifikasi model pembelajarannya. Daripada anak-anak itu bosan belajar, mereka memberi kebebasan membuat projek yang sesuai dengan bidangnya, maka itu dijadikan sebagai alternatif pembelajaran," sambungnya.
Di dalam UKBI ini ada lima hal yang diuji yakni kemampuan mendengarkan, merespon kaidah, membaca, berbicara, dan menulis.
Pengembangan dari tes UKBI Adaptif Merdeka ini mulai dari berbasis kertas dan pensil, komputer (luring), internet (daring) hingga adaptif (daring).
Dengan adanya penyesuaian dari UKBI Adaptif Merdeka ini, Aminudin menuturkan bahwa menjadi tidak perlu mengikuti mata kuliah bahasa Indonesia jika lulus dalam tes UKBI.
"Kalau misalnya anak-anak ini udah bagus, apa kita akan uji lagi beri pelajaran lagi? Kan tidak perlu," terang Aminudin
Mahasiswa yang lulus UKBI juga bisa mengerjakan tugas-tugas bahasa yang lebih menantang.
"Nah, maka anak-anak yang sudah seperti ini, kemampuannya sudah di atas rata-rata memenuhi target dari rencana pembelajaran nanti diberi tugas lain yang lebih menantang," terangnya.
(nwk/nwk)