Mengapa Kucing Piaraan Harus di Dalam Rumah? Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Kucing Piaraan Harus di Dalam Rumah? Ini Alasannya

Martha Grattia - detikEdu
Kamis, 23 Feb 2023 11:30 WIB
Ilustrasi kucing tidur
Foto: iStock/Lulamej/Ilustrasi kucing
Jakarta -

Kucing adalah hewan peliharaan yang digandrungi banyak orang karena sifatnya yang manja dan menggemaskan. Beberapa orang bahkan membuatkan rumah, membelikan mainan, hingga aksesoris untuk membuat kucing mereka semakin gemas.

Akan tetapi para pemilik kucing juga bertanya-tanya, apa yang harus kita lakukan kepada kucing-kucing ini? membiarkannya di dalam rumah, atau biarkan mereka ke keluar?

Dalam sebuah studi terbaru, terdapat penelitian yang menentang membiarkan kucing keluar rumah. Mengapa?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan dengan Hewan Lain

Penelitian ini dilakukan di Washington D.C. oleh dua orang dari Departemen Ilmu dan Teknologi (ENST), University of Maryland.

Studi ini menyatakan bahwa kemungkinan 61% untuk rata-rata kucing domestik di Washington D.C. ditemukan di ruang yang sama dengan rakun.

ADVERTISEMENT

Selain itu juga tumpang tindih dengan rubah merah yaitu 61%, dan 56% dengan oposum virginia. Yang mana hal ini akan bermasalah besar kepada kucing.

"Contohnya rakun, misalnya. Rakun yang terlihat menggemaskan, tetapi mereka juga seekor vektor rabies yang paling produktif di Amerika," kata penulis dikutip dari IFL Science.

"Rubah merah dan tupai pun dapat menyebarkan rabies, dengan kita melepas kucing keluar, secara tidak langsung dapat membahayakan kesehatan mereka," lanjutnya.

Kucing Salah Satu Pemburu Produktif

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kucing adalah pemburu produktif, meskipun konsekuensinya menghancurkan populasi hewan lokal.

Tapi yang tidak kita pahami adalah kucing termasuk hewan yang pemilih dalam urusan mangsanya.

"Banyak orang salah mengira bahwa kucing senang memburu populasi non-asli, tikus contohnya. Padahal sebenarnya kucing lebih suka berburu spesies kecil asli," ungkap penulis.

"Kucing menghindari tikus karena takut, namun tidak ada bukti bahwa kucing mengendalikan populasi hewan pengerat non-asli. Yang dikhawatirkan adalah mereka merusak populasi asli yang bermanfaat bagi ekosistem di Washington D.C," imbuhnya.

Kucing Lebih Baik Tetap di Rumah

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia juga menentukan tingkat risiko yang dihadapi kucing, lho. Sehingga berpengaruh juga pada jumlah kerusakan yang kucing timbulkan terhadap satwa liar di sekitarnya.

Maka dari itu, penulis menyarankan untuk memelihara kucing di dalam rumah saja. Mengingat bagaimana mereka berinteraksi dengan populasi satwa asli di sekitarnya.

Selain itu, menjaga kucing di rumah juga berpengaruh terhadap kesehatan dan orang-orang tersayang di rumah.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads