Pernahkah detikers menyapa seseorang namun lupa namanya? Meski begitu, detikers sangat yakin mengenal dan ingat wajah seseorang itu lantaran pernah bertemu sebelumnya.
Tenang saja dan jangan panik. Hal ini sangat mungkin dan wajar terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari BBC Science Focus, Jumat (24/2/2023) nama seseorang memang lebih sulit diingat daripada wajah. Alasan utamanya karena wajah adalah bentuk identitas yang jauh lebih mudah diingat oleh otak.
Otak manusia memiliki kepekaan tertentu terhadap wajah manusia, karena ketika berkenalan seseorang pasti saling berhadapan satu sama lain, menghadap depan, dan tidak terhalang oleh anggota tubuh lainnya.
Dengan demikian, ingatan itu semakin mudah ditransfer ke memori jangka panjang. Sayangnya, bagian otak itu secara evolusioner cukup kuno sehingga mengingat nama membutuhkan waktu dalam proses mengingatnya.
Ingatan Wajah vs Nama
Seperti dikutip dari Science Friday, E Clea Warburton, ahli saraf kognitif di University of Bristol, Inggris menjelaskan otak manusia lebih siap menyimpan data visual seperti wajah daripada nama yang terdengar singkat.
Alasannya, karena otak lebih banyak memiliki korteks yang ditujukan untuk memproses informasi visual dibandingkan dengan indera manusia yang lain.
Sehingga otak lebih mudah menyandikan dan mengambil informasi visual lebih dari informasi yang berasal dari pendengaran.
Kemampuan ini mungkin ada hubungannya dengan konsep bagaimana manusia berkembang dari primata yang sangat bergantung satu sama lain secara sosial.
Sebelum adanya evolusi sehingga ada bahasa dan pemberian nama, nenek moyang manusia lebih mengandalkan penglihatan untuk membedakan antara kerabat, satu suku, dan orang luar.
Proses Penyimpanan Ingatan Melalui Wajah
Richard Russell, asisten profesor psikologi di Gettysburg College Pennsylvania, yang telah mempelajari pengenalan wajah menjelaskan wajah merupakan stimulus yang jauh lebih 'kaya' dibandingkan nama.
Wajah menyampaikan perpaduan unik antara jenis kelamin, usia, etnis, suasana hati, daya tarik, dan berbagai detail lainnya untuk membantu ingatan visual semakin melengkap.
Sedangkan nama hanyalah kumpulan beberapa huruf dan sering kali umum karena banyak digunakan orang lain dan mudah untuk dilupakan.
Kecakapan pengenalan wajah berasal dari suatu wilayah di otak yang disebut area wajah fusiform. Bila terjadi kerusakan di area otak tersebut, seseorang mungkin mengalami kondisi yang disebut prosopagnosia atau kebutaan wajah.
Prosopagnosia tetap bisa mengenali objek sehari-hari seperti mobil dan telepon. Tapi mereka tidak bisa mengenali wajah seseorang termasuk wajah orang yang dicintai atau diri sendiri.
Betapa gemuknya area wajah fusiform seseorang, wajah yang sudah dikenal dan masuk ke area ingatan jangka panjang akan selalu diingat.
"Memori tentang wajah disimpan di satu wilayah otak tertentu dan secara khusus, sedangkan nama disimpan di wilayah otak lain yang berbeda. Untuk menyatukan kedua bagian informasi itu otak harus melakukan integrasi dan terkadang gagal," ujar Warburton.
Cara untuk mengingat wajah dan nama seseorang secara bersamaan juga akan memengaruhi ingatan kita. Sebagai contoh, detikers bertemu seseorang di suatu tempat, setelah berkenalan detikers akan mendengar namanya sesaat.
Lalu percakapan berlanjut, detikers pasti akan mengamati wajah mereka bukan? Pada waktu itu, otak akan berusaha keras untuk menyimpan ingatan wajah dan nama seseorang tersebut dalam sesuatu dan terkadang gagal. Akhirnya ketika ingin bicara dan menyebut nama, detikers lupa sehingga seseorang itu akan menyebutkan kembali namanya.
Alasan hal itu terjadi karena otak belum sempat memproses namanya lantaran informasi yang diberikan sangatlah cepat.
Namun, jika nama lawan bicara ditato di wajahnya, mungkin rangkaian huruf itu akan diingat otak lebih mudah. Sayangnya, jarang ada seseorang yang melakukan hal tersebut.
Nah itulah penjelasan mengapa wajah seseorang lebih mudah diingat daripada nama. Nama sangat sulit diingat karena pemrosesan bahasa di otak adalah hal yang baru dibandingkan wajah.
(nwk/nwk)