Penilaian IQ biasanya diukur berdasarkan kemampuan penalaran seseorang, bersama dengan hal-hal seperti visualisasi spasial, memori, dan analisis kuantitatif.
Penilaian IQ ini tentu bukan penanda satu-satunya kecerdasan. Sebab, penelitian menunjukkan bahwa tes IQ tidak mengukur kreativitas dengan baik. Mereka juga tidak mengukur kecerdasan emosional atau pemikiran kritis.
Namun, bagi beberapa orang, IQ penting untuk dipertahankan. Berikut ini beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan IQ dikutip dari Healthline dan Medical News Today.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Aktivitas yang Bisa Meningkatkan IQ:
1. Aktivitas Memori
Kegiatan memori tidak hanya meningkatkan daya ingat tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan bahasa.
Faktanya, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana ingatan berhubungan dengan bahasa dan pengetahuan objek atau pemahaman seseorang tentang objek fisik.
Contoh kegiatan yang melibatkan pelatihan memori meliputi, teka teki silang hingga pencocokan kartu, dan sudoku.
2. Aktivitas Pengendalian
Pengendalian yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengontrol aktivitas kognitif yang kompleks dan fungsi tingkat tinggi, seperti membuat keputusan, mengarahkan perhatian, dan mengatur serta mengelola tugas.
Penelitian menunjukkan bahwa fungsi eksekutif semacam ini sangat terkait dengan penalaran cair, yang merupakan salah satu aspek kecerdasan manusia.
3. Aktivitas Penalaran Visuospasial
Penalaran visuospasial melibatkan proses mental yang berkaitan dengan representasi fisik. Misalnya, membaca dan menafsirkan peta yang melibatkan penalaran dan pemrosesan visual-spasial.
Dalam satu studi, peneliti menemukan bahwa meningkatkan penalaran visuospasial menyebabkan peningkatan skor tes IQ. Dalam studi tersebut, memori dan aktivitas kontrol eksekutif digunakan sebagian untuk membantu meningkatkan penalaran visuospasial partisipan.
Studi lain menemukan bahwa kemampuan penalaran visuospasial dikaitkan dengan prestasi akademik siswa muda Cina dalam mata pelajaran matematika dan membaca.
4. Keterampilan Relasional
Relational Frame Theory (RFT) berkaitan dengan kognisi manusia dan perkembangan bahasa melalui asosiasi relasional.
Teori ini berpendapat bahwa blok bangunan bahasa manusia dan kognisi yang lebih tinggi berhubungan, yaitu kemampuan manusia untuk membuat hubungan dua arah antara hal-hal.
Kegiatan yang melibatkan pelatihan relasional meliputi: perbandingan objek (cangkir penuh versus cangkir kosong) dan perbandingan jumlah (sen versus sepeser pun).
5. Belajar Alat Musik
Satu studi menemukan itu saja 75 menit pelajaran musik per minggu selama 12 minggu secara signifikan meningkatkan skor IQ pada anak usia prasekolah.
Pada tahun 2021, ada juga studi yang menunjukkan bahwa pelatihan musik instrumental dapat meningkatkan beberapa fungsi eksekutif pada anak usia 6-7 tahun.
Kemudian, studi lain menemukan hubungan positif antara durasi latihan musik pada orang dewasa dan fungsi eksekutif.
6. Belajar Bahasa Baru
Tidak mengherankan jika mempelajari berbagai bahasa bermanfaat bagi otak manusia. Sebuah studi baru-baru ini belajar menyelidiki hubungan antara pembelajaran bahasa awal dan IQ.
Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa melalui pembicaraan dan interaksi dari 18 hingga 24 bulan paling bermanfaat untuk hasil kognitif di kemudian hari.
Sambil mempelajari bahasa baru pada usia berapa pun bisa membantu meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan, terutama untuk memengaruhi skor IQ selama masa balita.
7. Sering Membaca
Tidak dapat disangkal betapa bermanfaatnya buku dalam perkembangan kognitif manusia. Bahkan, manfaat pembangunan semakin terasa ketika buku menjadi bagian dari aktivitas bonding orang tua.
Dalam satu studi baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa ketika orang tua membacakan dengan suara keras kepada anak-anak mereka, anak tersebut memiliki keterampilan perkembangan bahasa dan kognitif yang lebih baik.
8. Pendidikan Lanjutan
Pendidikan, dalam bentuk apa pun, sangat penting untuk pengembangan kecerdasan manusia. Dalam sebuah studi tentang IQ dan pendidikan, lebih dari 600.000 peserta dipelajari untuk menentukan pengaruh pendidikan pada tingkat IQ.
Para peneliti menemukan bahwa peserta mengalami peningkatan satu hingga lima poin IQ untuk setiap tahun tambahan pendidikan formal.
9. Bermain Game
Bermain game kartu atau papan bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk bersosialisasi atau menghabiskan waktu.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan hubungan antara bermain game dan penurunan risiko gangguan kognitif pada orang dewasa yang lebih tua.
10. Melakukan Hobi yang Menarik
Melakukan hobi baru dapat merangsang mental dan melatih otak dengan cara baru. Sebab, hobi membutuhkan koordinasi atau ketangkasan akan mengaktifkan kemampuan motorik seseorang. Misalnya merajut, menggambar, melukis, menari, dan belajar alat musik.
Nah, itulah aktivitas yang dapat meningkatkan IQ. Apakah ada aktivitas yang detikers kerap lakukan?
(faz/faz)