Guna membuat suatu produk, maka diperlukan desain. Perencanaan desain produk memerlukan sebuah seni yang mana cukup mendeskripsikan penggunaan sebuah produk.
Pada pembuatannya diperlukan unsur warna, ukuran, hingga cara kerja. Oleh sebab itu, gambaran awalan dari sebuah produk atau disebut juga dengan prototype perlu diketahui.
Apa Itu Prototype?
Prototype adalah sebuah penerapan untuk desain produk yang akan dibuat, kata lainnya adalah gambaran awal dari sebuah produk. Menurut jurnal artikel "Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang" (2018), prototype juga diartikan dengan sebuah konsep perancangan dari sebuah konsep atau bukti fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Bahan Ajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menuju Kurikulum Merdeka Belajar oleh Dr Endah Andayani, MM, dkk, penafsiran prototype untuk produk dibagi dua dimensi. Pertama adalah sebuah prototype dalam bentuk fisik. Kedua adalah prototype yang menyeluruh, artinya sebelum memutuskan sebuah produk siap diproduksi, prototype ini diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangannya.
Tahap-tahap Pengembangan Prototype
Prototype terus mengalami perubahan dalam perkembangan yang terus terjadi sebelum memasuki tahap pembuatan terakhir, baik untuk produk atau aplikasi yang biasanya mengacu pada tahap awal rilis perangkat lunaknya.
Menurut jurnal artikel "Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang" (2018), terdapat tiga tahap dalam pengembangan prototype, yaitu:
1. Mendengarkan Pelanggan
Mendengar keluhan pelanggan ternyata adalah salah satu cara untuk pengumpulan kebutuhan dari sistem, lho. Maka dari itu, pelanggan perlu mengetahui apakah sistem berjalan baik atau ada kendala yang akhirnya mengetahui masalah yang terjadi.
2. Merancang dan Membuat Prototype
Memasuki tahap ini, prototype sistem pun mulai dirancang dan dibuat. Berdasarkan keluhan pelanggan yang diterima, prototype dapat dikembangkan sesuai kebutuhan sistem yang telah didefinisikan.
3. Uji Coba
Tahap terakhir adalah uji coba. Pada tahap ini, prototype kembali dicoba oleh pelanggan atau pengguna. Lalu pengembang dapat memperbaiki prototype jika masih terdapat keluhan dari pelanggan.
Apa Saja Tahapan Pembuatan Prototype?
Berdasarkan Bahan Ajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan Menuju Kurikulum Merdeka Belajar oleh Dr. Endah Andayani, MM, dkk, setiap tahapannya melibatkan banyak bentuk desain dan prototype dalam proses pengembangan konsep. Ada beberapa tahap dalam pembuatan prototype.
Apa saja ya? Mari disimak bersama.
1. Pendefinisian Produk
Pendefinisian produk adalah bentuk perencanaan dengan menerjemahkan konsep produk yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen. Hal ini juga melibatkan aspek hukum guna keamanan dan perlindungan terhadap konsumen maupun produk itu sendiri.
2. Working Model
Working model sendiri dibuat untuk membantu perancang untuk menguji parameter fungsional dan juga perancangan ke prototype yang lebih besar. Selain itu, fungsi produk dibuat dengan skala yang secukupnya dan representasi keseluruhan fungsi produk tidak diharuskan.
3. Prototype Rekayasa (Engineering Prototype)
Prototype rekayasa diproduksi untuk menguji kinerja operasional dan persyaratan desain sistem produksi. Dalam hal ini untuk memastikan komponen dan produk sudah seperti yang diharapkan atau tidak. Karena prototype ini memerlukan perakitan dan konektivitas fisik, serta semua platform dan sub-rakitan untuk membentuk sebuah produk
4. Milestones
Yang terakhir adalah milestones yang mana untuk membuktikan bahwa produk telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan dengan menggunakan prototype. Dalam prototypes ini hasilnya telah terbukti dan siap menjalankan produk.
Itu dia pengertian dan juga tahapan-tahapan dalam prototype. Menarik, bukan? Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(nah/nah)